Sabtu, 01 Juni 2013

KUASAI PERMAINAN VIBRASI BATIN

MAU SUKSES..? 
Kondisi Emosi kita sebenarnya mirip dengan kalau kita memakai baju saja. Ada saatnya kita memakai baju yang berwarna cerah, penuh semangat dan optimis, dan adakalanya kita memakai baju yang berwarna sejuk dan damai, atau kadang kala kita pakai baju berkabung, sedih dan muram, dll.
Nah, dalam materi Quantum Karomah. Siswa akan di ajarkan bagaimana dia mempunyai BEHAVIOUR FLEXIBILITY, mampu merubah-rubah kondisi emosinya sesuai yg di inginkan seperti layaknya memakai baju.
Sehingga dengan demikian, kapanpun saja dia membutuhkan untuk tampil dengan penuh rasa percaya diri, penuh semangat, dll. maka dengan segera dia dapat menampilkannya. Sehingga dia dapat menghadapi setiap situasi dan kondisi dengan tepat dan bijaksana. Dan kapan saja serta dimanapun saja, dia akan dapat selalu tampil prima dan mengakses kondisi performa diri yang tinggi.
Dan, sebenarnya. Sukses itu sangat terpengaruh oleh kemampuan kita dalam permainan olah batin ini, Kenapa seseorang bisa terpuruk begitu lama dalam KEGAGAGALAN, biasanya karena dia terlalu lama memakai BAJU GAGAL. Dan baju ini telah melekat kuat dan lengket di dalam dirinya, sehingga dia tidak mampu lepas dari kondisi ini. Dan, selama dia masih tetap memakai BAJU GAGALnya, maka dimanapun dan apapun yg dia lakukan akan selalui menemui kegagalan.
VIBRASI KUANTUM
Kondisi emosi juga sangat mempengaruhi getaran vibrasi diri kita. Bila vibrasi diri kita positif, maka kehidupan kita akan selalu positif. Dan bila vibrasi diri kita negatif, maka negatif pulalah kondisi kehidupan kita.
BEHAVIOUR FLEXIBILITY
Adalah kemampuan untuk mengubah perilaku diri sendiri dengan tujuan untuk menimbulkan atau memperoleh sebuah respon tertentu dari orang lain.
Ambillah lima sendok makan garam, kemudian masukkan seluruhnya ke dalam sebuah gelas. Isi gelas itu dengan air, tapi jangan sampai penuh. Aduklah. Setelah garam larut seluruhnya dalam air, celupkan jari telunjuk anda. Tanpa harus menunggu lama, arahkan jari telunjuk itu ke lidah anda. Apa rasanya?
Asin? So pasti.
Coba ambil lima sendok makan garam, lalu masukkan ke dalam sebuah ember. isilah ember tersebut dengan air. Aduk sebentar sampai garamnya larut seluruhnya. Celupkan kembali jari telunjuk anda, dan rasakan kembali. Asinkah? MUngkin masih asin, tidak seasin percobaan pertama.
Berikutnya, coba bawa air dalam gelas dan air dalam ember ke sebuah kolam renang. Campurkan seluruh air itu dengan air di kolam renang. Apa rasanya? Tidak ada sedikitpun rasa asin, sekalipun ke dalam kolam renang dimasukkan 10 sendok makan garam yang sudah dilarutkan.
Percobaan sederhana itu menjelaskan sebuah fenomena yang dikenal sebagai kelenturan perilaku (behaviour flexibility) .
Percobaan sederhana ini menjawab berbagai pertanyaan seperti ini :
  1. Mengapa ada orang yang sukarela mengakhiri hidup dengan menggantung diri ketika patah hati atau ditolak cintanya, sedangkan di sisi lain ada orang yang menerima kondisi itu dan mencoba mencari calon lain untuk pasangan hidupnya?
  2. Mengapa ada orang yang membakar pabrik bekas tempatnya bekerja karena di PHK, sementara ada orang lain yang kemudian mencari pekerjaan lain atau bahkan memulai sebuah usaha dan kemudian bisa sukses?
  3. Mengapa ada kasus perkelahian atau bahkan pembunuhan gara-gara uang receh, sedangkan di sisi lain ada orang yang masih cengar-cengir ketika ditimpa kerugian milyaran rupiah?
  4. Mengapa ada orang yang langsung pingsan atau meninggal gara-gara dapat undian berhadiah seratus juta rupiah, sedangkan di sisi lain ada orang yang masih mengeluh ketika bisnisnya hanya menghasilkan keuntungan seratus juta dollar?
  5. Ada orang yang kebal kritik, tetapi di sisi lain ada orang yang sedikit tersinggung, golok bicara …
  6. Masih banyak contoh lain. Dan artikel ini bukan sekedar mengumpulkan contoh.
Respon manusia terhadap suatu kejadian, bukan tergantung pada jumlah ‘garam’nya, tetapi lebih pada seberapa banyak ‘air’ yang dimilikinya. Orang-orang yang ‘air’nya sedikit, bagaikan petasan dengan sumbu pendek. Begitu sumbunya tersulut api, langsung meledak. Dapat cobaan sedikit saja, putus asa. Dapat sedikit kesulitan, mengeluh. Ada sedikit halangan, ngomel. Sedikit tersinggung, golok bicara. Mereka hanya punya satu pilihan. Bakar!
Mereka yang punya ‘air’ lumayan banyak, memiliki beberapa pilihan respon. Jika diuji dengan masalah, ia punya pilihan lain selain putus asa. Ketika menghadapi kesulitan, ia punya pilihan lain selain mengeluh. Ketika menghadapi halangan, ia punya pilihan lain selain ngomel.
BELAJAR DARI LALAT
Suatu sore hari, saya menunjukkan ada seekor lalat mati di bawah kaca jendela, kemudian saya bertanya kepada seorang sahabat, “Kenapa lalatnya mati?”, dia jawab “Karena kejepit.
Saya menjawab: “Bukan, lalat ini mati karena menabrak kaca berulang kali, lalat cenderung mencari sinar yang lebih terang, dan sinar itu ada di luar di balik kaca ini. Berulang kali lalat itu mencoba dengan sia-sia untuk menabrak kaca sampai mati.”
What a life lesson!
Nah, akhirnya saya ingin membahas lebihjauh dengan berbagai presuposisi di bawah ini:
1. Behaviour Flexibility:
Hidup adalah pilihan, there are many choice in life, but the Fly choose the same one. Walaupun banyak pilihan selain lewat jendela kaca itu, tetapi lalat itu memilih untuk tidak menggunanakan pilihan lain, dan terus memilih jalan yang sama. Maka berbahagialah kita yang selalu mempunyai banyak pilihan dalam hidup ini, semakin anda memiliki ketrampilan Behaviour Flexibility yang bagus maka Anda akan semakin mempunyai banyak pilihan.
2. There is no failure only feedback.
Apa yang biasanya disebut ‘Kegagalan’ sebenarnya adalah Feedback yang sangat bermanfaat bagi kita. Pada waktu pertama kali gagal menembus kaca, seharusnya Si Lalat belajar dari sakit kepalanya yang terantuk kaca, dan mengubah strateginya. Tetapi terus mengulangi kesalahannya yang berakibat sangat fatal: mati. Beruntunglah kita yang memiliki otak dan pikiran, berbeda dengan si Lalat…
3. If what you are doing is not working, do something different
Lalat ini sudah melakukan sesuatu dan tidak berhasil, seharusnya dia menggunakan cara lain untuk mencapai outcomenya.
Saya jadi ingat, anak pertama saya yang bernama Ariel, sering sekali kalau di panggil atau disuruh melakukan sesuatu tidak segera melakukannya. Misalnya sewaktu dia nonton TV, ibunya memanggil untuk belajar atau mandi. Ariel selalu menjawab “Iya….”, tetapi dia tetap saja nonton TV.
Dan terus seperti itu, sampai-sampai istri saya dan saya, sering memberi label negatif pada Ariel: “Ariel kenapa kamu selalu tidak segera melakukan apa yang diperintah? Kenapa harus selalu teriak-teriak dulu baru kamu, lakukan?
Oh My God!
Saya sekeluarga lupa bahwa bukan salah Ariel. Seharusnya kami lebih peka, karena setiap hari sudah selalu mendapatkan feedback. Kenapa kami terus saja menggunakan cara yang sama, padahal sudah tahu pasti tidak akan berhasil… Bukankah saya sebenarnya mempunyai banyak cara yang berbeda untuk berkomunikasi dengan Ariel…
4. Having Choice is better than not having choice
Sebenarnya lalat pempunyai banyak pilihan untuk keluar, ada 2 pintu, ventilasi atau tetap terbang di dalam ruangan. Namun dia membatasi diri dengan pilihan yang terbatas karena ketidak mampuannya untuk belajar dari pengalaman.
Alangkah indahnya hidup ini, bila kita mempunyai banyak pilihan.
Terima kasih semuanya, terima kasih Lalat!
Manfaat Quantum Karomah Modelling (DTI), secara umum adalah sbb. :
  1. Mengakses kondisi terbaik diri untuk digunakan dimanapun saja & kapanpun saja. 
  2. Menghadirkan kembali kejayaan di masa lalu untuk dihadirkan kembali ke masa kini.
  3. Mengakses keunggulan serta kesaktian orang lain dalam waktu singkat.
  4. Multitalenta, seketika itu juga akan menguasai berbagai skill dan keilmuan.Mulai di bidang pengobatan, energi healing, beladiri, reiki, prana, komunikasi, penjualan, marketing, olahraga, seni, dll
  5. Memiliki kemampuan membaca pikiran, melihat jarak jauh, menemukan barang yg hilang, mengetahui perasan orang lain, mengetahui apa yang dilakukan seseorang sekarang, kemarin, minggu yg lalu, 1 bulan yang lalu, atau kapanpun saja.
  6. Mengetahui kejujuran pasangan kita.

Tidak ada komentar: