Hukum Kepercayaan mengatakan bahwa apapun yang anda percayai dengan sungguh-sungguh dan melibatkan emosi akan menjadi kenyataan anda. Dalam bahasa Inggris dikatakan, “You will see it when you believe it”.
Kepercayaan anda mengendalikan realita anda. Mengapa? Karena anda akan
konsisten bertindak sejalan dengan kepercayaan anda. Kita dapat melihat
kepercayaan seseorang hanya dengan melihat apa yang mereka lakukan.
Tindakan merupakan perwujudan dari kepercayaan.
Hukum ini berlaku dua arah. Pertama, kepercayaan menentukan tindakan
yang kita lakukan. Sebaliknya, dengan secara sadar mengendalikan setiap
tindakan kita, maka kita dapat secara tidak langsung membentuk dan
mengendalikan kepercayaan kita. Dengan selalu melakukan tindakan yang
sejalan dengan kepercayaan yang ingin anda kembangkan, maka anda
akhirnya pasti akan mampu membangun kepercayaan itu, sama halnya dengan
anda melatih otot anda dengan mengangkat barbel.
Misalnya anda percaya bahwa anda ditakdirkan untuk menjadi seorang
pembicara publik yang berhasil, dan anda berjalan, bersikap, berbicara,
dan bertindak layaknya seorang pembicara publik yang sukses, setiap
hari, maka cepat atau lambat anda akan mengembangkan mind-set sebagai
seorang pembicara publik andal. Dan bila anda mulai mengembangkan
mind-set ini, anda akan mendapatkan hasil yang konsisten dengan mind-set
anda. Akhirnya, kepercayaan anda akan menjadi kenyataan.
Kepercayaan anda memberi anda suatu bentuk pandang terowongan (tunnel
vision ). Hal ini membuat anda mengabaikan informasi, yang masuk, yang
tidak konsisten dengan apa yang anda putuskan untuk anda percayai. Anda
tidak selalu mempercayai apa yang anda lihat tetapi anda melihat apa
yang anda percayai.
Misalkan jika anda mutlak percaya bahwa anda pasti sukses besar dalam
kehidupan, maka tidak peduli apapun yang terjadi, anda akan terus maju
ke arah tujuan anda. Tidak ada apapun yang dapat menghentikan anda.
Sebaliknya jika anda percaya bahwa sukses hanyalah soal kemujuran atau
kebetulan saja maka anda akan dengan mudah menjadi patah semangat dan
kecewa setiap kali segala hal tidak berjalan sesuai dengan keinginan
anda. Jadi kepercayaan menetapkan anda untuk sukses maupun gagal.
Kepercayaan yang paling berbahaya, yang lebih berbahaya dari penyakit
AIDS atau Kanker adalah self-limiting belief atau kepercayaan yang
bersifat melemahkan diri kita. Kepercayaan ini sangat berbahaya dan
mematikan, secara mental dan emosional. Orang yang “mengidap” penyakit
self-limiting belief biasanya tidak sadar bila terkena penyakit gawat
ini. Lalu apa itu self-limiting belief ? Ini adalah kepercayaan yang
berdasar pada keraguan dan rasa takut.
Kepercayaan ini menghalangi anda mencapai keberhasilan. Kepercayaan ini
berisi pemikiran negatip mengenai diri anda yang mengatakan bahwa anda
tidak cakap, tidak kreatif, penampilan anda buruk, anda tidak punya
kelebihan, anda orang bodoh, dan tidak berenergi. Setiap kali anda
meragukan kemampuan anda maka anda memberikan energi pada kepercayaan
itu. Semakin sering anda mengulangi perilaku buruk, akibat dari
kepercayaan yang salah, maka semakin kuat kepercayaan negatip itu.
Hampir semua kepercayaan yang membatasi diri kita sama sekali tidak
benar. Kepercayaan ini terbentuk berdasarkan informasi negatif yang anda
masukkan ke dalam hati dan anda menerima hal ini sebagai sesuatu yang
benar. Begitu anda menerima kepercayaan itu sebagai sesuatu yang benar,
maka kepercayaan anda akan menjadi realita anda.
Untuk mengatasi hal ini anda harus menantang dan mempertanyakan
kebenaran kepercayaan anda. Anda perlu memeriksa sumber dan keabsahan
kepercayaan anda.
Untuk berkembang kita perlu bersikap kritis bahkan terhadap kepercayaan
kita yang paling dalam. Kita perlu berani bertanya pada diri sendiri,
"Bagaimana saya tahu dan yakin bila kepercayaan ini adalah benar?
Bagaimana bila ternyata kepercayaan ini salah dan sangat merugikan hidup
saya?"
Bagaimana menurut Anda?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar