Sabtu, 01 Juni 2013
COVERT HIPNOTIS 2
PERHATIKAN KALIMAT SAYA INI :
KALIMAT PERTAMA :
“Dalam training saya kemarin, hadir juga beberapa Trainer & Motivator ternama. Mereka cukup antusias mempelajari setiap materi pelajaran yang saya berikan.
Dan ada juga seorang bapak-bapak yang walau usianya sudah cukup tua. Namun semangat belajarnya tidak kalah dengan peserta lain yang masih cukup muda. Ketika kutanyakan padanya, apa yang menjadi motivasi utamanya sehingga dia ikut training. Dia menjawab, bahwa dia memerlukan beberapa softskill praktis yg langsung dapat diaplikasikan untuk meningkatkan kesuksesan perusahaannya. Mampu mempengaruhi klien-klien bisnisnya agar negosiasi bisnis yg dia lakukan selalu berhasil. Serta mampu mempengaruhi para karyawan dan staf-stafnya agar mereka menjadi pegawai yang patuh dan hormat pada atasan. Dan dia juga berharap Pabriknya yang sekarang sudah mampu mengelola aset senilai 1 Trilyun. Dapat lebih berkembang di tahun mendatang….”
KALIMAT KEDUA :
“Mas, jangan suruh saya memvisulkan impian saya. Krn hati saya telah mati. Dan saya sdh tdk punya impian apapun.” desah seorang sahabat.
Saya jawab,”Okey, sekarang siapkan diri kamu utk menghadapi kenyataan ini. Besok, kamu akan nganggur, semua anak-anakmu akan mati kelaparan. Rumah dan hartamu yg tersisa akan dirampas orang. Dan kamu di usir dari kampung karena hoby ngutang dan nyusahin tetangga.”
“Wah, saya tdk siap menghadapi kenyataan yg seperti itu mas..” jawabnya..
“Nah, itu artinya kamu masih punya impian dan harapan, bukan…?” tanya saya.
“Iya mas..” jawabnya.
“Begitulah manusia. Tak ada manusia yg mau hidup melarat dan sengsara. Maka, jika kamu tak tahu tujuan hidupmu. Itu karena kamu terlalu fokus pd apa yg kamu takuti. Padahal dibalik masalahmu, di situ Tuhan sedang menunjukkan arah hidup yg harus kau jalani. Maka mulai sekarang dan seterusnya, punyailah pandangan yg melampaui. Melampaui segala apa yg nampak di dpn mata.” jawabku.
KALIMAT KETIGA :
ART THERAPY
Dalam salah satu materi yang diberikan oleh Kang Asep Chaerul Ghani di semarang kemarin dalam kelas ERICKSONIAN HYPNOTHERAPY. Dikaji mengenai pemanfaatan seni & Metafora sebagai sebuah tekhnik Mind terapi yang efektif.
Ya, ternyata seni dapat dijadikan sebuah terapi hipnosis yang sangat efektif untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Apalagi bila seni tersebut digelar oleh para pakar Ericksonian Hypnosis. Maka seni yg diadakan bukan sekedar tontonan hiburan semata. Namun sudah dikemas sedemikian rupa sesuai dengan prinsip-prinsip hypnotherapy sehingga mempunyai dampak terapeutic bagi para penontonnya…..
Sebagaimana pertunjukan Orkes dangdud yg mampu menghipnotis penontonnya…..
Atau acara OVJ di televisi, yang mampu membuat semua orang tertawa terpingkal-pingkal….
hmm…
Sekarang ini SAYA kok merasa mirip JACKY CHAN ya… apapun bisa saya jadiin media untuk HYPNOTHERAPIST yang AMPUH……… he..he..he…
Sebenarnya acara semacam OVJ itu juga bisa kok di jadiin media terapi, tetapi nampaknya mereka lebih mementingkan sisi komersialnya dan lebih memilih menggunakan tekhnik Hypnomarketingnya untuk memasarkan product sponsor.
Demikian juga dengan event-event Orkes Dangdud, selama ini lebih banyak digunakan untuk Kampanye Politik.
Ya, menggunakan media seni untuk Hypnosis sebenarnya sudah menjadi menu keseharian kita. Hanya saja selama ini, hal itu lebih diperuntukkan bagi keuntungan fihak sponsor saja…… Padahal bila seni digunakan sebagai media terapi, akan memberikan pelayanan kesehatan yg murah dan berdampak luas. Terapi seni atau yang dikenal dengan art therapy, bisa membantu masyarakat luas untuk mengatasi trauma serta masalah tekanan mental lainnya. Seni merupakan hal yang menyenangkan dan menenangkan dan merupakan pereda stres yang hebat.
NAH, PESAN TERSEMBUNYI APA YG DISAMPAIKAN OLEH KALIMAT DI ATAS….??? APAKAH ANDA BISA MERASAKAN ADANYA STRUKTUR HYPNOSIS DI DALAM KALIMAT DI ATAS..??
Hypnosis adalah suatu fenomena yang sering sekali memunculkan reaksi beragam dari masyarakat, sebagian beranggapan positif, sebagian beranggapan negatif. Anda mungkin beranggapan hypnosis adalah suatu fenomena yang dapat membuat orang normal “berkokok seperti ayam“. Mungkin pula anda beranggapan hypnosis adalah suatu hal yang sangat berbahaya dan harus dijauhi.
Hypnotic trance sebenarnya telah ada sejak berabad-abad yang lalu, namun karena sering kali dihubungkan dengan aktifitas magis dan belum memiliki penjelasan ilmiah sehingga banyak individu yang memberikan stigma negatif pada metodologi yang sangat berguna ini. Ketika ada individu yang mengatakan,“Semua komunikasi adalah hypnosis”. Dan individu yang lain mengatakan,”Saya tidak percaya, tidak ada yang disebut sebagai hypnosis“. Sebenarnya keduanya mengatakan hal yang serupa, hal yang sama benarnya.
Jika saya menceritakan kepada anda mengenai pengalaman saya berjalan-jalan di perkebunan teh, di pagi hari yang sangat sejuk. Ketika udara segar saya dapat rasakan masuk melalui hidung hingga ke paru-paru saya membawa serta kesegaran dan angin yang semilir lembut menyentuh kulit terasa sejuk, sementara sejauh mata memandang terhampar perkebunan teh yang hijau dan beberapa pekerja yang sedang sibuk memetik daun teh dengan sesekali diiringi dengan canda tawa, semoga hal ini dapat mempengaruhi kesadaran anda. Dan jika anda akhirnya anda memutuskan untuk segera pergi ke perkebunan teh, maka dapat dikatakan bahwa saya telah menciptakan suatu komunikasi yang efektif. Hal serupa juga dilakukan oleh banyak individu, dari salesman hingga pemuka agama. Jika anda beranggapan bahwa hypnosis adalah suatu cara untuk mempengaruhi kesadaran individu maka semua komunikasi adalah hypnosis.
Banyak praktisi yang memberikan gambaran mengenai hypnosis sebagai suatu hal ketika anda harus duduk dan melakukannya sendiri atau bersama orang lain untuk jangka waktu tertentu, umumnya untuk memecahkan masalah. Lalu setelahnya anda terbangun dan melakukan sesuatu. Jika anda masih membayangkan hypnosis seperti itu maka anda sangat membatasi manfaat dan kegunaan dari metodologi ini. Anda dapat menggunakan hypnosis untuk berbagai kebutuhan, personal maupun profesional. Berbagai manfaat yang anda dapatkan mulai dari memecahkan permasalahan hingga menghancurkan batasan dalam pembelajaran. Sebagai tambahan, anda juga dapat memanfaatkan hypnosis untuk meningkatkan kemampuan anda dalam banyak hal, semakin baik dalam bekerja dan belajar.
Banyak tokoh yang telah memberikan kontribusi pada dunia hypnosis. Salah seorang tokoh yang terpenting dalam dunia hypnosis dan hypnotherapy adalah Milton H. Erickson, MD. Pengalamannya dengan hypnotherapy selama puluhan tahun telah memungkinkannya meciptakan berbagai metode yang mampu meningkatkan efektifitas sesi terapi.
Milton Erickson selalu menyadari tujuan dari hal yang ia lakukan. Bahkan pada kenyataannya, orientasi tujuannya merupakan salah satu karakteristik terpenting dari hidup dan kerjanya. Erickson dengan metode hypnotherapy-nya dapat disejajarkan dengan Freud pada psychoanalysis-nya.
Erickson telah mempublikasikan sedikitnya 150 artikel dalam kurun waktu 50 tahun, dan dua buku terpentingnya “Time Distortion in Hypnosis” yang ditulis tahun 1954 bersama L.S Cooper dan “The Practical Applications of Medical and Dental Hypnosis” yang ditulis tahun 1961 bersama S. Hershman, MD dan I. I. Sector, DDS. Melalui karya-karyanya dan rekaman videonya ia berusaha mewariskan pemahamannya pada generasi selanjutnya.
Salah satu gaya bahasa hypnosis yang sering digunakan oleh Erickson adalah “negative commands“. Jika saya berkata kepada anda, “jangan membayangkan gajah” maka anda harus terlebih dahulu membayangkan gajah untuk memahami maksud saya. Dan jika seorang hypnotist mengatakan kepada anda,”Saya tidak ingin anda relaks terlalu cepat” si pendengar dapat segera merasa relaks untuk memahami maksud si hypnotist. Memulai suatu pernyataan dengan negasi adalah satu cara untuk mengeliminir resistensi pendengar.
Pada banyak karyanya, Erickson telah melakukan pekerjaan yang luar biasa, menerangkan mengenai karakteristik hypnosis dan hypnotherapy, induksi hypnotherapy, berbagai metode untuk menginduksi therapeutic change dan memvalidasi perubahan. Pada berbagai karyanya ia juga menerangkan berbagai hal berkenaan dengan filisofinya dalam menjalani hidup dan memberikan terapi. Banyak terapis, psikoanalisa dan lainnya, menemukan bahwa pendekatan Erickson kompatibel dengan berbagai pendekatan dan jauh dari miskonsepsi tentang hypnosis. Ia selalu menekankan bahwa hypnosis tidak mengubah individu ataupun membangkitkan kembali kehidupan sebelumnya. Melainkan memungkinkan individu untuk lebih mempelajari dan mengekpresikan dirinya.
Therapeutic trance memungkinkan individu untuk mengenyampingkan batasan pembelajarannya sehingga dapat lebih mengeksplorasi dan menggunakan berbagai potensinya. Banyak terapis yang menggunakan metode Erickson merasakan hasil kerja yang luar biasa dengan kliennya. Mereka menyadari berbagai keterbatasan yang dimiliki Erickson, yang membuatnya selalu terpisah dari individu lain, membuatnya mampu menciptakan metode respon yang unik.
Erickson terlahir dengan buta warna, kesulitan membedakan nada, dyslexia, dan hambatan dengan rima. Dia menderita dua kali serangan poliomyelitis, berada di kursi roda selama sekian tahun sebagai efek dari kerusakan syaraf, yang diakibatkan oleh arthritis dan myositis. Kebanyakan individu mengalami kesulitan dalam mempelajari metode Erickson sehingga membutuhkan “jembatan” seperti yang dilakukan oleh Dr. Ernest Rossy atau Richard Bandler bersama John Grinder.
Erickson sangat menekankan pada pentingnya membuat disain metode kerja ketika berhadapan dengan masalah yang kompleks. Dengan demikian anda selalu memiliki jawaban dari permasalahan tersebut. Berbagai metode yang digunakan oleh Erickson seperti double binds, indirect posthypnotic suggestions, pertanyaan yang mengarah pada perubahan, compound suggestions dan masih banyak lagi.
Erickson juga seringkali mengemukakan tentang pendekatan utilisasi. Menerima dan menggunakan sikap, realita internal, dan resistensi, response negatif dan simptom yang diberikan oleh klien. Itulah sebabnya Erickson, sejauh yang saya tahu, tidak pernah memiliki klien yang resisten.
Erikson juga menggunakan humor, permainan kata-kata, metafora dan simbol ketika bekerja dengan klien. Pada umumnya Erickson akan bekerja dengan klien pada light trance, atau yang dia sebut sebagai common trance bahkan pada beberapa issue tanpa trance sama sekali. Erikson tidak menekankan pada kedalaman trance, walaupun pada beberapa kasus ia menggunakan trance yang cukup dalam, seperti fenomena dissociation, time distortion, amnesia, dan age-regression. Hal ini disebabkan karena orientasinya yang lebih pada hasil dibandingkan hanya pada sebatas fenomena hypnosis untuk membuat kagum klien atau individu lain. Erikson menekankan pada nilai pentingnya bekerja dengan klien pada kondisi yang ia sebut unconscious. Dia sangat menghormati kebijaksanaan unconscious. Bahkan sering kali ia membatasi interferensi dari pikiran sadar klien untuk jangka waktu yang relatif lama.
Ia sering kali tidak terlalu membedakan antara induksi trance dan therapeutic technique. Menurutnya adalah suatu kesia-siaan dan menghabiskan waktu bagi terapis untuk menggunakan induksi yang berulang-ulang dibandingkan langsung memberikan pengalaman belajar pada klien untuk berubah. Dalam setiap sesi, Erickson lebih mengedepankan pada arti pentingnya fungsi therapeutic dibandingkan sebatas menginduksi trance.
Menurutnya direct suggestion memiliki banyak keterbatasan, walaupun ia juga tahu bahwa teknik hypnosis, menggunakan direct suggestion dapat meningkatkan efektifitas modifikasi tingkah laku seperti desensitization dan cognitive retraining. Dia berkeyakinan bahwa direct suggestion tidak akan memunculkan reassociation, reorganisasi ide, pemahaman dan memory yang penting untuk menyelesaikan apa yang dihadapi klien. Hasil yang efektif dari hypnotic psychotherapy diambil dari aktifitas pasien. Peran terapis hanya menstimulir klien pada suatu aktifitas walau sering kali klien tidak memahami apa arti aktifitas yang mereka lakukan. Ia lebih banyak membimbing klien dan memberikan latihan dalam penilaian klinis untuk menentukan kuantitas kerja yang dibutuhkan guna mencapai hasil yang diinginkan. Erikson lebih sedikit membutuhkan dan menghasilkan doktrin dibandingkan terapis kebanyakan. Sangat jelas bahwa penilaian klinis dihasilkan dari proses pembelajaran intensif mengenai dinamika, pathology dan kesehatan dan dari pengalaman bekerja bersama klien.
Penilaian klinisnya juga dipengaruhi oleh filosofi personalnya dalam hidup. Filosofi Erickson termanifestasikan dengan penekanannya pada konsep seperti pertumbuhan dan kesukacitaan. Sebagai tambahan hidup tidak harus selalu dapat memberi jawaban pada anda hari ini. Anda harus menyukai proses menunggu, proses pertumbuhan dan perkembangan diri anda. Tidak ada hal yang lebih menyenangkan dibandingkan menanam bunga dan tidak tahu seperti apa bungan itu ketika telah mekar.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar