Jantung adalah pengatur utama kumpulan energy biolistrik yang dihasilkan oleh seluruh sel dalam tubuh (generator aliran biolistrik), dan jantung memiliki kekuatan vibrasi 400 kali kekuatan otak.., bila detak jantung berubah irama, maka berubahlah aliran listrik keseluruh tubuh serta berubah pula pengaruh getaran vibrasi diri ke semesta.
Hati (Baca “JANTUNG”) adalah tempat terjadinya getaran yang bersumber dari kehendak jiwa. Hati manusia merupakan tempat terjadinya resonansi. Apakah resonansi? Secara sederhana resonansi adalah ‘penularan’ getaran (gema) kepada benda lain. Artinya, jika kita menggetarkan suatu benda, lantas ada benda lain yang ikut bergetar, maka dapat dikatakan benda lain tersebut terkena resonansi yaitu ‘tertular’ getaran alias frekuensi.
Hati atau jantung manusia bagaikan sebuah tabung resonansi gitar. Setiap kita berbuat sesuatu, baik pada taraf berpikir maupun berbuat, selalu terjadi getaran di hati kita. Getaran tersebut bisa kasar, bisa juga lembut. Dapat bergetar karena bahagia, karena rindu maupun karena marah atau bersedih.
Secara umum getaran tersebut berasal dari dua sumber, Hawa Nafsu dan Getaran Ilahiah.
Hawa Nafsu adalah keinginan untuk melampiaskan segala kebutuhan diri yang bertentangan dengan nurani. Getarannya cendereng kasar dan bergejolak tak beraturan, misalnya disaat kita marah, benci, dendam, iri, dengki, berbohong, menipu, merasa sombong dan sebagainya. Dalam tinjauan fisika, getaran semacam ini disebut memiliki frekuensi rendah, dengan amplitudo yang besar.
Contoh gamblangnya ketika seseorang sedang marah, dia sedang mengeluarkan getaran kasar hawa nafsu dari hatinya. Jantung hatinya akan bergejolak dan berdetak-detak tidak beraturan, wajahnya merah, matanya melotot, telinganya panas, dan tangannya gemetaran. Frekuensinya rendah dan kasar, dengan amplitudo yang besar. Jika dilihat pada alat pengukur getaran jantung (ECG-Electric Cardio Graph), akan dilihat betapa grafik yang dihasilkan sangatlah kasar dan bergejolak. Getaran yang seperti ini memiliki efek negatif pada tubuh kita. Sebuah benda yang dikenai getaran kasar terus-menerus akan mengalami kekakuan dan kemudian mengeras, dan bisa mengakibatkan penyakit jantung. Oleh karena itu jagalah amarah anda.
Orang yang terlalu sering melakukan kejahatan, secara psikologis juga dikatakan hatinya semakin mengeras dan tidak mudah bergetar karena kebajikan. Hal ini dapat dibuktikan, misalnya orang yang suka berbohong dan menipu. Pada awalnya, orang yang berbohong akan bergetar hatinya, akan tetapi kalau ia sering berbohong, maka hatinya tidak akan bergetar lagi pada saat ia berbohong. Hatinya semakin lama akan semakin keras dan sulit untuk bergetar lagi. Pada kondisi ini hati seperti tertutup karena tidak mampu lagi beresonansi. Bagaikan lubang gitar yang telah disumpal oleh kain.
Sedangkan Getaran Ilahiah, adalah dorongan untuk mencapai tingkatan kualitas yang lebih tinggi. Getarannya cenderung lembut dan halus, dengan frekuensi getaran yang sangat tinggi dan teratur. Misalnya saat seseorang sedang membaca Al-Qur’an, sholat yang khusyu, berdoa, berdzikir, menolong orang yang sedang kesusahan, serta melakukan kebaikan-kebaikan lainnya, secara tidak sadar dia telah melembutkan getaran jiwanya, membersihkan noda-noda dihatinya.
Hati atau jiwa yang baik adalah yang lembut, yaitu hati yang gampang bergetar. Bagaikan buluh perindu yang menghasilkan suara yang merdu ketika ditiup. Mengapa bisa begitu?… Karena hati yang lembut bagaikan sebuah tabung resonansi yang bagus. Getarannya menghasilkan frekuensi yang semakin lama semakin tinggi. Semakin lembut hati seseorang, semakin tinggi pula frekuensinya. Pada frekuensi 10 pangkat delapan akan menghasilkan gelombang radio. Dan jika lebih tinggi lagi, pada frekuensi 10 pangkat 14 akan menghasilkan gelombang cahaya. Subhanallah… Seseorang yang hatinya lembut akan bisa menghasilkan cahaya di dalam hatinya, ketika cahaya itu semakin menguat, maka cahaya itu akan ‘merembet’ keluar menggetarkan seluruh bio-elektron didalam tubuhnya untuk mengikuti frekuensi cahaya tersebut. Hasilnya tubuhnya akan mengeluarkan cahaya alias aura yang jernih.
Itulah sebabnya bila kita berdekatan dengan orang-orang yang ikhlas dan penuh kesabaran, hati kita juga tenang dan damai. Sebab hati kita teresonansi oleh getaran frekuensi tinggi yang bersumber dari aura tubuhnya. Sebaliknya bila kita berdekatan dengan seseorang yang pemarah, maka hati kita akan ikut merasa ‘panas’ dan gelisah. Semua itu akibat adanya resonansi gelombang elektromagnetik yang memancar dari tubuh seseorang kepada lingkungan sekitarnya.
Ritme Detak jantung = Ritme Feeling (mood) = Ritme Kesuksesan
Perasaan adalah hal yang abstrak, agaknya benar. Tetapi, apakah karenanya lantas tidak bisa diukur? Bagaimana cara mengukur perasaan?
Anda bisa melihat hasil penelitian yang dilakukan oleh pakar-pakar Brain-Heart dari Institute of HeartMath. Bahwa gelombang jantung dan otak itu ternyata sangat riil hubungannya sehingga bisa diukur langsung dengan menggunakan Electro Cardio Graph (ECG) dan Electro Encephalog Graph (EEG).
Pancaran gelombang perasaan yang berasal dari otak yang masih lemah, akan menjadi berlipat kali lebih kuat ketika getarannya sudah diresonansikan ke jantung. Ini karena kuat medan jantung berlipat-lipat kali lebih besar dibandingkan otak. Sehingga seperti masuk ke dalam amplifier saja layaknya. Dan kemudian bisa menebar keluar dirinya.
Dalam penelitian itu bisa digambarkan Kuat Medan Elektromagnetik yang muncul dari getaran jantung seseorang. Radiasinya bisa diukur sampai jarak 1 meter lebih dari tubuhnya. Sehingga, bisa mengimbas kepada orang-orang yang berada di dekatnya. Inilah penjelasannya, kenapa berdekatan dengan orang yang emosional, Anda akan ikut-ikutan emosional. Dan berdekatan dengan orang-orang yang sabar, Anda akan terimbas menjadi sabar pula. Ternyata getaran jantung (Qalb) Anda teresonansi oleh getaran jantung (Qalb) seseorang yang ada di dekat Anda itu.
Bukan hanya kuat medannya, ternyata pola gelombangnya pun bisa menjadi sinkron ketika perasaan kita dengan seseorang itu sepaham dan saling mengerti. Disana juga digambarkan gelombang otak dan gelombang jantung orang yang bersalaman. Ketika belum bersalaman, gelombang otak si A berbeda dengan gelombang jantung si B (tentu saja). Tetapi, ketika bersalaman, gelombang otak si A sinkron dengan gelombang jantung si B, dalam bentuk gelombang yang harmonis.
Perasaan (Feeling) adalah aset utama manusia, karena perasaan merupakan bagian terbesar dari alam pikiran (12 % adalah alam pikiran sadar dan 88% adalah alam pikiran bawah sadar atau perasaan). Sedangkan alam perasaan berada pada level energi quanta dengan kekuatan energi yang dahsyat.
Getaran positif yang dipancarkan dari level Quanta akan mempunyai daya tembus dan daya akses yang sangat luas dan tidak terbatas, menembus dan mempengaruhi ke seluruh lapisan energi yang ada di alam semesta tanpa terkendala oleh Ruang, Waktu & Jarak. Medan Energi Positif inilah yang akan menarik segala sesuatu yang mempunyai getaran frekwensi yang sama di alam semesta dan menolak segala energi negatif yang dipancarkan oleh Medan Energi Negatif apapun yang juga banyak bertebaran di alam semesta ini.
Masaru Emoto, peneliti dan pemikir independen asal Jepang menulis bahwa saat ini kita berada dalam dunia vibrasi atau getaran. “Semua yang ada di alam semesta bergetar pada frekuensi yang unik,” oleh karena itu jika Anda memancarkan energi lembut kebahagiaan, “maka alam semesta akan merespon dengan kebahagiaan pula.”
Sesuai prinsip Hukum The Law Of Atraction. Pikiran, perasaan, emosi dan tindakan kita menciptakan energi atau frekuensi tertentu yang kemudian “menarik” energi atau frekuensi yang serupa dengannya ke dalam kehidupan kita.
Law of Attraction terhubung sangat erat dengan the Law of Vibration or Frequency atau Hukum Frekuensi.
Energi atau frekuensi negatif menarik semua yang memiliki energi atau frekuensi negatif pula. Sebaliknya energi atau getaran positif menarik semua yang positif pula. Ini semua terjadi karena pada esensinya semua hal adalah energi atau frekuensi.
Jadi frekuensi atau energi apa yang Anda pancarkan, itu yang akan Anda tarik ke dalam kehidupan Anda.
Ibaratnya radio, program apa yang Anda siarkan? Yang akhirnya menentukan pendengar macam apa yang Anda harapkan menjadi fans setia radio Anda ini.
Implikasi dari hukum ini, ditambah dengan hukum frekuensi, adalah sangat-sangat besar dalam kehidupan kita.
Salah satunya adalah fakta bahwa kehidupan kita bisa kita bentuk sendiri, dengan lebih dahulu membentuk sumber energi di dalam diri kita agar sesuai dengan hasil yang kita harapkan di luarnya.
“The world is a great mirror. It reflects back to you what you are. If you are loving, if you are friendly, if you are helpful, the world will prove loving and friendly and helpful to you. The world is what you are.”
“Dunia” (kehidupan) ini adalah sebuah cermin besar. Ia hanya memantulkan kembali gambaran dirimu yang sebenarnya. Bila kau adalah seorang yang penyayang, ramah, suka menolong, maka “dunia” juga akan menyayangimu, ramah terhadapmu dan selalu menyediakan pertolongannya bila kamu memerlukan bantuan.- Thomas Dreier
The Law of Vibration or Frequency :
Hukum Frekuensi atau Getaran ini menyebutkan bahwa semua hal di alam ini pada dasarnya tersusun dari quanta yang memiliki pola getaran atau frekuensi tertentu.
Prinsip bahwa segala sesuatu bergetar dan memiliki frekuensi tertentu ini berlaku tidak hanya pada apa yang bisa kita amati dengan mata telanjang, tetapi juga pada apa yang tidak kasat mata seperti suara, bau, cahaya, bahkan juga pikiran kita, perasaan kita, tindakan kita, kemauan kita, segala bentuk emosi kita, sehingga apa yang kita “pancarkan” dari dalam diri kita ini juga akan ditangkap oleh mereka yang berada di sekitar kita.
Apapun yang kita “pancarkan” ini akan bertemu dengan pikiran dan tindakan yang berfrekuensi sama.
Mungkin Anda masih ingat percobaan garpu tala pada pelajaran fisika kita di SD atau SMP dulu? Satu garpu tala yang digetarkan bisa menggetarkan garpu tala lain yang berada di dekatnya padahal mereka tidak bersentuhan sama sekali.
Itu karena segala sesuatu, pada level terkecilnya, pada level quantum, adalah energi yang masing-masing memiliki frekuensi getaran tertentu, frekuensi uniknya sendiri.
Ya, semua hal memiliki frekuensinya sendiri-sendiri! Termasuk pikiran, perasaan dan ide-ide Anda.
Pemahaman akan Hukum Frekuensi atau the Law of Frequency ditambah dengan pemahaman akan Hukum the Law of Attraction ini penting sekali karena Anda harus tahu, bahwa apapun yang terjadi dalam hidup Anda, apapun yang menghampiri hidup Anda, pada esensinya “ditarik” sendiri oleh “getaran” atau “frekuensi” yang Anda pancarkan. Tidak mungkin tidak.
Selain segala sesuatu di alam ini pada dasarnya memiliki vibrasi atau frekuensi tertentu, dia juga bergerak, bergetar dan berpindah tempat dengan pola melingkar. Karenanya, segala frekuensi kita ini akan kembali ke kita lagi pada akhirnya.
Ibaratnya stasiun radio, bila Anda hanya menyiarkan musik dangdut, maka pendengar Anda adalah mereka yang menyukai jenis musik ini saja. Mereka yang benci jenis musik ini tidak akan dekat-dekat dengan radio Anda.
Dan karena Anda hanya menyiarkan yang “dangdut-dangdut” saja, maka yang mengerubungi Anda juga yang “dangdut-dangdut” saja.
Dalam kehidupan nyata, ini bisa kita lihat pada fakta bahwa hanya mereka yang memiliki minat, hobi, visi dan cara pandang yang sama sajalah yang akan bisa saling bergaul akrab, atau bahkan menjadi teman erat dalam waktu lama.
Bahasa gaulnya, mereka yang tidak satu frekuensi adalah “gak klik”, “gak nyambung”, “gak cocok”.
Berita bagusnya bila kita memahami Hukum Frekuensi ini adalah kita bisa dengan mudah mengubah kondisi hidup kita dengan cara mengubah frekuensi terdasar kita, sistem keyakinan yang kita miliki, cara pandang kita, pikiran dan sikap kita kepada dunia.
Bila menginginkan sesuatu yang positif, maka pancarkanlah frekuensi yang positif pula.
Frekuensi diri yang positif menarik frekuensi positif lainnya untuk datang mengerubungi kita.
KESIMPULAN :
Untuk memeperoleh kehidupan yang sukses di dunia ataupun akhirat, maka jagalah kondisi emosi & denyut jantung anda pada frekwensi postif (Positif Feeling), sehingga vibrasinya senantiasa mencarkan getaran yang positif yang menunjang kesuksesan anda.
Instal Energi Sabar & Syukur ke dalam mesin mental kita, maka Ritme Jantung kita akan senantiasa berdetak dengan irama yang indah seindah kehidupan surgawi….
“Syukur itu mengikat sesuatu yang diperoleh dan memburu sesuatu yang hilang.”
Rasulullah saw. bersabda, “Sungguh menakjubkan perkaranya orang yang beriman, karena segala urusannya adalah baik baginya. Dan hal yang demikian itu tidak akan terdapat kecuali hanya pada orang mukmin; yaitu jika ia mendapatkan kebahagiaan, ia bersyukur, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan yang terbaik untuknya. Dan jika ia tertimpa musibah, ia bersabar, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan hal terbaik bagi dirinya.” (HR. Muslim)
SHOLAWAT EMPOWERMENT
- For Your Ultimate Total Solution -
For
Healing, Success, Happiness, & Greatness
Healing, Success, Happiness, & Greatness
LEBIH SEHAT, LEBIH SUKSES, LEBIH BAHAGIA,
&
&
MENJADI PRIBADI MULIA
Salam Perubahan, Salam Sukses..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar