Jumat, 31 Mei 2013
MEMBUAT TACHYON ANTENNA
Tachyon merupakan sebuah system pelengkap dari Quantum Technology System. Dengan Tachyon, anda dapat menciptakan Tachyon Antena yaitu sebuah benda yang memiliki kemampuan permanen untuk menerima dan menyebarkan energy Tachyon. Energy Tachyon sendiri adalah energy yang unik, ia bukan energy penyembuh, tetapi ia adalah sumber dari energy penyembuh itu. Secara otomatis, Tachyon akan mengubah energy sekitar kita menjadi energy penyembuh tatkala dibutuhkan. Dengan Tachyon ini, anda dapat menciptakan: Tachyon water (air terprogram), EMF Phone Filters (mengurangi efek negative radiasi HP), Tachyon “Attunement booster” (memperkuat proses attunement tradisi Reiki apa saja!), Tachyon Flow (menyalurkan energy kebenda apapun yang diletakkan diatasnya), Tachyon Chakra Stones dll.
Tachyon Manual
1. Membuat Tachyon antenna :
Tachyon antenna adalah sebuah bentuk energy yang dapat dibuat untuk menyalurkan energy tachyon selama 24 jam / sesuai settingan.
Sangat mudah untuk membuat Tachyon antenna, Kita dapat menggunakan bahan apapun yang kita sukai, contoh : gelas,kertas,dll.
Cara pembuatan :
Pegang benda yang akan dijadikan Tachyon antenna, atau letakkan diatas meja, misalkan selembar kertas, affirmasikan :
” Kertas ini saya niatkan menjadi Tachyon antenna”
lalu diamkan beberapa saat +/- 15 menit (kertas/benda masih dipegang) dan rasakan energinya mengalir, dan mengaktifkan kertas tersebut menjadi Tachyon antenna. Satu yang perlu diingat, kesadaran dalam menciptakannya.
Kita juga dapat menciptakan Tachyon Antenna dalam kekuatan yang berbeda, contohnya :
Affirmasikan : “Kertas ini saya niatkan menjadi Tachyon Antenna dengan kekuatan 6X lebih kuat“
Affirmasi diulang-ulang sampai 6 kali (untuk memperkuat Tachyon Antenna menjadi 6X lebih kuat)
Selama pengulangan affirmasi rasakan perbedaan kekuatan energy dari Tachyon antenna yang dibuat.
Untuk level 1 dan 2, energy Tachyon hanya dapat diperkuat sampai 6 X saja ..jangan lebih!
2. Proses penyaluran Tachyon
Apabila kita ingin membuat 2 buah Tachyon antenna, lakukan affirmasi / 2 kali affirmasi. Karena affirmasi yang dilakukan sekaligus dalam membuat 2 Tachyon antenna, akan membagi energi tsb menjadi dua kekuatan ( 50%-nya).
Selain itu, apabila benda yang akan kita salurkan energy, cukup diletakkan diatas Tachyon antenna yang sudah dibuat.
Besar kecilnya area Tachyon antenna mempengaruhi daya yang akan disalurkan kedalam benda, misal : Jika kita ingin menyalurkan energi/daya kedalam segelas air, maka Tachyon antenna yang dibuat’pun jangan sampai terlalu besar diameternya / terlalu kecil. Disesuaikan saja dengan ukuran bendanya…
3. Aplikasi penggunaan Tachyon Antenna
- Menggunakan media kristal/batu sebagai Tachyon antenna :
Buatlah 7 buah Tachyon antenna menggunakan batu/kristal dalam satu waktu.
Letakkan pada 7 chakra utama, gunakan dalam meditasi / relaksasi selama 15 – 30 menit.
- Menggunakan media Air :
Air selain dapat diisi dengan energi Tachyon, juga dapat dijadikan Tachyon antenna.
-Membuat air berenergi :
Buatlah Tachyon antenna menggunakan media kertas, atau cardboard. Kemudian letakkan gelas/botol yang berisi air diatasnya kurang lebih 8-10 jam. Tachyon akan mengisi air tersebut penuh dengan energi.
- Menjadikan air sebagai Tachyon antenna :
Isilah botol dengan air, niatkan menjadikan air tsb sebagai Tachyon antenna. Untuk penggunaan’nya : masukkan 7 tetes air yang sudah dijadikan Tachyon antenna ke dalam segelas air sehari sekali… dosisnya dapat ditambah secara bertahap.
- Handphone radiasi filter :
Pergunakan stiker kecil, buatlah Tachyon antenna dari stiker itu. Kemudian tempelkan stiker yang sudah menjadi Tachyon antenna tsb di batere HP. Tachyon antenna akan mengurangi dampak negatif rediasi yang disebabkan gelombang EMF.
- Elektromagnetik filter :
buatlah Tachyon antenna menggunakan selembar kertas A4 or A5. Untuk penggunaan dalam waktu lama sebaiknya dilaminating. Kemudian letakkan dibawah alat2 elektronik yang dapat memancarkan gelombang elektromagnetik, Ex: Computer, TV, dll. Tachyon antenna akan mengurangi efek negatif radiasi dari gelombang EMF yang dipancarkan oleh alat2 elektronik tsb.
Alat2 lain yang dapat dijadikan Tachyon antenna : Perhiasan, pakaian, cat, lilin, dll..
Hal2 diatas hanya sebagian kecil dari contoh2 aplikasi Tachyon antenna.
Perhatian :
Saat aplikasi menggunakan Tachyon antenna, adakalanya tubuh kita akan mengalami detoksifikasi. Gejala2 detoksifikasi seperti sakit kepala, pusing, kedinginan, flu dsb umum terjadi dan sangat normal dalam proses detoksifikasi.
Selamat mencoba..!!!
Kamis, 30 Mei 2013
KUNDALINI
Ada yang mengatakan bahwa kebangkitan Kundalini sangat berbahaya. Ini
merupakan pandangan yang keliru. Kundalini adalah bagian yang tidak
dapat dipisahkan dari diri manusia, semua manusia siapapun orangnya
mempunyai kesadaran kundalini yaitu kesadaran diri sejati manusia yang
diberikan oleh Tuhan Yang Maha Pencipta bagi pemenuhan kebutuhan manusia
selagi didunia. Tinggal bagaimana kita mendaya gunakannya, apakah baik
atau tidak, oleh karena itulah diperlukannya seorang Guru/Master
mengenai Kundalini.
Sayang, semakin bertambahnya umur seseorang, kekuatan kundalini-nya semakin lama semakin tertutup. ini yang banyak dialami oleh masyarakat dewasa ini, mengalami penderitaan fisik dikarenakan beberapa organ tubuh fisiknya tidak lagi berfungsi, kelebihan atau kekurangan hormon dalam tubuh, kualitas darah yang tidak bagus, gampang stress dan depresi karena tekanan hidup yang sangat besar, banyaknya kendala dalam kehidupan dan ketidak beresan lainnya, baik dari segi fisik, emosi, mental dan kejiwaan. Salah satu cara yang dapat dipergunakan untuk membangkitkan kembali kekuatan kundalini yang telah tertutup tersebut adalah dengan menggunakan metode-metode pernapasan, meditasi, gerak, dan teknik-teknik lainnya yang saat ini banyak diadakan oleh kelompok-kelompok meditasi.
Setelah peserta pelatihan diberikan teori-teori mendasar tentang pengetahuan Kundalini, Cakra, Nadi dan sebagainya sehubungan dengan kehidupan manusia kemudian seorang peserta pelatihan akan diberikan Inisiasi dari seorang Guru Besar, yang melalui inisiasi ini seseorang akan mendapatkan suatu kebangkitan baru dalam kehidupannya.
Setelah pemberian inisiasi, energi / kesadaran kundalini akan bangkit dan menjalar keseluruh diri peserta untuk mengembalikan potensi-potensi diri peserta kembali kepada keadaan semula. Kebangkitan Kundalini ini bekerja sesuai dengan kebutuhan dan kesiapan seseorang tersebut di dalam mendapatkan suatu proses perbaikan, sehingga apapun yang terjadi dari proses perbaikan diri yang dilakukan oleh kekuatan kundalini tersebut tidak akan menimbulkan gangguan-gangguan didalam kehidupan sehari-hari, bahkan akan membuat kehidupan kita kedepan menjadi lebih sehat, bersemangat, mempunyai gairah hidup kembali, juga dapat mengembangkan semua potensi-potensi yang ada dalam diri kita.………………………………….
Ini dapat terjadi karena proses dari kebangkitan Kundalini pada tradisi Enersi Harmony merupakan suatu proses yang terjadi sesuai dengan tingkat kesadaran tiap murid. ………………………………………………………………..
Awal dari kebangkitan kundalini pada setiap orang pada umumnya akan merasakan suatu rasa hangat pada bagian atau seluruh tubuhnya. Banyak orang yang beranggapan bahwa itu terjadi karena adanya api yang menyala dari kebangkitan kundalini. Pendapat tersebut bisa saja dibenarkan karena adanya efek panas pada tubuh.
Perlu diketahui bahwa pada jalur energi tubuh manusia terdapat berbagai macam nadi-nadi, diantaranya adalah nadi sushumna, ida (jalur dingin) dan pinggala (jalur panas). ……………………………………………………………..
Selain jalur ida pinggala, nadi yang paling terbesar dalam diri manusia adalah nadi sushumna, pada nadi ini terdapat beberapa lapisan, dimana lapisan pertama merupakan lapisan yang sifatnya panas, karena itulah disebut sebagai jalur matahari. Tidak ada seseorang yang telah bangkit kundalininya yang tidak melalui jalur matahari ini. ……………………………………………
Oleh karena itu tidaklah heran bagi mereka yang benar-benar telah bangkit kundalininya akan merasakan hawa hangat/panas tersebut, dan itu sangatlah wajar bagi seseorang yang bangkit kundalininya. Setelah melampaui jalur pertama barulah energi kundalini akan memasuki lapisan yang kedua, yaitu lapisan yang sifatnya dingin. Bagi mereka yang energi kundalininya telah memasuki jalur dingin ini menandakan bahwa proses dari kebangkitan kundalini sudah mengalami kemajuan, tinggal bagaimana kita menyeimbangkan kekuatan dari energi kundalini ini agar seimbang yang pada akhirnya nanti akan membawa energi kundalini memasuki jalur sushumna yang paling utama yaitu jalur brahma, yaitu lapisan yang paling terdalam yang ada pada sushumna. ………………………………………………………………..
Keterangan
Nadi ida = jalur dingin yang berada pada tubuh bagian kiri.
Nadi pinggala = jalur panas yang berada pada tubuh bagian kanan.
Nadi Sushumna = jalur utama dari kebangkitan kundalini yang mempunyai 3 lapisan, yaitu lapisan vajra nadi – chitra nadi dan brahma nadi.
BUGAR DENGAN KEBANGKITAN KUNDALINI
MENJAGA kebugaran dengan pemanfaatan energi tubuh, kini menjadi pilihan banyak orang. Salah satunya adalah metode pembangkitan kundalini. Mesti terkesan hampir sama dgn pem-bangkitan energi lainnya yang telah dikenal oleh masyarakat, yaitu Reiki, Kundalini memiliki per-bedaan. Jika reiki me-manfaatkan energi yang berada di alam semesta, Kundalini memanfaatkan energi yang berasal dari dalam tubuh. Kedua metode ini lahir dalam waktu yang hampir tak jauh berbeda.
Kata kundalini berasal dari bahsa Sanskrit India kuno, yang berarti gulungan dikatakan gulungan, karena kundalini terletak didasar sumsum tulang tulang belakang seperti seekor ular yang sedang melingkar 3 1/2 gulungan. Kekuatan tersebut berada pada tulang belakang. Pada beberapa tradisi ilmu mistik di beberapa negara dan agama, diyakini terdapat suatu energi atau kekuatan hidup murni yang tidak terbatas yang kemudian di kenal dengan Kundalini Shakti. Walau pengetahuan mengenai Kundalini banyak berasal dari India, Enersi harmony tidak berhubungan dengan ajaran agama tertentu.
Setiap diri manusia sebenarnya memiliki Kundalini. Ketika energi tersebut dibangkitkan, maka terjadi efek penyebaran Tersebut dibangkitkan, maka terjadi efek penyebaran energi di segala lapisan tubuh fisik maupun psikis. Kekuatan spiritual yang tidak terbatas ini kemudian dikembangkan dengan teknik praktis untuk diaktifkan secara terus menerus sehingga mencapai kemampuan tidak terhingga, seperti memiliki indra keenam, dan lain-lain.
Apa memperlajari kundalini berbahaya?
Selama dalam bimbingan seorang guru, mempelajari kundalini tidak menimbulkan berbahaya. Banyak peserta pelatihan berasal dari berbagai kelompok umur, walaupun memang yang terbanyak adalah usia senja.
Pembangkitan Kundalini
Guru Besar CPN akan Melakukan pemberian shaktifat, yang berarti perpindahan energi. Dengan pemberian kekuatan energi langsung dari guru ke sumber kekuatan kundalini pada murid, maka kekuatan kundalini yang tadi tertidur akan bangkit seketika. “Guru Besar CPN hanya memerlukan waktu pembangkitan kundalini paling lama sekitar dua menit saja,”.
Saat shaktifat berlangsung, para murid akan mengalami sensasi-sensai berbeda dalam dirinya, baik secara fisik maupun psikis. Beberapa sensasi yang kemungkinan terasa adalah hawa panas, hangat, dingin, sejuk, berat ringan, dan getaran halus di berbagai bagian tubuh. Dan itu bisa dirasakan di tulang ekor, daerah perut, jantung, punggung dan kepala maupun seluruh tubuh. Tidak semua orang bisa merasakan adanya sensasi pada dirinya, Kemungkinan hal itu disebabkan tidak pekannya rasa pada diri siswa dan kemungkinan tidak adanya kepasrahan pada saat pemberian shaktifat ,”. Namun bukan berarti seseorang yang tidak dapat merasakan sensasi tersebut gagal atau tidak dapat menerima proses shaktifat. Energi kundalini yang telah dibangkitkan guru besar akan tetap ada dan berfungsi. Perbedaan seseorang merasakan sensasi pada saat pemberian shaktifat di karenakan beberapa faktor, yaitu bakat alami, kemapanan seseorang dalam meditasi , konsentrasi, rileksasi, ketenangan fisik maupun psikis, adanya keturunan orang yang memiliki kebatinan, dan kedekatan kepada Tuhan YME.
Kadang-kadang pem-bangkitan kundalini dapat menimbulkan sindrom-sindrom. Walaupun begitu, timbulnya sindrom ini bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan karena merupakan hal yang biasa terjadi pada seseorang yang telah dibangkitkan kundalininya. Hal ini disebabkan pada saat kundalini bangkit, tubuh akan melakukan pembersihan. Dengan pengawasan sesorang Guru, masalah tersebut dapat diatasi. Contoh sindrom yang timbul antara lain, suhu tubuh mendadak menjadi panas dan dingin secara tiba-tiba, lesu dan kurang semangat, mata menjadi pegal atau mudah lelah, susah tidur.
Kundalini dan Cakra
KEBANGKITAN kundalini seseorang dapat dikatakan sempurna, bila inti kundalini dapat menembus cakra mahkota. Menyatu dan menyelaraskan dirinya dengan energi yang lebih luas, yaitu energi alam semesta. Dampak penyatuan itu akan membawa peningkatan kesadaran rohani ketingkat yang lebih tinggi atau suci.
“Tujuan akhir pembangkitan energi adalah untuk mencapaian diri sejati atau realisasi diri yang dapat membawa diri terhadap ensensi ke-Tuhanan. Mewujudkan penyatuan dengan Ilahi yaitu ketika mencapai cakra mahkota. Pada keadaan ini, seseorang dapat menjangkau keberadaan Tuhan, penyatuan dengan energi kesempurnaan, energi penciptaan, dan peningkatan kesadaran atas penerimaan dan pemancaran cahaya ILLahi
Cakra adalah sebuah pusat energi psikis yang ada dalam tubuh. Cakra-cakra tersebut saling berhubungan dengan energi alam semesta yang salah satu fungsinya adalah mengubah energi alam semesta atau kosmik untuk dipergunakan dalam kepentingan fisik dan psikis seseorang. Cakra sendiri berarti roda. Berdasarkan cara melihatnya dari sisi depan seperti bola dan dari sisi samping seperti kerucut.
Dalam tubuh manusia banyak sekali terdapat cakra-cakra dengan fungsi-fungsi yang berbeda-beda. Pada dasarnya, cakra dalam tubuh manusia terbagi dua bagian, yaitu cakra-cakra utama yang terdiri dati tujuh cakra dan cakra-cakra pendukung. Tujuh cakra utama itu adalah cakra dasar terletak pada tulang belakang, cakra seks yang terletak pada tulang pelvis, cakra pusar terletak pada dua senti meter di bawah pusar, cakra jantung terletak pada tengah-tengah dada, cakra tenggorokan yang terletak di pangkal tenggorokan, cakra mata ketiga yang terletak di antara dua alis, dan cakra mahkota yang terletak diatas puncak kepala.
Selain dari ketujuh cakra utama diatas. Dua cakra pendukung lainnya yang cukup penting antara lain cakta tangan dan cakra kaki yang berhubungan dengan keluar masuknya energi. Di awal pembangkitannya, energi kundalini akan melindungi seluruh tubuh praktisi dan membersihkan energi ke cakra-cakara yang ada dalam tubuh. Energi yang telah dibangkitkan tersebut secara bertahap akan melakukan pembersihan terhadap cakra-cakra yang ada didalam tubuh dan jalur-jalur energi atau nadi-nadi. Kemudian energi kundalini akan merambat naik menembus pusat-pusat kesadaran (Cakra) yang ada dalam diri.
Kundalini
Sebuah benih yang terletak di tanah, tumbuh dan sebuah bunga mekar. Untuk menghubungkan bunga dan benih, pohon harus membuat batang diantaranya dan ranting disekitarnya. Bunga tersembunyi didalam benih; ia tidak datang dari luar. Batang tumbuh dari benih seperti juga bunga. Dengan cara yang sama benih energi terdapat didalam tubuh kita. Ia membutuhkan batang untuk tumbuh, dan batang tersebut berada di dalam tubuh kita juga. Jalur yang dilalui benih energi untuk naik keatas sampai ke bunga kita kenal sebagai tulang belakang. Bunga ini dikenal dengan berbagai nama.
Mereka yang telah mempunyai pengalaman dengannya memberi nama seperti bunga teratai dengan seribu helai daun. Sesuatu yang mekar di atas mahkota kepala, seperti bunga teratai dengan seribu helai daun yang mekar. Untuk mekar dibutuhkan energi yang naik dari bawah, dari perinium dan mencapai mahkota kepala yaitu energi kundalini. Hal yang sama terjadi dengan seluruh chakra, energi kundalini membuatnya berkembang.
Pengetahuan tentang kundalini sudah berumur kurang lebih tujuh ribu tahun. Kundalini merupakan bagian dari ajaran sekte Tantra yang berkembang di India dan Tibet. Ajaran ini tidak diajarkan secara luas, hanya terbatas pada murid-murid yang terpilih. Pengetahuan ini diturunkan secara langsung dari guru spiritual kepada muridnya untuk menghindari jatuhnya pengetahuan ini kepada orang-orang yang tak bermoral dan kepada mereka yang mencari kesaktian. Karena itu selama beberapa ribu tahun ilmu pengetahuan kuno ini tidak pernah dibukukan. Setelah beberapa ribu tahun, setahap demi setahap para guru mulai menuliskan rahasia-rahasia ini agar pengetahuan ini tidak akan hilang seluruhnya. Tetapi ketika mereka menuliskannya, mereka menulis dalam bahasa yang disamarkan. Dalam berbagai macam kiasan, simbol, kode sehingga tulisan tersebut tidak dapat disalah gunakan oleh para pencari yang tidak layak mempelajarinya.
Kundalini digambarkan sebagai ular yang melingkar sebanyak tiga setengah lingkaran. Simbol ular adalah simbol yang paling cocok dan penuh arti untuk menggambarkan kundalini. Salah satu sifat dari ular yang mudah diingat adalah gerakan meluncur. Ini merupakan pengalaman pertama bagi kebanyakan orang
yang merasakan kebangkitan kundalininya sebagai gerakan meluncur seekor ular pada tulang belakang.
Ular tidak mempunyai kaki untuk bergerak maju tetapi ia dapat bergerak maju. Ketika ular duduk ia akan membentuk gulungan. Ketika kundalini tertidur didalam diri kita ia beristirahat dengan cara yang sama.
Bentuk kepala dari ular mempunyai arti. Ular mempunyai kepala yang lebar dengan ekor yang kecil. Ketika kundalini telah bangkit sepenuhnya mencapai chakra mahkota maka ia akan membuka dan melebar seperti kepala ular; ia berkembang sangat besar. Ini seperti jika banyak sekali bunga yang berkembang didalamnya.
Bunga-bunga tersebut terlihat tersusun-susun keatas yang semakin atas semakin kecil. Saat ini kita menamakannya sebagai chakra mahkota atau chakra ketujuh dan bunga-bunga diatasnya disebut sebagai chakra kedelapan, chakra kesembilan, chakra kesepuluh dan seterusnya yang jumlahnya tergantung dari tingkat perkembangan spiritual orang yang bersangkutan.
Adalah merupakan suatu tontonan yang mengagumkan ketika ular berdiri tegak diatas ekornya. Ular adalah hewan vertebrata, binatang yang tidak memiliki tulang tetapi ia dapat melakukan hal tersebut. Hal ini hanya dapat dilakukan dengan pertolongan energi vital yang berada didalam dirinya karena tidak ada sesuatupun yang dapat membantunya untuk dapat berdiri. Ia berdiri dengan kekuatan kemauannya. Begitu juga dengan kundalini ketika kundalini telah bangkit, ia tidak memperoleh dukungan dari tubuh fisik, ia adalah energi yang bersifat non materi.
Jika seseorang mengganggu seekor ular dengan cara yang salah maka ular akan membahayakan dirinya. Maka simbol ular menggingatkan kita untuk tidak mengganggu kundalini yang berbahaya dengan cara-cara yang salah.
Ular juga merupakan hewan yang sangat pintar, penuh kewaspadaan, penuh perhatian dan sangat cepat dalam bertindak. Kundalini mempunyai kualitas seperti itu juga. Kita dapat mencapai puncak kebijaksanaan dengannya; ia sangat cepat dan juga sangat kuat.
Simbol ini dipilih karena manusia pada beberapa ribu tahun yang lalu sangat dekat dengan dunia binatang.
Hampir seluruh simbol pada masa itu diambil dengan menggambarkan binatang-binatang tertentu. Pada masa tersebut tidak ada simbol yang lebih cocok dari ular untuk menggambarkan kundalini meskipun untuk saat ini..
Pada saat ini kundalini dapat dikatakan sebagai energi. Tujuh ribu tahun yang lalu kundalini tidak dapat digambarkan dalam istilah energi karena pada saat itu pengertian akan energi belum ditemukan.
Survei yang dilakukan baru-baru ini di kota London mengatakan bahwa tujuh ratus ribu anak-anak belum pernah melihat sapi. Anak-anak ini, yang tidak pernah melihat sapi, mempunyai kemungkinan tidak mempunyai ide tentang ular. Sekarang ular sudah tidak menjadi bagian penting dari kehidupan kita karenanya seluruh pemikiran dan gambaran tentang simbol-simbol ini akan menjadi sangat berbeda. Dimasa mendatang mungkin kundalini akan digambarkan sebagai roket. Roket dapat memberikan gambaran yang sama, ia berjalan dari satu planet ke planet lainnya dan diantaranya terdapat ruang kosong. Waktu yang akan memutuskan simbol apa yang akan digunakan di masa yang akan datang.
Kundalini juga disebut sebagai Kundali-shakti (kekuatan Kundali). Kata Kundalini atau Kundali digunakan oleh aliran yoga dalam pengertian teknis dan dapat pula disebut sebagai kekuatan dalam bentuk spiral atau energi. Kundalini terdiri dari 3,5 gulungan berada pada chakra Dasar, 8 gulungan berada pada ke delapan chakra utama, 3,5 gulungan berada pada chakra Mahkota dan 3,5 gulungan berada di atas chakra Mahkota.
Kebangkitan Kundalini dapat terjadi karena:
- faktor bakat bawaan sejak lahir
- rajin sembahyang dan menyukai hal-hal spiritual
- membaca mantera
- meditasi
- latihan Yoga
- tapa brata
- selibat
- kesedihan yang mendalam
- pemakaian obat-obat terlarang
- sakit panas yang tinggi
- kecelakaan pada tulang ekor
- dibangkitkan oleh seorang Guru / Master
Pada sebagian besar umat manusia, Kundalini mereka masih belum aktif. Latihan tenaga dalam dan latihan olah pernafasan lainnya seperti chi kung, pranayama dan lain-lainnya dapat membangkitkan kundalini. Proses ini dapat berlangsung jika energi prana yang dihimpun selama latihan tersebut telah cukup besar untuk memanasi bola energi kundalini sehingga mengakibatkan bangkitnya kundalini. Penyebab lainnya seperti banyak sembahyang, membaca mantera, meditasi dan sejenisnya secara nyata dapat membangkitkan kundalini. Cara-cara tersebut termasuk dalam penghimpunan energi prana diluar latihan olah pernafasan. Secara umum, semua kegiatan yang bersifat spiritual akan menyebabkan orang yang berlatih memperoleh energi prana yang sedikit demi sedikit akan terkumpul dan pada suatu
Kundalini Syndrome
Daftar symptom-symptom dari syndrome kundalini :
- Aliran panas serasa membakar atau dingin sedingin es mengalir ke atas pada tulang punggung, dan pada banyak kasus, mencapai kepala.
- Kadang terasa seperti seekor ular atau gelembung-gelembung mengalir ke atas tubuh naik ke kepala.
- Sakit yang berpindah-pindah diseluruh tubuh.
- Rasa kesemutan pada perut bagian bawah, tulang punggung atau kepala.
- Getaran-getaran, kelelahan atau kram pada kaki atau pada tempat-tempat lain di tubuh.
- Denyut jantung menjadi lebih cepat dan bertambahnya metabolisme tubuh.
- Hipersensitif terhadap suara, cahaya, bau-bauan dan kehadiran seseorang.
- Perasaan mengalami orgasme pada bagian-bagian tubuh yang berbeda, atau mengalami total kosmik orgasme.
- Pengalaman-pengalaman mistik-keagamaan, peramalan.
- Kemampuan parapsikologi. Phenomena cahaya didalam ataupun diluar tubuh.
- Masalah menemukan keseimbangan antara impuls seks yang tinggi dan keinginan untuk hidup suci.
- Perasaan terasing sehubungan dengan ketidak tahuan atas apa yang terjadi.
- Susah tidur, kelelahan yang sangat atau depresi yang mendalam. Kehilangan energy.
- Menurunnya daya konsentrasi dan buruknya ingatan.
- Terisolasi total, karena tidak ada seorangpun yang dapat berbagi pengalaman dengannya.
- Susah tidur, kelelahan yang sangat atau depresi yang mendalam.
- Emosi yang tidak stabil, bersuara atau tertawa secara mendadak.
- Bunyi melengking atau hampa di telinga.
- Menurunnya daya konsentrasi dan buruknya ingatan.
- Gejala-gejala sinusitis, pilek atau demam selama berbulan-bulan atau bertahun tahun.
Menaikkan Kundalini
Pengetahuan mengenai Kundalini telah berusia ribuan tahun. Pengetahuan itu merupakan pokok dari Tantra, yaitu ilmu pengetahuan spiritual yang disusun secara sistematis tujuh ribu tahun lalu oleh Sang Sadáshiva. Tantra tidak pernah dipublikasikan, hanya murid yang pantas yang diberi ajaran langsung dari para guru rohaninya, agar praktek yang ampuh itu tidak jatuh ke tangan orang tak bermoral yang mencari kekuasaan sendiri. Dengan demikian selama berabad-abad pengetahuan kuno itu disampaikan langsung dari guru kepada murid tanpa tulisan. Namun dari waktu ke waktu surutlah kaliber para guru, sehingga rahasia itu perlu ditulis agar tak lenyap sama sekali. Namun kalau dituliskan juga, maka penulisannya dilakukan dengan “bahasa remang-remang”, yaitu dalam ungkapan perumpamaan, simbol, kode, sedemikian agar tak dapat disalah artikan atau disalah gunakan oleh orang yang tak pantas. Maka dari itu kalau kita tidak memiliki penuntun yang baik, tulisan-tulisan kuno itu kini hanya membingungkan dan menjadikan salah arah.
Apa itu kundalini?
Prakrti (daya cipta dari Kesadaran Agung) mewujudkan dirinya dalam dan sepanjang perkembangan Kosmos berturut-turut sebagai Shivánii, Bhaeravii, dan Bhavánii. Pengungkapan dirinya yang terakhir, Bhavánii, sifatnya lembam. Karena pengaruhnya, Kesadaran Tak Terbatas menjadi kasap dan akhirnya menjadi unsur padatan. Kuñdalinii adalah pengungkapan diri Bhavánii shakti dalam bentuk manusia. Menurut Tantra, struktur manusia adalah mikrokosmos dari Alam Semesta Makrokosmos. Lima cakra atau pusat enersi halus dalam tubuh manusia adalah titik-titik kendali dari lima unsur dasar dalam tubuh manusia:
Kula adalah titik terakhir dari tulang punggung. “Ku” berarti “struktur fisik”, dan “la” berarti “wadah”. Jadi “kula” berarti “wadah bagi struktur fisik”. Karena bhavánii shakti tertidur, dalam bentuk potensial di kula, di cakra múládhára, maka disebut kulakuñdalinii.
Cakra sering disebut sebagai “pusat syaraf”, dan berkaitan dengan sistim kelenjar dalam tubuh, namun sebenarnya juga lebih halus dari sekedar kelenjar atau syaraf fisik. Cakra merupakan pusat-pusat pengendali dari nád’ii, yaitu jalur aliran enersi dalam tubuh. Kuñdalinii yang tertidur di cakra múládhára terganjal jalur bebasnya untuk menaiki sušumna. Kesadaran unit berasal dari Kesadaran Agung dan mempunyai potensi untuk melebur kembali dengan Sang Sumber, yang menghalangi keduanya bertemu adalah berbagai kemelekatan dari kecenderungan mental, yang terungkapkan dalam tubuh manusia oleh berbagai cakra. Kalau kuñdalinii menaiki sušumna dan menembus cakra satu persatu, kemelekatan itu luluh, dan unit itu kembali menjadi Agung – Jiiva menjadi Shiva. Maka perjalanan spiritual pada intinya adalah perjalan kuñdalinii, melangkaukan enersi dari pusat-pusat yang lebih rendah ke yang lebih tinggi – membuka saluran sušumna dan melepas dan mengarahkan enersi ampuh yang tidur dalam tubuh manusia.
Semua praktek spiritual, apapun macamnya, selalu melibatkan penaikan kundalini, dan setiap pengalaman rohani – kedatangan Tuhan atau malaikant, kilatan cahaya, mendengar suara musik ilahi, ekstase, persatuan dengan Tuhan, kemasukan – adalah perwujudan dari naiknya enersi spiritual ini.
Membangunkan Kuñdalinii: Mantra
Pembebasan kuñdalinii dapat dilakukan dengan sekali sapu oleh siddha mantra, suatu mantra ampuh. Mantra adalah kumpulan gelombang suara yang mengakibatkan resonansi yang kuat, atau getaran serta, dalam pikiran. Sastra Tantra mencatat: “betapa hebatnya kemampuan mantra”. Mantra sebenarnya merupakan dasar dari pengetahuan tantra, yang berarti “yang membebaskan pikiran” dari kemelekatan Prakrti dan kembali menuju keadaan Kesadaran murni. (“Man” berarti “pikiran”, dan “trae” berarti “membebaskan”.)
Siddha mantra adalah mantra yang diisi kekuatan spiritual oleh guru sejati. Untuk mengisi mantra, guru menaikkan kundalininya sendiri ke titik paling tinggi, cakra sahasrara, kemudian mengulangi mantra, memberinya enersi spiritual dengan kuat. Kemudian dia menurunkan kuñdaliniinya kembali.
Bila mantra diberikan dengan betul pada proses inisiasi, diucapkan langsung dari guru ke murid, getaran dari kata atau perkataan sebenarnya “memukul” Sumber spiritual yang sedang tidur dalam tubuh orang dan membangunkannya. Itu sebabnya mantra yang dipelajari dari buku atau sumber lain (bahkan dari internet) tak membawa daya seperti siddha mantra.
Sebuah tulisan menyebutkan, “Hanya mantra yang diterima dengan Berkat Guru yang dapat memenuhi semua keperluan.” (Kularñava Tantra).
Sejak mantra diterima, makin sering dan makin bersungguh praktisi spiritual itu mengulanginya, karena pengaruh vibrasinya, kuñdaliniinya akan makin naik. Namun kalau pengulangan itu dihentikan, lagi-lagi akan tertidur. Kalau pengulangan mental siddha mantra berlangsung terus, siang dan malam, kuñdalinii akan tetap terbangun terus. Kalau kuñdalinii tertidur, seseorang akan berada dalam salah satu dari tiga keadaan: terbangun, mimpi, atau tidur tanpa mimpi. Hanya kalau kuñdaliniinya terbangun maka dia memasuki keadaan keempat, turiiya, yaitu keadaan kemenunggalan (non-duality, keadvaitaan).
Inisiasi
Dalam karya Tantrika tertulis, “inisiasi adalah anak tangga pertama menuju tingkat pembebasan.”
Inisiasi adalah proses penyampaian siddha mantra yang kuat sekali itu dari guru kepada murid yang pantas, dan secara mendadak kuñdalinii murid akan terbangun dari tidurnya karena di”pukul” oleh mantra (mantrághát).
Guru yang benar adalah mahákaola
Menurut Tantra, ada dua kelompok yogi, kaola dan mahákaola. Kaola adalah seorang peminat spiritual yang telah berhasil menaikkan kuñdaliniinya ke titik kendali di kelenjar pineal, yang telah berhasil mencapai penggabungan antara kenegatipan dasar dan kepositipan dasar, antara titik mula dan titik akhir. “Kaola” adalah kata sifat dari “kula”.
Setiap sádhaka dapat menjadi kaola karena upaya sádhanánya. Mahákaola adalah orang-orang yang jarang. Untuk seorang pembakti, mahá kaola” adalah “Táraka Brahma”.
“Taraka Brahma mewujudkan dirinya dalam rupa manusia beberapa kali sepanjang hidup bumi ini. Shiva adalah seorang mahákaola. Beliau datang sekitar 7000 tahun lalu. Setelah itu, 3500 tahun lalu, datang seroang mahákaola lain, namanya Krsña. Perbedaan antara kaola dan mahákaola adalah bahwa kaola menaikkan kulakuñdaliniinya dengan sadhana dan berhasil mennyatukan kenegatipan dasar dengan kepositipan dasar. Dalam hal mahákaola, beliau juga memiliki kemampuan untuk menaikkan kulakundalinii orang lain. Kaola tidak mampu menaikkan kulakundalinni orang lain, hanya miliknya sendiri. Namun seorang mahákaola mampu, kalau mau, menaikkan kulakuñdalinii orang lain.” (Shrii Shrii Anandamurti, dari suatu pertemuan rohani di Filipina).
Ilmu Pengetahuan Alam Semesta
Berbagai tradisi rohani dan keagamaan selama berabad-abad telah mengenal pengetahuan mengenai kundalinnii dan kenaikannya: ahli kimia orang Cina dan para ahli Tao, mistikus Yahudi. Ada yang percaya bahwa “tujuh gereja” dan “misteri tujuh bintang” yang disebut oleh Johannes dalam Kitab Wahyu menggambarkan ketujuh cakra. Mistikus besar Kristen di abad pertengahan, Jacob Boehme menuliskan pengalamannya: “Karena Roh Kudus tidak akan bertahan dalam daging penuh dosa, namun naik bagaikan kilatan petir, seperti cipratan api muncrat tatkala orang mencatu batu. Roh Kudus naik, melalui tujuh sumber air rohani yang terbuka, menuju otak, bagaikan fajar hari, pagi kemerahan ….. meski malaikat surgawi menceritakan ini padaku, karena aku tak dapat mempercayainya. Namun Matahari sendiri terbit dalam Rohku, dan karena itulah aku makin yakin.”
ENERSI KUNDALINI
Energi “Kundalini” terdapat didalam tubuh kiri, secara fisik berada di tulang Sacrum yang bersegi tiga di dasar tulang belakang. Ketika energi ini dibangkitkan maka, ia akan naik melalui jalur tulang belakang atau jalur tengah, energi ini akan melalui ke tujuh sistem cakra dalam tubuh kita yang tidak terpisahkan. Terakhir akan menembus atau membuka cakra “Sahasrara”, yang terletak diatas kepala kita. Setelah dibangkitkan maka, secara spritual kita telah terhubung dengan Roh diri kita sendiri, atau bersatu dengan kekuatan energi Tuhan yang hadir dimana-mana menopang kehidupan ini.
Roh adalah cerminan dari Tuhan Yang Maha Kuasa, sedangkan Kundalini adalah cerminan dari kuasa / tenaga itu, KeinginanNya di dalam diri kita. Dia adalah Ibunda yang sejati, dikenal sebagai Adi Shakti didalam tradisi India, dan Roh Kudus dalam tradisi Kristen. Kundalini mewujudkan Perwujudan Diri, kelahiran kedua kita. Ketika itu terjadi, kita akan secara nyata merasakan suatu angin sepoi-sepoi dingin dari seluruh telapak tangan dan diatas kepala kita. Orang Yunani menyebut energi ini dengan nama “Pneuma”, agama Islam menyebutnya “Ruh” dan Kristen menyebutnya “Roh Kudus” sedangkan agama Buddha menyebut “Bibit Buddha”, yang memberikan potensi bagi setiap mahluk mencapai Pencerahan. Didalam Ilmu Kebatinan Yahudi dikenal sebagai “Shekkina” dan orang Sumeria memujanya sebagai Dewi Buddha “Inanna”, yang memberikan kelahiran rohani dan energi kehidupan suci. Beribu-ribu tahun lamanya hal ini telah diketahui di India, “Chaitanya” dan ” Diri”, diterjemahkan sebagai “Getaran Ketuhanan”. Oleh karena itu, pengetahuan keberadaan dari getaran ini bukanlah sesuatu yang baru.
Sayang, semakin bertambahnya umur seseorang, kekuatan kundalini-nya semakin lama semakin tertutup. ini yang banyak dialami oleh masyarakat dewasa ini, mengalami penderitaan fisik dikarenakan beberapa organ tubuh fisiknya tidak lagi berfungsi, kelebihan atau kekurangan hormon dalam tubuh, kualitas darah yang tidak bagus, gampang stress dan depresi karena tekanan hidup yang sangat besar, banyaknya kendala dalam kehidupan dan ketidak beresan lainnya, baik dari segi fisik, emosi, mental dan kejiwaan. Salah satu cara yang dapat dipergunakan untuk membangkitkan kembali kekuatan kundalini yang telah tertutup tersebut adalah dengan menggunakan metode-metode pernapasan, meditasi, gerak, dan teknik-teknik lainnya yang saat ini banyak diadakan oleh kelompok-kelompok meditasi.
Setelah peserta pelatihan diberikan teori-teori mendasar tentang pengetahuan Kundalini, Cakra, Nadi dan sebagainya sehubungan dengan kehidupan manusia kemudian seorang peserta pelatihan akan diberikan Inisiasi dari seorang Guru Besar, yang melalui inisiasi ini seseorang akan mendapatkan suatu kebangkitan baru dalam kehidupannya.
Setelah pemberian inisiasi, energi / kesadaran kundalini akan bangkit dan menjalar keseluruh diri peserta untuk mengembalikan potensi-potensi diri peserta kembali kepada keadaan semula. Kebangkitan Kundalini ini bekerja sesuai dengan kebutuhan dan kesiapan seseorang tersebut di dalam mendapatkan suatu proses perbaikan, sehingga apapun yang terjadi dari proses perbaikan diri yang dilakukan oleh kekuatan kundalini tersebut tidak akan menimbulkan gangguan-gangguan didalam kehidupan sehari-hari, bahkan akan membuat kehidupan kita kedepan menjadi lebih sehat, bersemangat, mempunyai gairah hidup kembali, juga dapat mengembangkan semua potensi-potensi yang ada dalam diri kita.………………………………….
Ini dapat terjadi karena proses dari kebangkitan Kundalini pada tradisi Enersi Harmony merupakan suatu proses yang terjadi sesuai dengan tingkat kesadaran tiap murid. ………………………………………………………………..
Awal dari kebangkitan kundalini pada setiap orang pada umumnya akan merasakan suatu rasa hangat pada bagian atau seluruh tubuhnya. Banyak orang yang beranggapan bahwa itu terjadi karena adanya api yang menyala dari kebangkitan kundalini. Pendapat tersebut bisa saja dibenarkan karena adanya efek panas pada tubuh.
Perlu diketahui bahwa pada jalur energi tubuh manusia terdapat berbagai macam nadi-nadi, diantaranya adalah nadi sushumna, ida (jalur dingin) dan pinggala (jalur panas). ……………………………………………………………..
Selain jalur ida pinggala, nadi yang paling terbesar dalam diri manusia adalah nadi sushumna, pada nadi ini terdapat beberapa lapisan, dimana lapisan pertama merupakan lapisan yang sifatnya panas, karena itulah disebut sebagai jalur matahari. Tidak ada seseorang yang telah bangkit kundalininya yang tidak melalui jalur matahari ini. ……………………………………………
Oleh karena itu tidaklah heran bagi mereka yang benar-benar telah bangkit kundalininya akan merasakan hawa hangat/panas tersebut, dan itu sangatlah wajar bagi seseorang yang bangkit kundalininya. Setelah melampaui jalur pertama barulah energi kundalini akan memasuki lapisan yang kedua, yaitu lapisan yang sifatnya dingin. Bagi mereka yang energi kundalininya telah memasuki jalur dingin ini menandakan bahwa proses dari kebangkitan kundalini sudah mengalami kemajuan, tinggal bagaimana kita menyeimbangkan kekuatan dari energi kundalini ini agar seimbang yang pada akhirnya nanti akan membawa energi kundalini memasuki jalur sushumna yang paling utama yaitu jalur brahma, yaitu lapisan yang paling terdalam yang ada pada sushumna. ………………………………………………………………..
Keterangan
Nadi ida = jalur dingin yang berada pada tubuh bagian kiri.
Nadi pinggala = jalur panas yang berada pada tubuh bagian kanan.
Nadi Sushumna = jalur utama dari kebangkitan kundalini yang mempunyai 3 lapisan, yaitu lapisan vajra nadi – chitra nadi dan brahma nadi.
BUGAR DENGAN KEBANGKITAN KUNDALINI
MENJAGA kebugaran dengan pemanfaatan energi tubuh, kini menjadi pilihan banyak orang. Salah satunya adalah metode pembangkitan kundalini. Mesti terkesan hampir sama dgn pem-bangkitan energi lainnya yang telah dikenal oleh masyarakat, yaitu Reiki, Kundalini memiliki per-bedaan. Jika reiki me-manfaatkan energi yang berada di alam semesta, Kundalini memanfaatkan energi yang berasal dari dalam tubuh. Kedua metode ini lahir dalam waktu yang hampir tak jauh berbeda.
Kata kundalini berasal dari bahsa Sanskrit India kuno, yang berarti gulungan dikatakan gulungan, karena kundalini terletak didasar sumsum tulang tulang belakang seperti seekor ular yang sedang melingkar 3 1/2 gulungan. Kekuatan tersebut berada pada tulang belakang. Pada beberapa tradisi ilmu mistik di beberapa negara dan agama, diyakini terdapat suatu energi atau kekuatan hidup murni yang tidak terbatas yang kemudian di kenal dengan Kundalini Shakti. Walau pengetahuan mengenai Kundalini banyak berasal dari India, Enersi harmony tidak berhubungan dengan ajaran agama tertentu.
Setiap diri manusia sebenarnya memiliki Kundalini. Ketika energi tersebut dibangkitkan, maka terjadi efek penyebaran Tersebut dibangkitkan, maka terjadi efek penyebaran energi di segala lapisan tubuh fisik maupun psikis. Kekuatan spiritual yang tidak terbatas ini kemudian dikembangkan dengan teknik praktis untuk diaktifkan secara terus menerus sehingga mencapai kemampuan tidak terhingga, seperti memiliki indra keenam, dan lain-lain.
Apa memperlajari kundalini berbahaya?
Selama dalam bimbingan seorang guru, mempelajari kundalini tidak menimbulkan berbahaya. Banyak peserta pelatihan berasal dari berbagai kelompok umur, walaupun memang yang terbanyak adalah usia senja.
Pembangkitan Kundalini
Guru Besar CPN akan Melakukan pemberian shaktifat, yang berarti perpindahan energi. Dengan pemberian kekuatan energi langsung dari guru ke sumber kekuatan kundalini pada murid, maka kekuatan kundalini yang tadi tertidur akan bangkit seketika. “Guru Besar CPN hanya memerlukan waktu pembangkitan kundalini paling lama sekitar dua menit saja,”.
Saat shaktifat berlangsung, para murid akan mengalami sensasi-sensai berbeda dalam dirinya, baik secara fisik maupun psikis. Beberapa sensasi yang kemungkinan terasa adalah hawa panas, hangat, dingin, sejuk, berat ringan, dan getaran halus di berbagai bagian tubuh. Dan itu bisa dirasakan di tulang ekor, daerah perut, jantung, punggung dan kepala maupun seluruh tubuh. Tidak semua orang bisa merasakan adanya sensasi pada dirinya, Kemungkinan hal itu disebabkan tidak pekannya rasa pada diri siswa dan kemungkinan tidak adanya kepasrahan pada saat pemberian shaktifat ,”. Namun bukan berarti seseorang yang tidak dapat merasakan sensasi tersebut gagal atau tidak dapat menerima proses shaktifat. Energi kundalini yang telah dibangkitkan guru besar akan tetap ada dan berfungsi. Perbedaan seseorang merasakan sensasi pada saat pemberian shaktifat di karenakan beberapa faktor, yaitu bakat alami, kemapanan seseorang dalam meditasi , konsentrasi, rileksasi, ketenangan fisik maupun psikis, adanya keturunan orang yang memiliki kebatinan, dan kedekatan kepada Tuhan YME.
Kadang-kadang pem-bangkitan kundalini dapat menimbulkan sindrom-sindrom. Walaupun begitu, timbulnya sindrom ini bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan karena merupakan hal yang biasa terjadi pada seseorang yang telah dibangkitkan kundalininya. Hal ini disebabkan pada saat kundalini bangkit, tubuh akan melakukan pembersihan. Dengan pengawasan sesorang Guru, masalah tersebut dapat diatasi. Contoh sindrom yang timbul antara lain, suhu tubuh mendadak menjadi panas dan dingin secara tiba-tiba, lesu dan kurang semangat, mata menjadi pegal atau mudah lelah, susah tidur.
Kundalini dan Cakra
KEBANGKITAN kundalini seseorang dapat dikatakan sempurna, bila inti kundalini dapat menembus cakra mahkota. Menyatu dan menyelaraskan dirinya dengan energi yang lebih luas, yaitu energi alam semesta. Dampak penyatuan itu akan membawa peningkatan kesadaran rohani ketingkat yang lebih tinggi atau suci.
“Tujuan akhir pembangkitan energi adalah untuk mencapaian diri sejati atau realisasi diri yang dapat membawa diri terhadap ensensi ke-Tuhanan. Mewujudkan penyatuan dengan Ilahi yaitu ketika mencapai cakra mahkota. Pada keadaan ini, seseorang dapat menjangkau keberadaan Tuhan, penyatuan dengan energi kesempurnaan, energi penciptaan, dan peningkatan kesadaran atas penerimaan dan pemancaran cahaya ILLahi
Cakra adalah sebuah pusat energi psikis yang ada dalam tubuh. Cakra-cakra tersebut saling berhubungan dengan energi alam semesta yang salah satu fungsinya adalah mengubah energi alam semesta atau kosmik untuk dipergunakan dalam kepentingan fisik dan psikis seseorang. Cakra sendiri berarti roda. Berdasarkan cara melihatnya dari sisi depan seperti bola dan dari sisi samping seperti kerucut.
Dalam tubuh manusia banyak sekali terdapat cakra-cakra dengan fungsi-fungsi yang berbeda-beda. Pada dasarnya, cakra dalam tubuh manusia terbagi dua bagian, yaitu cakra-cakra utama yang terdiri dati tujuh cakra dan cakra-cakra pendukung. Tujuh cakra utama itu adalah cakra dasar terletak pada tulang belakang, cakra seks yang terletak pada tulang pelvis, cakra pusar terletak pada dua senti meter di bawah pusar, cakra jantung terletak pada tengah-tengah dada, cakra tenggorokan yang terletak di pangkal tenggorokan, cakra mata ketiga yang terletak di antara dua alis, dan cakra mahkota yang terletak diatas puncak kepala.
Selain dari ketujuh cakra utama diatas. Dua cakra pendukung lainnya yang cukup penting antara lain cakta tangan dan cakra kaki yang berhubungan dengan keluar masuknya energi. Di awal pembangkitannya, energi kundalini akan melindungi seluruh tubuh praktisi dan membersihkan energi ke cakra-cakara yang ada dalam tubuh. Energi yang telah dibangkitkan tersebut secara bertahap akan melakukan pembersihan terhadap cakra-cakra yang ada didalam tubuh dan jalur-jalur energi atau nadi-nadi. Kemudian energi kundalini akan merambat naik menembus pusat-pusat kesadaran (Cakra) yang ada dalam diri.
Kundalini
Sebuah benih yang terletak di tanah, tumbuh dan sebuah bunga mekar. Untuk menghubungkan bunga dan benih, pohon harus membuat batang diantaranya dan ranting disekitarnya. Bunga tersembunyi didalam benih; ia tidak datang dari luar. Batang tumbuh dari benih seperti juga bunga. Dengan cara yang sama benih energi terdapat didalam tubuh kita. Ia membutuhkan batang untuk tumbuh, dan batang tersebut berada di dalam tubuh kita juga. Jalur yang dilalui benih energi untuk naik keatas sampai ke bunga kita kenal sebagai tulang belakang. Bunga ini dikenal dengan berbagai nama.
Mereka yang telah mempunyai pengalaman dengannya memberi nama seperti bunga teratai dengan seribu helai daun. Sesuatu yang mekar di atas mahkota kepala, seperti bunga teratai dengan seribu helai daun yang mekar. Untuk mekar dibutuhkan energi yang naik dari bawah, dari perinium dan mencapai mahkota kepala yaitu energi kundalini. Hal yang sama terjadi dengan seluruh chakra, energi kundalini membuatnya berkembang.
Pengetahuan tentang kundalini sudah berumur kurang lebih tujuh ribu tahun. Kundalini merupakan bagian dari ajaran sekte Tantra yang berkembang di India dan Tibet. Ajaran ini tidak diajarkan secara luas, hanya terbatas pada murid-murid yang terpilih. Pengetahuan ini diturunkan secara langsung dari guru spiritual kepada muridnya untuk menghindari jatuhnya pengetahuan ini kepada orang-orang yang tak bermoral dan kepada mereka yang mencari kesaktian. Karena itu selama beberapa ribu tahun ilmu pengetahuan kuno ini tidak pernah dibukukan. Setelah beberapa ribu tahun, setahap demi setahap para guru mulai menuliskan rahasia-rahasia ini agar pengetahuan ini tidak akan hilang seluruhnya. Tetapi ketika mereka menuliskannya, mereka menulis dalam bahasa yang disamarkan. Dalam berbagai macam kiasan, simbol, kode sehingga tulisan tersebut tidak dapat disalah gunakan oleh para pencari yang tidak layak mempelajarinya.
Kundalini digambarkan sebagai ular yang melingkar sebanyak tiga setengah lingkaran. Simbol ular adalah simbol yang paling cocok dan penuh arti untuk menggambarkan kundalini. Salah satu sifat dari ular yang mudah diingat adalah gerakan meluncur. Ini merupakan pengalaman pertama bagi kebanyakan orang
yang merasakan kebangkitan kundalininya sebagai gerakan meluncur seekor ular pada tulang belakang.
Ular tidak mempunyai kaki untuk bergerak maju tetapi ia dapat bergerak maju. Ketika ular duduk ia akan membentuk gulungan. Ketika kundalini tertidur didalam diri kita ia beristirahat dengan cara yang sama.
Bentuk kepala dari ular mempunyai arti. Ular mempunyai kepala yang lebar dengan ekor yang kecil. Ketika kundalini telah bangkit sepenuhnya mencapai chakra mahkota maka ia akan membuka dan melebar seperti kepala ular; ia berkembang sangat besar. Ini seperti jika banyak sekali bunga yang berkembang didalamnya.
Bunga-bunga tersebut terlihat tersusun-susun keatas yang semakin atas semakin kecil. Saat ini kita menamakannya sebagai chakra mahkota atau chakra ketujuh dan bunga-bunga diatasnya disebut sebagai chakra kedelapan, chakra kesembilan, chakra kesepuluh dan seterusnya yang jumlahnya tergantung dari tingkat perkembangan spiritual orang yang bersangkutan.
Adalah merupakan suatu tontonan yang mengagumkan ketika ular berdiri tegak diatas ekornya. Ular adalah hewan vertebrata, binatang yang tidak memiliki tulang tetapi ia dapat melakukan hal tersebut. Hal ini hanya dapat dilakukan dengan pertolongan energi vital yang berada didalam dirinya karena tidak ada sesuatupun yang dapat membantunya untuk dapat berdiri. Ia berdiri dengan kekuatan kemauannya. Begitu juga dengan kundalini ketika kundalini telah bangkit, ia tidak memperoleh dukungan dari tubuh fisik, ia adalah energi yang bersifat non materi.
Jika seseorang mengganggu seekor ular dengan cara yang salah maka ular akan membahayakan dirinya. Maka simbol ular menggingatkan kita untuk tidak mengganggu kundalini yang berbahaya dengan cara-cara yang salah.
Ular juga merupakan hewan yang sangat pintar, penuh kewaspadaan, penuh perhatian dan sangat cepat dalam bertindak. Kundalini mempunyai kualitas seperti itu juga. Kita dapat mencapai puncak kebijaksanaan dengannya; ia sangat cepat dan juga sangat kuat.
Simbol ini dipilih karena manusia pada beberapa ribu tahun yang lalu sangat dekat dengan dunia binatang.
Hampir seluruh simbol pada masa itu diambil dengan menggambarkan binatang-binatang tertentu. Pada masa tersebut tidak ada simbol yang lebih cocok dari ular untuk menggambarkan kundalini meskipun untuk saat ini..
Pada saat ini kundalini dapat dikatakan sebagai energi. Tujuh ribu tahun yang lalu kundalini tidak dapat digambarkan dalam istilah energi karena pada saat itu pengertian akan energi belum ditemukan.
Survei yang dilakukan baru-baru ini di kota London mengatakan bahwa tujuh ratus ribu anak-anak belum pernah melihat sapi. Anak-anak ini, yang tidak pernah melihat sapi, mempunyai kemungkinan tidak mempunyai ide tentang ular. Sekarang ular sudah tidak menjadi bagian penting dari kehidupan kita karenanya seluruh pemikiran dan gambaran tentang simbol-simbol ini akan menjadi sangat berbeda. Dimasa mendatang mungkin kundalini akan digambarkan sebagai roket. Roket dapat memberikan gambaran yang sama, ia berjalan dari satu planet ke planet lainnya dan diantaranya terdapat ruang kosong. Waktu yang akan memutuskan simbol apa yang akan digunakan di masa yang akan datang.
Kundalini juga disebut sebagai Kundali-shakti (kekuatan Kundali). Kata Kundalini atau Kundali digunakan oleh aliran yoga dalam pengertian teknis dan dapat pula disebut sebagai kekuatan dalam bentuk spiral atau energi. Kundalini terdiri dari 3,5 gulungan berada pada chakra Dasar, 8 gulungan berada pada ke delapan chakra utama, 3,5 gulungan berada pada chakra Mahkota dan 3,5 gulungan berada di atas chakra Mahkota.
Kebangkitan Kundalini dapat terjadi karena:
- faktor bakat bawaan sejak lahir
- rajin sembahyang dan menyukai hal-hal spiritual
- membaca mantera
- meditasi
- latihan Yoga
- tapa brata
- selibat
- kesedihan yang mendalam
- pemakaian obat-obat terlarang
- sakit panas yang tinggi
- kecelakaan pada tulang ekor
- dibangkitkan oleh seorang Guru / Master
Pada sebagian besar umat manusia, Kundalini mereka masih belum aktif. Latihan tenaga dalam dan latihan olah pernafasan lainnya seperti chi kung, pranayama dan lain-lainnya dapat membangkitkan kundalini. Proses ini dapat berlangsung jika energi prana yang dihimpun selama latihan tersebut telah cukup besar untuk memanasi bola energi kundalini sehingga mengakibatkan bangkitnya kundalini. Penyebab lainnya seperti banyak sembahyang, membaca mantera, meditasi dan sejenisnya secara nyata dapat membangkitkan kundalini. Cara-cara tersebut termasuk dalam penghimpunan energi prana diluar latihan olah pernafasan. Secara umum, semua kegiatan yang bersifat spiritual akan menyebabkan orang yang berlatih memperoleh energi prana yang sedikit demi sedikit akan terkumpul dan pada suatu
Kundalini Syndrome
Daftar symptom-symptom dari syndrome kundalini :
- Aliran panas serasa membakar atau dingin sedingin es mengalir ke atas pada tulang punggung, dan pada banyak kasus, mencapai kepala.
- Kadang terasa seperti seekor ular atau gelembung-gelembung mengalir ke atas tubuh naik ke kepala.
- Sakit yang berpindah-pindah diseluruh tubuh.
- Rasa kesemutan pada perut bagian bawah, tulang punggung atau kepala.
- Getaran-getaran, kelelahan atau kram pada kaki atau pada tempat-tempat lain di tubuh.
- Denyut jantung menjadi lebih cepat dan bertambahnya metabolisme tubuh.
- Hipersensitif terhadap suara, cahaya, bau-bauan dan kehadiran seseorang.
- Perasaan mengalami orgasme pada bagian-bagian tubuh yang berbeda, atau mengalami total kosmik orgasme.
- Pengalaman-pengalaman mistik-keagamaan, peramalan.
- Kemampuan parapsikologi. Phenomena cahaya didalam ataupun diluar tubuh.
- Masalah menemukan keseimbangan antara impuls seks yang tinggi dan keinginan untuk hidup suci.
- Perasaan terasing sehubungan dengan ketidak tahuan atas apa yang terjadi.
- Susah tidur, kelelahan yang sangat atau depresi yang mendalam. Kehilangan energy.
- Menurunnya daya konsentrasi dan buruknya ingatan.
- Terisolasi total, karena tidak ada seorangpun yang dapat berbagi pengalaman dengannya.
- Susah tidur, kelelahan yang sangat atau depresi yang mendalam.
- Emosi yang tidak stabil, bersuara atau tertawa secara mendadak.
- Bunyi melengking atau hampa di telinga.
- Menurunnya daya konsentrasi dan buruknya ingatan.
- Gejala-gejala sinusitis, pilek atau demam selama berbulan-bulan atau bertahun tahun.
Menaikkan Kundalini
Pengetahuan mengenai Kundalini telah berusia ribuan tahun. Pengetahuan itu merupakan pokok dari Tantra, yaitu ilmu pengetahuan spiritual yang disusun secara sistematis tujuh ribu tahun lalu oleh Sang Sadáshiva. Tantra tidak pernah dipublikasikan, hanya murid yang pantas yang diberi ajaran langsung dari para guru rohaninya, agar praktek yang ampuh itu tidak jatuh ke tangan orang tak bermoral yang mencari kekuasaan sendiri. Dengan demikian selama berabad-abad pengetahuan kuno itu disampaikan langsung dari guru kepada murid tanpa tulisan. Namun dari waktu ke waktu surutlah kaliber para guru, sehingga rahasia itu perlu ditulis agar tak lenyap sama sekali. Namun kalau dituliskan juga, maka penulisannya dilakukan dengan “bahasa remang-remang”, yaitu dalam ungkapan perumpamaan, simbol, kode, sedemikian agar tak dapat disalah artikan atau disalah gunakan oleh orang yang tak pantas. Maka dari itu kalau kita tidak memiliki penuntun yang baik, tulisan-tulisan kuno itu kini hanya membingungkan dan menjadikan salah arah.
Apa itu kundalini?
Prakrti (daya cipta dari Kesadaran Agung) mewujudkan dirinya dalam dan sepanjang perkembangan Kosmos berturut-turut sebagai Shivánii, Bhaeravii, dan Bhavánii. Pengungkapan dirinya yang terakhir, Bhavánii, sifatnya lembam. Karena pengaruhnya, Kesadaran Tak Terbatas menjadi kasap dan akhirnya menjadi unsur padatan. Kuñdalinii adalah pengungkapan diri Bhavánii shakti dalam bentuk manusia. Menurut Tantra, struktur manusia adalah mikrokosmos dari Alam Semesta Makrokosmos. Lima cakra atau pusat enersi halus dalam tubuh manusia adalah titik-titik kendali dari lima unsur dasar dalam tubuh manusia:
- Cakra múládhára mengendalikan unsur padat;
- Cakra svádhišt’hána mengendalikan unsur cair;
- Cakra mañipúra mengendalikan unsur cahaya;
- Cakra anáhata mengendalikan unsur udara;
- Cakra vishuddha mengendalikan unsur ether.
Kula adalah titik terakhir dari tulang punggung. “Ku” berarti “struktur fisik”, dan “la” berarti “wadah”. Jadi “kula” berarti “wadah bagi struktur fisik”. Karena bhavánii shakti tertidur, dalam bentuk potensial di kula, di cakra múládhára, maka disebut kulakuñdalinii.
Cakra sering disebut sebagai “pusat syaraf”, dan berkaitan dengan sistim kelenjar dalam tubuh, namun sebenarnya juga lebih halus dari sekedar kelenjar atau syaraf fisik. Cakra merupakan pusat-pusat pengendali dari nád’ii, yaitu jalur aliran enersi dalam tubuh. Kuñdalinii yang tertidur di cakra múládhára terganjal jalur bebasnya untuk menaiki sušumna. Kesadaran unit berasal dari Kesadaran Agung dan mempunyai potensi untuk melebur kembali dengan Sang Sumber, yang menghalangi keduanya bertemu adalah berbagai kemelekatan dari kecenderungan mental, yang terungkapkan dalam tubuh manusia oleh berbagai cakra. Kalau kuñdalinii menaiki sušumna dan menembus cakra satu persatu, kemelekatan itu luluh, dan unit itu kembali menjadi Agung – Jiiva menjadi Shiva. Maka perjalanan spiritual pada intinya adalah perjalan kuñdalinii, melangkaukan enersi dari pusat-pusat yang lebih rendah ke yang lebih tinggi – membuka saluran sušumna dan melepas dan mengarahkan enersi ampuh yang tidur dalam tubuh manusia.
Semua praktek spiritual, apapun macamnya, selalu melibatkan penaikan kundalini, dan setiap pengalaman rohani – kedatangan Tuhan atau malaikant, kilatan cahaya, mendengar suara musik ilahi, ekstase, persatuan dengan Tuhan, kemasukan – adalah perwujudan dari naiknya enersi spiritual ini.
Membangunkan Kuñdalinii: Mantra
Pembebasan kuñdalinii dapat dilakukan dengan sekali sapu oleh siddha mantra, suatu mantra ampuh. Mantra adalah kumpulan gelombang suara yang mengakibatkan resonansi yang kuat, atau getaran serta, dalam pikiran. Sastra Tantra mencatat: “betapa hebatnya kemampuan mantra”. Mantra sebenarnya merupakan dasar dari pengetahuan tantra, yang berarti “yang membebaskan pikiran” dari kemelekatan Prakrti dan kembali menuju keadaan Kesadaran murni. (“Man” berarti “pikiran”, dan “trae” berarti “membebaskan”.)
Siddha mantra adalah mantra yang diisi kekuatan spiritual oleh guru sejati. Untuk mengisi mantra, guru menaikkan kundalininya sendiri ke titik paling tinggi, cakra sahasrara, kemudian mengulangi mantra, memberinya enersi spiritual dengan kuat. Kemudian dia menurunkan kuñdaliniinya kembali.
Bila mantra diberikan dengan betul pada proses inisiasi, diucapkan langsung dari guru ke murid, getaran dari kata atau perkataan sebenarnya “memukul” Sumber spiritual yang sedang tidur dalam tubuh orang dan membangunkannya. Itu sebabnya mantra yang dipelajari dari buku atau sumber lain (bahkan dari internet) tak membawa daya seperti siddha mantra.
Sebuah tulisan menyebutkan, “Hanya mantra yang diterima dengan Berkat Guru yang dapat memenuhi semua keperluan.” (Kularñava Tantra).
Sejak mantra diterima, makin sering dan makin bersungguh praktisi spiritual itu mengulanginya, karena pengaruh vibrasinya, kuñdaliniinya akan makin naik. Namun kalau pengulangan itu dihentikan, lagi-lagi akan tertidur. Kalau pengulangan mental siddha mantra berlangsung terus, siang dan malam, kuñdalinii akan tetap terbangun terus. Kalau kuñdalinii tertidur, seseorang akan berada dalam salah satu dari tiga keadaan: terbangun, mimpi, atau tidur tanpa mimpi. Hanya kalau kuñdaliniinya terbangun maka dia memasuki keadaan keempat, turiiya, yaitu keadaan kemenunggalan (non-duality, keadvaitaan).
Inisiasi
Dalam karya Tantrika tertulis, “inisiasi adalah anak tangga pertama menuju tingkat pembebasan.”
Inisiasi adalah proses penyampaian siddha mantra yang kuat sekali itu dari guru kepada murid yang pantas, dan secara mendadak kuñdalinii murid akan terbangun dari tidurnya karena di”pukul” oleh mantra (mantrághát).
Guru yang benar adalah mahákaola
Menurut Tantra, ada dua kelompok yogi, kaola dan mahákaola. Kaola adalah seorang peminat spiritual yang telah berhasil menaikkan kuñdaliniinya ke titik kendali di kelenjar pineal, yang telah berhasil mencapai penggabungan antara kenegatipan dasar dan kepositipan dasar, antara titik mula dan titik akhir. “Kaola” adalah kata sifat dari “kula”.
Setiap sádhaka dapat menjadi kaola karena upaya sádhanánya. Mahákaola adalah orang-orang yang jarang. Untuk seorang pembakti, mahá kaola” adalah “Táraka Brahma”.
“Taraka Brahma mewujudkan dirinya dalam rupa manusia beberapa kali sepanjang hidup bumi ini. Shiva adalah seorang mahákaola. Beliau datang sekitar 7000 tahun lalu. Setelah itu, 3500 tahun lalu, datang seroang mahákaola lain, namanya Krsña. Perbedaan antara kaola dan mahákaola adalah bahwa kaola menaikkan kulakuñdaliniinya dengan sadhana dan berhasil mennyatukan kenegatipan dasar dengan kepositipan dasar. Dalam hal mahákaola, beliau juga memiliki kemampuan untuk menaikkan kulakundalinii orang lain. Kaola tidak mampu menaikkan kulakundalinni orang lain, hanya miliknya sendiri. Namun seorang mahákaola mampu, kalau mau, menaikkan kulakuñdalinii orang lain.” (Shrii Shrii Anandamurti, dari suatu pertemuan rohani di Filipina).
Ilmu Pengetahuan Alam Semesta
Berbagai tradisi rohani dan keagamaan selama berabad-abad telah mengenal pengetahuan mengenai kundalinnii dan kenaikannya: ahli kimia orang Cina dan para ahli Tao, mistikus Yahudi. Ada yang percaya bahwa “tujuh gereja” dan “misteri tujuh bintang” yang disebut oleh Johannes dalam Kitab Wahyu menggambarkan ketujuh cakra. Mistikus besar Kristen di abad pertengahan, Jacob Boehme menuliskan pengalamannya: “Karena Roh Kudus tidak akan bertahan dalam daging penuh dosa, namun naik bagaikan kilatan petir, seperti cipratan api muncrat tatkala orang mencatu batu. Roh Kudus naik, melalui tujuh sumber air rohani yang terbuka, menuju otak, bagaikan fajar hari, pagi kemerahan ….. meski malaikat surgawi menceritakan ini padaku, karena aku tak dapat mempercayainya. Namun Matahari sendiri terbit dalam Rohku, dan karena itulah aku makin yakin.”
ENERSI KUNDALINI
Energi “Kundalini” terdapat didalam tubuh kiri, secara fisik berada di tulang Sacrum yang bersegi tiga di dasar tulang belakang. Ketika energi ini dibangkitkan maka, ia akan naik melalui jalur tulang belakang atau jalur tengah, energi ini akan melalui ke tujuh sistem cakra dalam tubuh kita yang tidak terpisahkan. Terakhir akan menembus atau membuka cakra “Sahasrara”, yang terletak diatas kepala kita. Setelah dibangkitkan maka, secara spritual kita telah terhubung dengan Roh diri kita sendiri, atau bersatu dengan kekuatan energi Tuhan yang hadir dimana-mana menopang kehidupan ini.
Roh adalah cerminan dari Tuhan Yang Maha Kuasa, sedangkan Kundalini adalah cerminan dari kuasa / tenaga itu, KeinginanNya di dalam diri kita. Dia adalah Ibunda yang sejati, dikenal sebagai Adi Shakti didalam tradisi India, dan Roh Kudus dalam tradisi Kristen. Kundalini mewujudkan Perwujudan Diri, kelahiran kedua kita. Ketika itu terjadi, kita akan secara nyata merasakan suatu angin sepoi-sepoi dingin dari seluruh telapak tangan dan diatas kepala kita. Orang Yunani menyebut energi ini dengan nama “Pneuma”, agama Islam menyebutnya “Ruh” dan Kristen menyebutnya “Roh Kudus” sedangkan agama Buddha menyebut “Bibit Buddha”, yang memberikan potensi bagi setiap mahluk mencapai Pencerahan. Didalam Ilmu Kebatinan Yahudi dikenal sebagai “Shekkina” dan orang Sumeria memujanya sebagai Dewi Buddha “Inanna”, yang memberikan kelahiran rohani dan energi kehidupan suci. Beribu-ribu tahun lamanya hal ini telah diketahui di India, “Chaitanya” dan ” Diri”, diterjemahkan sebagai “Getaran Ketuhanan”. Oleh karena itu, pengetahuan keberadaan dari getaran ini bukanlah sesuatu yang baru.
MENTAL KAYA
Seringkali saya geli kalau ketemu orang-orang, yang menginginkan
sukses kaya raya, tapi apa yang diucapkannya bertolak belakang dengan
keinginannya. Dalam sebuah sesi Seminar Entrepreneurship, saya sempat
melontarkan anjuran, bahwa jika kita mau sukses kaya raya, syarat
pertamanya adalah, “Kita Harus Mata Duitan”… artinya dipikiran dan
perasaan kita harus berisi duit-duit-duit dan duit-duit-duit-duit…
hehehehe…
Tahukah tanggapan spontan sebagian besar peserta seminar saya itu? Wah…Pak Nano kok ngajarin kita jadi mata duitan sih…kan nggak benar tuh. Kan nanti kita bisa menghalalkan segala cara… Nanti kita bisa lupa diri kan, Pak Nano… Kan sukses itu bukan ditentukan oleh banyaknya duit kita ya… Yang penting kan kita bisa bahagia, meskipun nggak punya duit… Banyak duit tapi hutangnya juga banyak kan ya repot toh, Pak Nano… dan masih banyak tanggapan serupa itu.
Inilah hebatnya sebagian besar dari kita orang Indonesia. Tanggapan spontanitas atas suatu permasalahan selalu bernuansa moralitas dan agamis yang sangat kuat. Sepertinya mengesankan bahwa mereka ini memang sangat kuat dan sangat baik mentalitas moralnya maupun ketaatannya kepada ajaran agamanya. Harapan saya, semoga saja memang benar begitu adanya.
Nah, akhirnya saya menjawab berbagai pernyataan spontan dari para peserta tadi. Pertama saya katakan kepada mereka, bahwa UANG atau DUIT memang bukan hal utama yang menentukan bahagia atau tidak bahagianya seseorang. TAPI, uang bisa lebih mempermudah kita untuk menjalani kehidupan ini. Setuju?? Semua peserta menjawab setuju sambil malu-malu. Coba bayangkan saja jika Anda tidak memiliki uang? Hayoo…Anda bisa apa tanpa uang di tangan Anda? Hayoo…siapa bisa jawab?? Tidak ada satu pun peserta yang mau menjawab pertanyaan saya itu. Padahal menjawab kan nggak pakai uang ya…hahahaha…
Inilah yang jadi penekanan saya saat Seminar Entrepreneurship beberapa waktu lalu. Satu hal saya ingatkan kepada setiap peserta yang hadir, bahwa saya ini sedang berhadapan dengan orang-orang yang tentunya beragama semuanya, dan menjalankan perintah agamanya yang pasti tujuannya untuk kebaikan…dan, tidak ada yang atheis. Reaksi spontan menanggapi pernyataan saya bahwa “Kita Harus Mata Duitan”, sudah jelas menunjukkan bahwa mereka ini secara mentalitas moral sangat bagus, menyadari pentingnya moral dan agama untuk menjaga segala tindakannya dari hal-hal yang merugikan orang lain, selalu waspada terhadap bisikan syaitan yang terkutuk. Benarkah begitu?? Mereka serentak menjawab, IYA… Nah, jadi tidak perlu lagi kita berkutat dan berdebat dengan hal-hal yang mempertanyakan kualitas mental, moral maupun keimanan kita…toh Anda ini semuanya orang yang beriman dan bermoral, iya kan?
Ok, kembali ke topik “Kita Harus Mata Duitan”. Sekarang semua peserta seminar sudah setuju tidak perlu mempertanyakan dampak dari “Kita Harus Mata Duitan”, karena semuanya sudah punya iman dan moral yang sangat baik, jadi gak mungkin membuat mereka jadi jahat jika sudah “Mata Duitan”…hehehehe… resiko ditanggung penumpang…
Sebagian besar dari kita, mungkin disebabkan pendidikan dan pengalaman masa lalu mengenai UANG atau DUIT, yang cenderung bernuansa negatif, jelek, bahkan jahat, pada akhirnya menyebabkan pikiran dan perasaan mengenai uang menjadi TIDAK TEPAT, jadi “ill-feel” gitu… jika dengar kata UANG. Inilah yang harus Anda pahami dan luruskan kembali kepada norma yang baik dan benar tentang uang.
UANG tidak punya kesalahan apa pun kepada diri Anda, justru uang seringkali membantu Anda jika Anda memerlukannya. Ini sebuah realita, tanpa uang kita bisa apa? Jadi jika seseorang tetap menistakan uang di dalam pikirannya, bagaimana dia bisa didatangi oleh uang? Benar apa Betul?
So…untuk memperoleh uang, karena ini Seminar Entrepreneurship, maka saya tandaskan bahwa salah satu cara terbaiknya adalah Anda harus berani memulai bisnis sendiri sebagai Entrepreneur. Bahkan bagi umat Islam, khazanah Entrepreneurship ini sudah sejak awal ditekankan oleh ajaran Islam.
Rasulullah Muhammad sendiri sudah mulai giat mencari uang saat usianya masih sangat muda, baru belasan tahun…dan, pada usia 18 tahun beliau sudah menjadi pedagang sukses dan terkenal di Persia, Romawi, dan Syam. Ada anjuran di dalam sebuah Hadits: i’mal li dunyaka ka annaka ta ‘isyu abadan, wa i’mal li akhiratika ka annaka tamut ghadan. Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan kamu akan hidup selamanya, dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan-akan kamu akan mati besuk pagi.
Perlu juga disadari bahwa uang dan harta kita ini berfungsi strategis untuk aktivitas berdakwah juga. Jika kita memiliki uang dan harta yang banyak, dan tentunya cara memperoleh dan membelanjakannya sesuai prosedur ajaran agama Islam, maka fasilitas ini bisa semakin memudahkan kita untuk melaksanakan kewajiban agama. Islam memerintahkan umatnya untuk mencari rejeki, dan jangan lupa untuk zakat, berinfaaq, bersedekah, dan lain-lain hal yang baik dan positif. Islam dengan tegas membatasi tindakan umatnya, yakni dengan cara-cara halal dan baik.
Bukankah uang sangat penting bagi kehidupan dunia dan akhirat? Rasulullah telah mencontohkan semangat entrepreneurship yang luar biasa prima. Saat masih berusia belasan tahun saja, beliau sudah bisa berbisnis sendiri. Kalau jaman sekarang mungkin beliau masih seusia anak-anak SMA atau yang sederajat…yang mana, sebagian besar anak-anak seusia ini pada jaman sekarang lebih banyak yang bersantai-santai saja, lebih senang hang-out ke plaza, mall maupun kong-kow di cafe…daripada mencoba mulai bisnis…
So what…? Jika Anda mau kaya raya…Anda memang Harus Mata Duitan terlebih dulu. Canangkanlah di dalam pikiran dan perasaan Anda, bahwa Anda harus memiliki uang dan harta kekayaan berlimpah, sehingga ini memicu dan memacu Anda segera membuat rencana-rencana tindakan untuk meraihnya, dan Anda benar-benar Take Action untuk meraih sukses berkelimpahan materi yang Anda impikan itu. Dan selalu ingatlah, Anda adalah seorang yang punya iman kuat dan bermoral baik.
Tahukah tanggapan spontan sebagian besar peserta seminar saya itu? Wah…Pak Nano kok ngajarin kita jadi mata duitan sih…kan nggak benar tuh. Kan nanti kita bisa menghalalkan segala cara… Nanti kita bisa lupa diri kan, Pak Nano… Kan sukses itu bukan ditentukan oleh banyaknya duit kita ya… Yang penting kan kita bisa bahagia, meskipun nggak punya duit… Banyak duit tapi hutangnya juga banyak kan ya repot toh, Pak Nano… dan masih banyak tanggapan serupa itu.
Inilah hebatnya sebagian besar dari kita orang Indonesia. Tanggapan spontanitas atas suatu permasalahan selalu bernuansa moralitas dan agamis yang sangat kuat. Sepertinya mengesankan bahwa mereka ini memang sangat kuat dan sangat baik mentalitas moralnya maupun ketaatannya kepada ajaran agamanya. Harapan saya, semoga saja memang benar begitu adanya.
Nah, akhirnya saya menjawab berbagai pernyataan spontan dari para peserta tadi. Pertama saya katakan kepada mereka, bahwa UANG atau DUIT memang bukan hal utama yang menentukan bahagia atau tidak bahagianya seseorang. TAPI, uang bisa lebih mempermudah kita untuk menjalani kehidupan ini. Setuju?? Semua peserta menjawab setuju sambil malu-malu. Coba bayangkan saja jika Anda tidak memiliki uang? Hayoo…Anda bisa apa tanpa uang di tangan Anda? Hayoo…siapa bisa jawab?? Tidak ada satu pun peserta yang mau menjawab pertanyaan saya itu. Padahal menjawab kan nggak pakai uang ya…hahahaha…
Inilah yang jadi penekanan saya saat Seminar Entrepreneurship beberapa waktu lalu. Satu hal saya ingatkan kepada setiap peserta yang hadir, bahwa saya ini sedang berhadapan dengan orang-orang yang tentunya beragama semuanya, dan menjalankan perintah agamanya yang pasti tujuannya untuk kebaikan…dan, tidak ada yang atheis. Reaksi spontan menanggapi pernyataan saya bahwa “Kita Harus Mata Duitan”, sudah jelas menunjukkan bahwa mereka ini secara mentalitas moral sangat bagus, menyadari pentingnya moral dan agama untuk menjaga segala tindakannya dari hal-hal yang merugikan orang lain, selalu waspada terhadap bisikan syaitan yang terkutuk. Benarkah begitu?? Mereka serentak menjawab, IYA… Nah, jadi tidak perlu lagi kita berkutat dan berdebat dengan hal-hal yang mempertanyakan kualitas mental, moral maupun keimanan kita…toh Anda ini semuanya orang yang beriman dan bermoral, iya kan?
Ok, kembali ke topik “Kita Harus Mata Duitan”. Sekarang semua peserta seminar sudah setuju tidak perlu mempertanyakan dampak dari “Kita Harus Mata Duitan”, karena semuanya sudah punya iman dan moral yang sangat baik, jadi gak mungkin membuat mereka jadi jahat jika sudah “Mata Duitan”…hehehehe… resiko ditanggung penumpang…
Sebagian besar dari kita, mungkin disebabkan pendidikan dan pengalaman masa lalu mengenai UANG atau DUIT, yang cenderung bernuansa negatif, jelek, bahkan jahat, pada akhirnya menyebabkan pikiran dan perasaan mengenai uang menjadi TIDAK TEPAT, jadi “ill-feel” gitu… jika dengar kata UANG. Inilah yang harus Anda pahami dan luruskan kembali kepada norma yang baik dan benar tentang uang.
UANG tidak punya kesalahan apa pun kepada diri Anda, justru uang seringkali membantu Anda jika Anda memerlukannya. Ini sebuah realita, tanpa uang kita bisa apa? Jadi jika seseorang tetap menistakan uang di dalam pikirannya, bagaimana dia bisa didatangi oleh uang? Benar apa Betul?
So…untuk memperoleh uang, karena ini Seminar Entrepreneurship, maka saya tandaskan bahwa salah satu cara terbaiknya adalah Anda harus berani memulai bisnis sendiri sebagai Entrepreneur. Bahkan bagi umat Islam, khazanah Entrepreneurship ini sudah sejak awal ditekankan oleh ajaran Islam.
Rasulullah Muhammad sendiri sudah mulai giat mencari uang saat usianya masih sangat muda, baru belasan tahun…dan, pada usia 18 tahun beliau sudah menjadi pedagang sukses dan terkenal di Persia, Romawi, dan Syam. Ada anjuran di dalam sebuah Hadits: i’mal li dunyaka ka annaka ta ‘isyu abadan, wa i’mal li akhiratika ka annaka tamut ghadan. Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan kamu akan hidup selamanya, dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan-akan kamu akan mati besuk pagi.
Perlu juga disadari bahwa uang dan harta kita ini berfungsi strategis untuk aktivitas berdakwah juga. Jika kita memiliki uang dan harta yang banyak, dan tentunya cara memperoleh dan membelanjakannya sesuai prosedur ajaran agama Islam, maka fasilitas ini bisa semakin memudahkan kita untuk melaksanakan kewajiban agama. Islam memerintahkan umatnya untuk mencari rejeki, dan jangan lupa untuk zakat, berinfaaq, bersedekah, dan lain-lain hal yang baik dan positif. Islam dengan tegas membatasi tindakan umatnya, yakni dengan cara-cara halal dan baik.
Bukankah uang sangat penting bagi kehidupan dunia dan akhirat? Rasulullah telah mencontohkan semangat entrepreneurship yang luar biasa prima. Saat masih berusia belasan tahun saja, beliau sudah bisa berbisnis sendiri. Kalau jaman sekarang mungkin beliau masih seusia anak-anak SMA atau yang sederajat…yang mana, sebagian besar anak-anak seusia ini pada jaman sekarang lebih banyak yang bersantai-santai saja, lebih senang hang-out ke plaza, mall maupun kong-kow di cafe…daripada mencoba mulai bisnis…
So what…? Jika Anda mau kaya raya…Anda memang Harus Mata Duitan terlebih dulu. Canangkanlah di dalam pikiran dan perasaan Anda, bahwa Anda harus memiliki uang dan harta kekayaan berlimpah, sehingga ini memicu dan memacu Anda segera membuat rencana-rencana tindakan untuk meraihnya, dan Anda benar-benar Take Action untuk meraih sukses berkelimpahan materi yang Anda impikan itu. Dan selalu ingatlah, Anda adalah seorang yang punya iman kuat dan bermoral baik.
DENYUT JANTUNG SUKSES
Assalamu ‘Alaikum Wa Rohmatullahi Wa Barokatuh..
Jantung adalah pengatur utama kumpulan energy biolistrik yang dihasilkan oleh seluruh sel dalam tubuh (generator aliran biolistrik), dan jantung memiliki kekuatan vibrasi 400 kali kekuatan otak.., bila detak jantung berubah irama, maka berubahlah aliran listrik keseluruh tubuh serta berubah pula pengaruh getaran vibrasi diri ke semesta.
Hati (Baca “JANTUNG”) adalah tempat terjadinya getaran yang bersumber dari kehendak jiwa. Hati manusia merupakan tempat terjadinya resonansi. Apakah resonansi? Secara sederhana resonansi adalah ‘penularan’ getaran (gema) kepada benda lain. Artinya, jika kita menggetarkan suatu benda, lantas ada benda lain yang ikut bergetar, maka dapat dikatakan benda lain tersebut terkena resonansi yaitu ‘tertular’ getaran alias frekuensi.
Hati atau jantung manusia bagaikan sebuah tabung resonansi gitar. Setiap kita berbuat sesuatu, baik pada taraf berpikir maupun berbuat, selalu terjadi getaran di hati kita. Getaran tersebut bisa kasar, bisa juga lembut. Dapat bergetar karena bahagia, karena rindu maupun karena marah atau bersedih.
Secara umum getaran tersebut berasal dari dua sumber, Hawa Nafsu dan Getaran Ilahiah.
Hawa Nafsu adalah keinginan untuk melampiaskan segala kebutuhan diri yang bertentangan dengan nurani. Getarannya cendereng kasar dan bergejolak tak beraturan, misalnya disaat kita marah, benci, dendam, iri, dengki, berbohong, menipu, merasa sombong dan sebagainya. Dalam tinjauan fisika, getaran semacam ini disebut memiliki frekuensi rendah, dengan amplitudo yang besar.
Contoh gamblangnya ketika seseorang sedang marah, dia sedang mengeluarkan getaran kasar hawa nafsu dari hatinya. Jantung hatinya akan bergejolak dan berdetak-detak tidak beraturan, wajahnya merah, matanya melotot, telinganya panas, dan tangannya gemetaran. Frekuensinya rendah dan kasar, dengan amplitudo yang besar. Jika dilihat pada alat pengukur getaran jantung (ECG-Electric Cardio Graph), akan dilihat betapa grafik yang dihasilkan sangatlah kasar dan bergejolak. Getaran yang seperti ini memiliki efek negatif pada tubuh kita. Sebuah benda yang dikenai getaran kasar terus-menerus akan mengalami kekakuan dan kemudian mengeras, dan bisa mengakibatkan penyakit jantung. Oleh karena itu jagalah amarah anda.
Orang yang terlalu sering melakukan kejahatan, secara psikologis juga dikatakan hatinya semakin mengeras dan tidak mudah bergetar karena kebajikan. Hal ini dapat dibuktikan, misalnya orang yang suka berbohong dan menipu. Pada awalnya, orang yang berbohong akan bergetar hatinya, akan tetapi kalau ia sering berbohong, maka hatinya tidak akan bergetar lagi pada saat ia berbohong. Hatinya semakin lama akan semakin keras dan sulit untuk bergetar lagi. Pada kondisi ini hati seperti tertutup karena tidak mampu lagi beresonansi. Bagaikan lubang gitar yang telah disumpal oleh kain.
Sedangkan Getaran Ilahiah, adalah dorongan untuk mencapai tingkatan kualitas yang lebih tinggi. Getarannya cenderung lembut dan halus, dengan frekuensi getaran yang sangat tinggi dan teratur. Misalnya saat seseorang sedang membaca Al-Qur’an, sholat yang khusyu, berdoa, berdzikir, menolong orang yang sedang kesusahan, serta melakukan kebaikan-kebaikan lainnya, secara tidak sadar dia telah melembutkan getaran jiwanya, membersihkan noda-noda dihatinya.
Hati atau jiwa yang baik adalah yang lembut, yaitu hati yang gampang bergetar. Bagaikan buluh perindu yang menghasilkan suara yang merdu ketika ditiup. Mengapa bisa begitu?… Karena hati yang lembut bagaikan sebuah tabung resonansi yang bagus. Getarannya menghasilkan frekuensi yang semakin lama semakin tinggi. Semakin lembut hati seseorang, semakin tinggi pula frekuensinya. Pada frekuensi 10 pangkat delapan akan menghasilkan gelombang radio. Dan jika lebih tinggi lagi, pada frekuensi 10 pangkat 14 akan menghasilkan gelombang cahaya. Subhanallah… Seseorang yang hatinya lembut akan bisa menghasilkan cahaya di dalam hatinya, ketika cahaya itu semakin menguat, maka cahaya itu akan ‘merembet’ keluar menggetarkan seluruh bio-elektron didalam tubuhnya untuk mengikuti frekuensi cahaya tersebut. Hasilnya tubuhnya akan mengeluarkan cahaya alias aura yang jernih.
Itulah sebabnya bila kita berdekatan dengan orang-orang yang ikhlas dan penuh kesabaran, hati kita juga tenang dan damai. Sebab hati kita teresonansi oleh getaran frekuensi tinggi yang bersumber dari aura tubuhnya. Sebaliknya bila kita berdekatan dengan seseorang yang pemarah, maka hati kita akan ikut merasa ‘panas’ dan gelisah. Semua itu akibat adanya resonansi gelombang elektromagnetik yang memancar dari tubuh seseorang kepada lingkungan sekitarnya.
Ritme Detak jantung = Ritme Feeling (mood) = Ritme Kesuksesan
Perasaan adalah hal yang abstrak, agaknya benar. Tetapi, apakah karenanya lantas tidak bisa diukur? Bagaimana cara mengukur perasaan?
Anda bisa melihat hasil penelitian yang dilakukan oleh pakar-pakar Brain-Heart dari Institute of HeartMath. Bahwa gelombang jantung dan otak itu ternyata sangat riil hubungannya sehingga bisa diukur langsung dengan menggunakan Electro Cardio Graph (ECG) dan Electro Encephalog Graph (EEG).
Pancaran gelombang perasaan yang berasal dari otak yang masih lemah, akan menjadi berlipat kali lebih kuat ketika getarannya sudah diresonansikan ke jantung. Ini karena kuat medan jantung berlipat-lipat kali lebih besar dibandingkan otak. Sehingga seperti masuk ke dalam amplifier saja layaknya. Dan kemudian bisa menebar keluar dirinya.
Dalam penelitian itu bisa digambarkan Kuat Medan Elektromagnetik yang muncul dari getaran jantung seseorang. Radiasinya bisa diukur sampai jarak 1 meter lebih dari tubuhnya. Sehingga, bisa mengimbas kepada orang-orang yang berada di dekatnya. Inilah penjelasannya, kenapa berdekatan dengan orang yang emosional, Anda akan ikut-ikutan emosional. Dan berdekatan dengan orang-orang yang sabar, Anda akan terimbas menjadi sabar pula. Ternyata getaran jantung (Qalb) Anda teresonansi oleh getaran jantung (Qalb) seseorang yang ada di dekat Anda itu.
Bukan hanya kuat medannya, ternyata pola gelombangnya pun bisa menjadi sinkron ketika perasaan kita dengan seseorang itu sepaham dan saling mengerti. Disana juga digambarkan gelombang otak dan gelombang jantung orang yang bersalaman. Ketika belum bersalaman, gelombang otak si A berbeda dengan gelombang jantung si B (tentu saja). Tetapi, ketika bersalaman, gelombang otak si A sinkron dengan gelombang jantung si B, dalam bentuk gelombang yang harmonis.
Perasaan (Feeling) adalah aset utama manusia, karena perasaan merupakan bagian terbesar dari alam pikiran (12 % adalah alam pikiran sadar dan 88% adalah alam pikiran bawah sadar atau perasaan). Sedangkan alam perasaan berada pada level energi quanta dengan kekuatan energi yang dahsyat.
Getaran positif yang dipancarkan dari level Quanta akan mempunyai daya tembus dan daya akses yang sangat luas dan tidak terbatas, menembus dan mempengaruhi ke seluruh lapisan energi yang ada di alam semesta tanpa terkendala oleh Ruang, Waktu & Jarak. Medan Energi Positif inilah yang akan menarik segala sesuatu yang mempunyai getaran frekwensi yang sama di alam semesta dan menolak segala energi negatif yang dipancarkan oleh Medan Energi Negatif apapun yang juga banyak bertebaran di alam semesta ini.
Masaru Emoto, peneliti dan pemikir independen asal Jepang menulis bahwa saat ini kita berada dalam dunia vibrasi atau getaran. “Semua yang ada di alam semesta bergetar pada frekuensi yang unik,” oleh karena itu jika Anda memancarkan energi lembut kebahagiaan, “maka alam semesta akan merespon dengan kebahagiaan pula.”
Sesuai prinsip Hukum The Law Of Atraction. Pikiran, perasaan, emosi dan tindakan kita menciptakan energi atau frekuensi tertentu yang kemudian “menarik” energi atau frekuensi yang serupa dengannya ke dalam kehidupan kita.
Law of Attraction terhubung sangat erat dengan the Law of Vibration or Frequency atau Hukum Frekuensi.
Energi atau frekuensi negatif menarik semua yang memiliki energi atau frekuensi negatif pula. Sebaliknya energi atau getaran positif menarik semua yang positif pula. Ini semua terjadi karena pada esensinya semua hal adalah energi atau frekuensi.
Jadi frekuensi atau energi apa yang Anda pancarkan, itu yang akan Anda tarik ke dalam kehidupan Anda.
Ibaratnya radio, program apa yang Anda siarkan? Yang akhirnya menentukan pendengar macam apa yang Anda harapkan menjadi fans setia radio Anda ini.
Implikasi dari hukum ini, ditambah dengan hukum frekuensi, adalah sangat-sangat besar dalam kehidupan kita.
Salah satunya adalah fakta bahwa kehidupan kita bisa kita bentuk sendiri, dengan lebih dahulu membentuk sumber energi di dalam diri kita agar sesuai dengan hasil yang kita harapkan di luarnya.
“The world is a great mirror. It reflects back to you what you are. If you are loving, if you are friendly, if you are helpful, the world will prove loving and friendly and helpful to you. The world is what you are.”
“Dunia” (kehidupan) ini adalah sebuah cermin besar. Ia hanya memantulkan kembali gambaran dirimu yang sebenarnya. Bila kau adalah seorang yang penyayang, ramah, suka menolong, maka “dunia” juga akan menyayangimu, ramah terhadapmu dan selalu menyediakan pertolongannya bila kamu memerlukan bantuan.- Thomas Dreier
The Law of Vibration or Frequency :
Hukum Frekuensi atau Getaran ini menyebutkan bahwa semua hal di alam ini pada dasarnya tersusun dari quanta yang memiliki pola getaran atau frekuensi tertentu.
Prinsip bahwa segala sesuatu bergetar dan memiliki frekuensi tertentu ini berlaku tidak hanya pada apa yang bisa kita amati dengan mata telanjang, tetapi juga pada apa yang tidak kasat mata seperti suara, bau, cahaya, bahkan juga pikiran kita, perasaan kita, tindakan kita, kemauan kita, segala bentuk emosi kita, sehingga apa yang kita “pancarkan” dari dalam diri kita ini juga akan ditangkap oleh mereka yang berada di sekitar kita.
Apapun yang kita “pancarkan” ini akan bertemu dengan pikiran dan tindakan yang berfrekuensi sama.
Mungkin Anda masih ingat percobaan garpu tala pada pelajaran fisika kita di SD atau SMP dulu? Satu garpu tala yang digetarkan bisa menggetarkan garpu tala lain yang berada di dekatnya padahal mereka tidak bersentuhan sama sekali.
Itu karena segala sesuatu, pada level terkecilnya, pada level quantum, adalah energi yang masing-masing memiliki frekuensi getaran tertentu, frekuensi uniknya sendiri.
Ya, semua hal memiliki frekuensinya sendiri-sendiri! Termasuk pikiran, perasaan dan ide-ide Anda.
Pemahaman akan Hukum Frekuensi atau the Law of Frequency ditambah dengan pemahaman akan Hukum the Law of Attraction ini penting sekali karena Anda harus tahu, bahwa apapun yang terjadi dalam hidup Anda, apapun yang menghampiri hidup Anda, pada esensinya “ditarik” sendiri oleh “getaran” atau “frekuensi” yang Anda pancarkan. Tidak mungkin tidak.
Selain segala sesuatu di alam ini pada dasarnya memiliki vibrasi atau frekuensi tertentu, dia juga bergerak, bergetar dan berpindah tempat dengan pola melingkar. Karenanya, segala frekuensi kita ini akan kembali ke kita lagi pada akhirnya.
Ibaratnya stasiun radio, bila Anda hanya menyiarkan musik dangdut, maka pendengar Anda adalah mereka yang menyukai jenis musik ini saja. Mereka yang benci jenis musik ini tidak akan dekat-dekat dengan radio Anda.
Dan karena Anda hanya menyiarkan yang “dangdut-dangdut” saja, maka yang mengerubungi Anda juga yang “dangdut-dangdut” saja.
Dalam kehidupan nyata, ini bisa kita lihat pada fakta bahwa hanya mereka yang memiliki minat, hobi, visi dan cara pandang yang sama sajalah yang akan bisa saling bergaul akrab, atau bahkan menjadi teman erat dalam waktu lama.
Bahasa gaulnya, mereka yang tidak satu frekuensi adalah “gak klik”, “gak nyambung”, “gak cocok”.
Berita bagusnya bila kita memahami Hukum Frekuensi ini adalah kita bisa dengan mudah mengubah kondisi hidup kita dengan cara mengubah frekuensi terdasar kita, sistem keyakinan yang kita miliki, cara pandang kita, pikiran dan sikap kita kepada dunia.
Bila menginginkan sesuatu yang positif, maka pancarkanlah frekuensi yang positif pula.
Frekuensi diri yang positif menarik frekuensi positif lainnya untuk datang mengerubungi kita.
KESIMPULAN :
Untuk memeperoleh kehidupan yang sukses di dunia ataupun akhirat, maka jagalah kondisi emosi & denyut jantung anda pada frekwensi postif (Positif Feeling), sehingga vibrasinya senantiasa mencarkan getaran yang positif yang menunjang kesuksesan anda.
Instal Energi Sabar & Syukur ke dalam mesin mental kita, maka Ritme Jantung kita akan senantiasa berdetak dengan irama yang indah seindah kehidupan surgawi….
“Syukur itu mengikat sesuatu yang diperoleh dan memburu sesuatu yang hilang.”
Rasulullah saw. bersabda, “Sungguh menakjubkan perkaranya orang yang beriman, karena segala urusannya adalah baik baginya. Dan hal yang demikian itu tidak akan terdapat kecuali hanya pada orang mukmin; yaitu jika ia mendapatkan kebahagiaan, ia bersyukur, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan yang terbaik untuknya. Dan jika ia tertimpa musibah, ia bersabar, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan hal terbaik bagi dirinya.” (HR. Muslim)
SHOLAWAT EMPOWERMENT
Jantung adalah pengatur utama kumpulan energy biolistrik yang dihasilkan oleh seluruh sel dalam tubuh (generator aliran biolistrik), dan jantung memiliki kekuatan vibrasi 400 kali kekuatan otak.., bila detak jantung berubah irama, maka berubahlah aliran listrik keseluruh tubuh serta berubah pula pengaruh getaran vibrasi diri ke semesta.
Hati (Baca “JANTUNG”) adalah tempat terjadinya getaran yang bersumber dari kehendak jiwa. Hati manusia merupakan tempat terjadinya resonansi. Apakah resonansi? Secara sederhana resonansi adalah ‘penularan’ getaran (gema) kepada benda lain. Artinya, jika kita menggetarkan suatu benda, lantas ada benda lain yang ikut bergetar, maka dapat dikatakan benda lain tersebut terkena resonansi yaitu ‘tertular’ getaran alias frekuensi.
Hati atau jantung manusia bagaikan sebuah tabung resonansi gitar. Setiap kita berbuat sesuatu, baik pada taraf berpikir maupun berbuat, selalu terjadi getaran di hati kita. Getaran tersebut bisa kasar, bisa juga lembut. Dapat bergetar karena bahagia, karena rindu maupun karena marah atau bersedih.
Secara umum getaran tersebut berasal dari dua sumber, Hawa Nafsu dan Getaran Ilahiah.
Hawa Nafsu adalah keinginan untuk melampiaskan segala kebutuhan diri yang bertentangan dengan nurani. Getarannya cendereng kasar dan bergejolak tak beraturan, misalnya disaat kita marah, benci, dendam, iri, dengki, berbohong, menipu, merasa sombong dan sebagainya. Dalam tinjauan fisika, getaran semacam ini disebut memiliki frekuensi rendah, dengan amplitudo yang besar.
Contoh gamblangnya ketika seseorang sedang marah, dia sedang mengeluarkan getaran kasar hawa nafsu dari hatinya. Jantung hatinya akan bergejolak dan berdetak-detak tidak beraturan, wajahnya merah, matanya melotot, telinganya panas, dan tangannya gemetaran. Frekuensinya rendah dan kasar, dengan amplitudo yang besar. Jika dilihat pada alat pengukur getaran jantung (ECG-Electric Cardio Graph), akan dilihat betapa grafik yang dihasilkan sangatlah kasar dan bergejolak. Getaran yang seperti ini memiliki efek negatif pada tubuh kita. Sebuah benda yang dikenai getaran kasar terus-menerus akan mengalami kekakuan dan kemudian mengeras, dan bisa mengakibatkan penyakit jantung. Oleh karena itu jagalah amarah anda.
Orang yang terlalu sering melakukan kejahatan, secara psikologis juga dikatakan hatinya semakin mengeras dan tidak mudah bergetar karena kebajikan. Hal ini dapat dibuktikan, misalnya orang yang suka berbohong dan menipu. Pada awalnya, orang yang berbohong akan bergetar hatinya, akan tetapi kalau ia sering berbohong, maka hatinya tidak akan bergetar lagi pada saat ia berbohong. Hatinya semakin lama akan semakin keras dan sulit untuk bergetar lagi. Pada kondisi ini hati seperti tertutup karena tidak mampu lagi beresonansi. Bagaikan lubang gitar yang telah disumpal oleh kain.
Sedangkan Getaran Ilahiah, adalah dorongan untuk mencapai tingkatan kualitas yang lebih tinggi. Getarannya cenderung lembut dan halus, dengan frekuensi getaran yang sangat tinggi dan teratur. Misalnya saat seseorang sedang membaca Al-Qur’an, sholat yang khusyu, berdoa, berdzikir, menolong orang yang sedang kesusahan, serta melakukan kebaikan-kebaikan lainnya, secara tidak sadar dia telah melembutkan getaran jiwanya, membersihkan noda-noda dihatinya.
Hati atau jiwa yang baik adalah yang lembut, yaitu hati yang gampang bergetar. Bagaikan buluh perindu yang menghasilkan suara yang merdu ketika ditiup. Mengapa bisa begitu?… Karena hati yang lembut bagaikan sebuah tabung resonansi yang bagus. Getarannya menghasilkan frekuensi yang semakin lama semakin tinggi. Semakin lembut hati seseorang, semakin tinggi pula frekuensinya. Pada frekuensi 10 pangkat delapan akan menghasilkan gelombang radio. Dan jika lebih tinggi lagi, pada frekuensi 10 pangkat 14 akan menghasilkan gelombang cahaya. Subhanallah… Seseorang yang hatinya lembut akan bisa menghasilkan cahaya di dalam hatinya, ketika cahaya itu semakin menguat, maka cahaya itu akan ‘merembet’ keluar menggetarkan seluruh bio-elektron didalam tubuhnya untuk mengikuti frekuensi cahaya tersebut. Hasilnya tubuhnya akan mengeluarkan cahaya alias aura yang jernih.
Itulah sebabnya bila kita berdekatan dengan orang-orang yang ikhlas dan penuh kesabaran, hati kita juga tenang dan damai. Sebab hati kita teresonansi oleh getaran frekuensi tinggi yang bersumber dari aura tubuhnya. Sebaliknya bila kita berdekatan dengan seseorang yang pemarah, maka hati kita akan ikut merasa ‘panas’ dan gelisah. Semua itu akibat adanya resonansi gelombang elektromagnetik yang memancar dari tubuh seseorang kepada lingkungan sekitarnya.
Ritme Detak jantung = Ritme Feeling (mood) = Ritme Kesuksesan
Perasaan adalah hal yang abstrak, agaknya benar. Tetapi, apakah karenanya lantas tidak bisa diukur? Bagaimana cara mengukur perasaan?
Anda bisa melihat hasil penelitian yang dilakukan oleh pakar-pakar Brain-Heart dari Institute of HeartMath. Bahwa gelombang jantung dan otak itu ternyata sangat riil hubungannya sehingga bisa diukur langsung dengan menggunakan Electro Cardio Graph (ECG) dan Electro Encephalog Graph (EEG).
Pancaran gelombang perasaan yang berasal dari otak yang masih lemah, akan menjadi berlipat kali lebih kuat ketika getarannya sudah diresonansikan ke jantung. Ini karena kuat medan jantung berlipat-lipat kali lebih besar dibandingkan otak. Sehingga seperti masuk ke dalam amplifier saja layaknya. Dan kemudian bisa menebar keluar dirinya.
Dalam penelitian itu bisa digambarkan Kuat Medan Elektromagnetik yang muncul dari getaran jantung seseorang. Radiasinya bisa diukur sampai jarak 1 meter lebih dari tubuhnya. Sehingga, bisa mengimbas kepada orang-orang yang berada di dekatnya. Inilah penjelasannya, kenapa berdekatan dengan orang yang emosional, Anda akan ikut-ikutan emosional. Dan berdekatan dengan orang-orang yang sabar, Anda akan terimbas menjadi sabar pula. Ternyata getaran jantung (Qalb) Anda teresonansi oleh getaran jantung (Qalb) seseorang yang ada di dekat Anda itu.
Bukan hanya kuat medannya, ternyata pola gelombangnya pun bisa menjadi sinkron ketika perasaan kita dengan seseorang itu sepaham dan saling mengerti. Disana juga digambarkan gelombang otak dan gelombang jantung orang yang bersalaman. Ketika belum bersalaman, gelombang otak si A berbeda dengan gelombang jantung si B (tentu saja). Tetapi, ketika bersalaman, gelombang otak si A sinkron dengan gelombang jantung si B, dalam bentuk gelombang yang harmonis.
Perasaan (Feeling) adalah aset utama manusia, karena perasaan merupakan bagian terbesar dari alam pikiran (12 % adalah alam pikiran sadar dan 88% adalah alam pikiran bawah sadar atau perasaan). Sedangkan alam perasaan berada pada level energi quanta dengan kekuatan energi yang dahsyat.
Getaran positif yang dipancarkan dari level Quanta akan mempunyai daya tembus dan daya akses yang sangat luas dan tidak terbatas, menembus dan mempengaruhi ke seluruh lapisan energi yang ada di alam semesta tanpa terkendala oleh Ruang, Waktu & Jarak. Medan Energi Positif inilah yang akan menarik segala sesuatu yang mempunyai getaran frekwensi yang sama di alam semesta dan menolak segala energi negatif yang dipancarkan oleh Medan Energi Negatif apapun yang juga banyak bertebaran di alam semesta ini.
Masaru Emoto, peneliti dan pemikir independen asal Jepang menulis bahwa saat ini kita berada dalam dunia vibrasi atau getaran. “Semua yang ada di alam semesta bergetar pada frekuensi yang unik,” oleh karena itu jika Anda memancarkan energi lembut kebahagiaan, “maka alam semesta akan merespon dengan kebahagiaan pula.”
Sesuai prinsip Hukum The Law Of Atraction. Pikiran, perasaan, emosi dan tindakan kita menciptakan energi atau frekuensi tertentu yang kemudian “menarik” energi atau frekuensi yang serupa dengannya ke dalam kehidupan kita.
Law of Attraction terhubung sangat erat dengan the Law of Vibration or Frequency atau Hukum Frekuensi.
Energi atau frekuensi negatif menarik semua yang memiliki energi atau frekuensi negatif pula. Sebaliknya energi atau getaran positif menarik semua yang positif pula. Ini semua terjadi karena pada esensinya semua hal adalah energi atau frekuensi.
Jadi frekuensi atau energi apa yang Anda pancarkan, itu yang akan Anda tarik ke dalam kehidupan Anda.
Ibaratnya radio, program apa yang Anda siarkan? Yang akhirnya menentukan pendengar macam apa yang Anda harapkan menjadi fans setia radio Anda ini.
Implikasi dari hukum ini, ditambah dengan hukum frekuensi, adalah sangat-sangat besar dalam kehidupan kita.
Salah satunya adalah fakta bahwa kehidupan kita bisa kita bentuk sendiri, dengan lebih dahulu membentuk sumber energi di dalam diri kita agar sesuai dengan hasil yang kita harapkan di luarnya.
“The world is a great mirror. It reflects back to you what you are. If you are loving, if you are friendly, if you are helpful, the world will prove loving and friendly and helpful to you. The world is what you are.”
“Dunia” (kehidupan) ini adalah sebuah cermin besar. Ia hanya memantulkan kembali gambaran dirimu yang sebenarnya. Bila kau adalah seorang yang penyayang, ramah, suka menolong, maka “dunia” juga akan menyayangimu, ramah terhadapmu dan selalu menyediakan pertolongannya bila kamu memerlukan bantuan.- Thomas Dreier
The Law of Vibration or Frequency :
Hukum Frekuensi atau Getaran ini menyebutkan bahwa semua hal di alam ini pada dasarnya tersusun dari quanta yang memiliki pola getaran atau frekuensi tertentu.
Prinsip bahwa segala sesuatu bergetar dan memiliki frekuensi tertentu ini berlaku tidak hanya pada apa yang bisa kita amati dengan mata telanjang, tetapi juga pada apa yang tidak kasat mata seperti suara, bau, cahaya, bahkan juga pikiran kita, perasaan kita, tindakan kita, kemauan kita, segala bentuk emosi kita, sehingga apa yang kita “pancarkan” dari dalam diri kita ini juga akan ditangkap oleh mereka yang berada di sekitar kita.
Apapun yang kita “pancarkan” ini akan bertemu dengan pikiran dan tindakan yang berfrekuensi sama.
Mungkin Anda masih ingat percobaan garpu tala pada pelajaran fisika kita di SD atau SMP dulu? Satu garpu tala yang digetarkan bisa menggetarkan garpu tala lain yang berada di dekatnya padahal mereka tidak bersentuhan sama sekali.
Itu karena segala sesuatu, pada level terkecilnya, pada level quantum, adalah energi yang masing-masing memiliki frekuensi getaran tertentu, frekuensi uniknya sendiri.
Ya, semua hal memiliki frekuensinya sendiri-sendiri! Termasuk pikiran, perasaan dan ide-ide Anda.
Pemahaman akan Hukum Frekuensi atau the Law of Frequency ditambah dengan pemahaman akan Hukum the Law of Attraction ini penting sekali karena Anda harus tahu, bahwa apapun yang terjadi dalam hidup Anda, apapun yang menghampiri hidup Anda, pada esensinya “ditarik” sendiri oleh “getaran” atau “frekuensi” yang Anda pancarkan. Tidak mungkin tidak.
Selain segala sesuatu di alam ini pada dasarnya memiliki vibrasi atau frekuensi tertentu, dia juga bergerak, bergetar dan berpindah tempat dengan pola melingkar. Karenanya, segala frekuensi kita ini akan kembali ke kita lagi pada akhirnya.
Ibaratnya stasiun radio, bila Anda hanya menyiarkan musik dangdut, maka pendengar Anda adalah mereka yang menyukai jenis musik ini saja. Mereka yang benci jenis musik ini tidak akan dekat-dekat dengan radio Anda.
Dan karena Anda hanya menyiarkan yang “dangdut-dangdut” saja, maka yang mengerubungi Anda juga yang “dangdut-dangdut” saja.
Dalam kehidupan nyata, ini bisa kita lihat pada fakta bahwa hanya mereka yang memiliki minat, hobi, visi dan cara pandang yang sama sajalah yang akan bisa saling bergaul akrab, atau bahkan menjadi teman erat dalam waktu lama.
Bahasa gaulnya, mereka yang tidak satu frekuensi adalah “gak klik”, “gak nyambung”, “gak cocok”.
Berita bagusnya bila kita memahami Hukum Frekuensi ini adalah kita bisa dengan mudah mengubah kondisi hidup kita dengan cara mengubah frekuensi terdasar kita, sistem keyakinan yang kita miliki, cara pandang kita, pikiran dan sikap kita kepada dunia.
Bila menginginkan sesuatu yang positif, maka pancarkanlah frekuensi yang positif pula.
Frekuensi diri yang positif menarik frekuensi positif lainnya untuk datang mengerubungi kita.
KESIMPULAN :
Untuk memeperoleh kehidupan yang sukses di dunia ataupun akhirat, maka jagalah kondisi emosi & denyut jantung anda pada frekwensi postif (Positif Feeling), sehingga vibrasinya senantiasa mencarkan getaran yang positif yang menunjang kesuksesan anda.
Instal Energi Sabar & Syukur ke dalam mesin mental kita, maka Ritme Jantung kita akan senantiasa berdetak dengan irama yang indah seindah kehidupan surgawi….
“Syukur itu mengikat sesuatu yang diperoleh dan memburu sesuatu yang hilang.”
Rasulullah saw. bersabda, “Sungguh menakjubkan perkaranya orang yang beriman, karena segala urusannya adalah baik baginya. Dan hal yang demikian itu tidak akan terdapat kecuali hanya pada orang mukmin; yaitu jika ia mendapatkan kebahagiaan, ia bersyukur, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan yang terbaik untuknya. Dan jika ia tertimpa musibah, ia bersabar, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan hal terbaik bagi dirinya.” (HR. Muslim)
SHOLAWAT EMPOWERMENT
- For Your Ultimate Total Solution -
For
Healing, Success, Happiness, & Greatness
Healing, Success, Happiness, & Greatness
LEBIH SEHAT, LEBIH SUKSES, LEBIH BAHAGIA,
&
&
MENJADI PRIBADI MULIA
Salam Perubahan, Salam Sukses..
PENDERAS REJEKI
Ada sebagian orang yang rezekinya itu mudah untuk datang, terus mengalir dan sepertinya tidak pernah putus-putus. Tetapi ada sebagian lain, yang sulit untuk mendatangkan rezeki – suka tersendat-sendat dan kadang mampet. Oleh karena itu sangatlah penting kita mengetahui bagaimana mekanismenya sehingga rezeki itu dengan senang mengalir kepada kita, dan mengalir dengan penuh sukacita.SUKSES ADALAH HAK AZAZI
Bila Anda tidak mengetahui mekanismenya, mungkin Anda akan mencari peruntungan atau jimat untuk bisa mendatangkan rezeki itu. Dan ini tentunya kurang bijaksana serta tidak selaras dengan keinginan Sang Pencipta kita.
Secara default, hidup berkecukupan adalah hak kita dan Rahmat Allah yang paling dasar bagi umat manusia. Tentu anda masih ingat… Ketika anda masih di dalam kandungan. Di dalam lindungan rahim ibu. Betapa kita dicukupi oleh Allah swt. selama 9 bulan 10 hari… Kita memperoleh makan tidak melalui mulut, tetapi melalui pusar kita yg terhubung dengan sistem tubuh ibu kita.
Nah… seiring dengan pertumbuhan kedewasaan kita. Semakin banyak perbuatan dosa yang kita lakukan. baik yg di sengaja atupun yg tdk disengaja. Yang meninggalkan bercak-bercak kotoran batin dan mengakibatkan adanya penyumbatan-penyumbatan di Pusat Energi (Qolbu) yang mengganggu suplay aliran energi yg normal. Dan berakibat pada ketidak seimbangan energy Mikrokosmos yg ada di dalam diri.
Medan Energi Mikrokosmos mempengaruhi medan energy Makrokosmos.
Medan energi yang rendah dan lemah ini Vibrasinyapun bersifat lemah. dan bahkan bersifat negatif. Maka, sesuai dengan Hukum alam The Law of Attraction. Maka, kondisi kehidupan kitapun ikut menjadi tidak seimbang pula. Maka, kehidupan kita yang seharusnya secara Normalnya adalah berkecukupan, akhirnya menjadi berkekurangan dan bahkan punya banyak hutang di sana-sini.
Dalam surat Yunus ayat 44 Allah mengingatkan:
“Sesungguhnya Allah tidak berbuat zalim kepada manusia sedikitpun akan tetapi manusia itulah yang berbuat zalim kepada diri mereka sendiri”.
Artinya semua nasib jelek merupakan hasil dari perbuatan kita sendiri, baik disadari maupun tidak disadari. Saat kita berpikiran atau berperasaan negatif seperti putus asa, berprasangka buruk atau dendam, sama saja kita tengah menarik realitas atau nasib jelek menimpa kita, jadi hati-hatilah dengan pikiran dan perasaan kita sendiri.
Maka : bersihkan… bersihkan… bersihkan… Energy Block anda…
REJEKI MENGALIR DENGAN LANCAR ADALAH SALAH SATU EFEK KETIKA ENERGY BLOCK & MENTAL BLOCK TELAH BERSIH….
Ketika penyumbatan-penyumbatan itu berhasil dibersihkan dan di
angkat, maka aliran energy akan meningkat lebih deras. Pertanda awal
adalah berupa rasa Lega dan bahagia yang ada di hati, yang kemudian di
ikuti oleh kelapangan kita dalam memperoleh rejeki.Semua perubahan itu memang dimulai dari dalam….
PERUBAHAN
Parameter Perubahan hidup itu tidak selalu harus dinilai dari aspek yang ada di luar diri, akan tetapi yang terutama adalah perubahan yang ada di dalam diri. Baik kondisi Hati, kondisi Pikiran, ataupun kondisi spiritualitas kita, yang setiap hari senantiasa bertumbuh dan berkembang.
Bila pertumbuhan aspek luar terdapat batasannya dimana kita akan mengalami stagnansi atau titik puncak, maka pertumbuhan aspek yg di dalam sungguh sangat luas dan tidak terbatas….
Perubahan aspek di luar diri, itu hanyalah sekedar merupakan ekspresi dan aktualisasi dari aspek yg ada di dalam diri semata. Dan untuk itu sangat tergantung dengan selera dan gaya hidup yg di sukai. Kalau memang selera kita adalah sebuah kehidupan yang mewah atau cukup yang sederhana saja, ya… itu boleh saja. Soal selera itu khan soal seni… Seni menikmati hidup….
So…
Janganlah menilai perkembangan diri, semata dari berapa aset serta harta yg kita miliki. Karena itu artinya adalah suatu kemunduran bagi pertumbuhan yg ada di dalam diri…
Bagaimana Rezeki Mengalir Kepada Anda.
Berbicara tentang rezeki sangatlah menarik dan diminati oleh banyak orang. Pasalnya inilah yang diharapkan dan diinginkan oleh setiap orang. Tidak ada orang yang tidak ingin kebagian aliran rezeki, kan ?
Kita lihat apa yang terjadi di masyarakat. Ada sebagian orang yang rezekinya itu mudah untuk datang, terus mengalir dan sepertinya tidak pernah putus-putus. Tetapi ada sebagian lain, yang sulit untuk mendatangkan rezeki – suka tersendat-sendat dan kadang mampet. Oleh karena itu sangatlah penting kita mengetahui bagaimana mekanismenya sehingga rezeki itu dengan senang mengalir kepada kita, dan mengalir dengan penuh sukacita.
Bila Anda tidak mengetahui mekanismenya, mungkin Anda akan mencari peruntungan atau jimat untuk bisa mendatangkan rezeki itu. Dan ini tentunya kurang bijaksana serta tidak selaras dengan keinginan Sang Pencipta kita.
Kita tidak perlu mencari peruntungan atau jimat untuk mendatangkan rezeki, karena di dalam diri kita sudah tersedia mekanisme yang memiliki kemampuan melebihi jimat buatan manusia. Anda bisa membuat aliran rezeki itu dengan senang mampir, mengalirdan dengan bebas berputar dalam hidup Anda dalam kelimpahannya.
Sebetulnya, rezeki itu akan datang kepada Anda tergantung kepada isi pikiran Anda. Anda boleh saja menginginkan rezeki terus mengalir dalam hidup Anda, tapi kenali dahulu apa yang menjadi akar pikiran Anda yang tersembunyi di dalam bawah sadar. Bisa saja akar pikiran Anda sesungguhnya menolak hadirnya rezeki itu. Bila demikian, seberapa besar upaya Anda, seberapa besar energi yang Anda keluarkan, Anda akan tetap kesulitan mengarahkan aliran rezeki itu mampir kepada diri Anda.
Kalau Anda ingin agar rezeki mengalir bebas dalam hidup Anda, perhatikan beberapa hal yang harus Anda lakukan, dan cobalah melakukannya dengan konsisten dan penuh keikhlasan.
Yang pertama, “memberi”.
Kembangkan sikap mental memberi dan memberi. Orang yang bisa memberi tentunya adalah orang yang sudah kecukupan, bila Anda segan untuk memberi, Anda sebenarnya merasa kekurangan, dan perasaan kekurangan inilah yang mendatangkan lebih banyak kekurangan dan kemiskinan.
Ingatlah : apa yang tidak Anda berikan untuk orang lain, tidak anda berikan untuk diri Anda sendiri. Memberi tidak berarti Anda akan kekurangan, justru sebaliknya dengan semakin banyak memberi Anda akan semakin banyak menerima. Hukum universal mengatakan bahwa apa yang Anda tabur akan Anda tuai, artinya jika Anda memberi, Anda akan menerima panenan berlipat ganda. Seperti menanam padi, satu bibit padi yang ditanam, akan menghasilkan ratusan bahkan ribuan biji padi.
Dalam praktik sehari-hari, bersikaplah murah hati, bersikaplah belas kasih, tolonglah orang lain yang membutuhkan pertolongan, dan layani orang lain dengan tulus, ikhlas, dan penuh kegembiraan. Berikan nilai tambah atau peningkatan hidup bagi orang lain.
Kedua, “jangan mengeluh”.
Jangan pernah membicarakan tentang kekurangan dan keterbatasan ekonomis yang Anda hadapi kepada orang lain. Hal ini kurang bijaksana. Semakin Anda sering membicarakannya, sebenarnya Anda sedang memfokuskan pikiran pada kekurangan dan ketidakcukupan. Hukum pikiran mengatakan bahwa pikiran bersifat mencipta dan kreatif, artinya fokus Anda akan menciptakan kondisi-kondisi dan memperbesar apa yang Anda bicarakan dan bayangkan. Adalah lebih bijaksana bila Anda hitung rahmat dan berkat yang sudah Anda terima setiap hari. Dan fokuskan pikiran Anda pada hal-hal yang membawa kesejahteraan dan kelimpahan.
Bila Anda dalam kondisi damai, tenang, dan sejahtera, inilah kunci di mana rezeki mudah untuk singgah kepada Anda.
Ketiga, “jangan cemburu”.
Biasanya orang lebih mudah untuk cemburu kepada orang lain yang lebih sukses, lebih kaya. Kecemburuan muncul pada saat Anda membandingkan apa yang Anda miliki dengan apa yang dimiliki oleh orang lain. Dan biasanya Anda akan membandingkan secara tidak fair, maksudnya Anda akan membandingkan apa yang belum Anda miliki dengan apa yang dimiliki oleh orang lain, dengan begitu perasaan kekurangan atau rendah diri itu akan muncul pada diri Anda, dan inilah perasaan yang tidak menguntungkan bagi kemampuan Anda untuk menarik aliran rezeki.
Kecemburuan ini adalah sikap mental tidak bisa menerima keadaan. Semakin tidak bisa menerima keadaan, Anda akan semakin tidak bisa berfokus pada sasaran dan akan bertindak dengan tergesa-gesa mengerjakan sesuatu yang seharusnya Anda kerjakan. Akibatnya, hasil yang Anda harapkan akan meleset dari bidikan Anda. Solusinya, Anda harus berusaha untuk bisa menerima keadaan diri Anda apa adanya, sehingga pikiran Anda akan menjadi lebih damai.
Bila Anda dipenuhi oleh kecemburuan, pikiran Anda akan terfokus pada ketidakmampuan, ketidakcukupan, tidak layak, kekurangan, ketidakpuasan, dan kemiskinan. Marilah kita menyimak kembali kepada hukum pikiran bahwaapa yang Anda fokuskan akan menjadi realitas kehidupan Anda. kalau Anda dalam keadaan cemburu, sebetulnya Anda membuang energi dengan sia-sia, karena fokus Anda akan dikaburkan oleh perasaan cemburu itu dan hasilnya sasaran Anda akan meleset jauh. Jadi hapuskan kecemburuan Anda!
Keempat, “jangan membenci”.
Sama halnya dengan cemburu, orang juga lebih mudah untuk membenci orang lain yang lebih sukses, lebih kaya. Kalau Anda membenci orang yang sukses, atau yang kaya, sebetulnya secara tidak sadar Anda sedang mengirimkan pesan kepada bawah sadar bahwa Anda tidak menyukai sukses dan kaya. Lebih jelasnya sebenarnya Anda menolak sukses dan kaya untuk hadir dalam hidup Anda. Itulah maksud tersembunyi dari kebencian Anda.
Hukum pikiran mengatakan bahwa pikiran bawah sadar bereaksi terhadap pikiran yang dominan dan sugesti yang disampaikan oleh pikiran sadar. Di dalam kebencian, terkandung suatu pikiran atau maksud Anda yang tersembunyi, dan jika maksud tersembunyi ini menguasai pikiran sadar Anda maka bawah sadar Anda akan merealisasikan maksud tersembunyi ini, karena inilah yang dominan, yang memenuhi pikiran Anda sehari-hari.
Dengan mengetahui akibat-akibat buruk dari rasa kebencian sepeti diuraikan di atas, untuk apa lagi Anda membenci orang lain? Tidakkah itu hanya membuang energi yang sangat berharga? Alangkah bijaksananya bila Anda menghapuskan kebencian kepada siapa saja!!
Kelima, “berdoa”.
Biasakan berdoa memohon bimbingan Ilahi dalam segala hal. Doakan dan harapkan yang terbaik bagi semua orang di sekeliling Anda. Kembangkan kepercayaan atas doa-doa Anda, resapi doa itu sampai ke saraf-saraf Anda, rasakan getaran ketika Anda mengucapkan doa-doa itu dan pasrahkan kepadaNya.
TIPS MUSLIM : Untuk membersihkan Energy Block.
Perbanyak baca doa ini, baik dalam hati maupun di lisan. Kapanpun saja dimanapun saja. Buat jadi zikir rutin harian.
Insya Allah auranya sejuk…. Dan akan menyejukkan hati, fikiran dan juga kehidupan anda…. MERASA DAMAI & BAHAGIA SELALU…
Baca ini :
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
“Robbana dholamna anfusanaa wa illam taghfirlanaa watarhamnaa lana kuu nannaa minal khoosiriin“
Artinya:“Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.” [QS. Al A’raf: 23]
ENERGI SPEKTRUM CAHAYA DAN SPIRITULITAS
Sebagai manusia yang hidup di dunia, kita menerima sinar utama
kita dari matahari, yang memberikan kehangatan, pertumbuhan, kekuatan
dan banyak lagi. Sinar yang ada sudah biasa kita pelajari, dapat
dipisahkan menjadi berbagai macam cahaya.
Ternyata kita secara emosi akan menerima dan merespon cahaya yang ada. Dalam suatu penelitian, cahaya yang dibentuk mirip dngan sinar yang timbul akibat mendung di pagi hari atau cerahnya hari, ternyata mempengaruhi emosi kita. Kekurnagn sinar Matahari juga akan membuat mood kita jadi jelek, depresi, dan merasa kurang kuat.
Tujuh warna pelangi yang ada membantu kita memperkuat kekuatan spiritual kita. Tidak hanya mereka bergetar di permukaan bumi pada saat menjalar, tapi ketujuh warna ini menggetarkan semua bagian dari alam dengan energi yang tidak pernah berhenti. Getaran warna ini akan menciptakan kekuatan dengan fungsi dan tujuan masing-masing.
Kesatuan Warna Primer
Ketiga warna utama inilah yang merupakan unsur pembentu sinar putih. Merah, Kuning dan Biru. Ketika warna ini memiliki kontribusi terhadap kondisi perkembangan fisik, mental dan spiritual kita.
Sinar Biru (mendinginkan) dikaitkan dengan pusat spiritual di kepala kita, dan dikaitkan dengan pengetahuan mengenai nasib dan masa depan. arti sinar biru: TUJUAN
Sinar Kuning merangsang pertumbuhan mental dan otak. arti sinar kuning: KEBIJAKSANAAN
Sinar Merah (panas) memberikan kekuatan kepada fisik, dan diperkuat oleh napas. Arti sinar merah: AKTIVITAS.
Arti dari masing2 Sinar antara lain adalah:
Biru: SPIRITUALITAS
Warna benda yang jauh dari kita: lautan, angkasa, langit. Energi Warna biru akan membantu kita melihat lebih dari sekeliling kita, dan memperluas persepsi kita.
Biru adalah warna Nasib, yang membawa:
* Kedamaian dan Pengertian
* Memperbaiki komunikasi
* Menenangkan
Kuning: KEBIJAKSANAAN
Warna kuning biasanya diasosiasikan dengan matahari, sehingga warna ini akan membantu kita dalam kehidupan dan memperbaiki energi. Warna kuning memperkaya, meringankan dan mengaktifkan sistem2 dalam tubuh kita.
Kuning adalah warna matahari yang membawa:
* Kejelasan pikiran
* Keteraturan
* Perbaikan emosi
* Kemampuan dalam mengambil keputusan
* Mengurangi kebingunan.
Merah: VITALITAS
Warna merah adalah warna dengan panjang gelombang terjauh, dan paling mendekati sinar inframerah.
Merah akan memperbaiki kondisi fisik kita dan membawa:
* Energi
* Antusiasme
* Ketertarikan
* Rasa aman
Dari ketiga warna ini akan muncul harmonisasi yang menimbulkan warna-warna baru dalam tubuh anda. Dari ketiga warna utama ini lah akan ada beberapa warna sekunder berikutnya:
Oranye: ENERGI KREATIF
Oranye yang adalah gabungan antara merah dan kuning yang membawa kekuatan energi merah yang membara dan pengendalian dan kebijaksanaan kuning. Oranye, seperti halnya merah, adalah energi dinamis yang lenih terkendali dan lebih “terdidik”
Oranye akan membawa:
* Kreatifitas
* Keceriaan
* Kelepasan dari rasa bosan
* Keseimbangan
Hijau: KEHIDUPAN, KESEIMBANGAN, ALAM
Hijau adalah gabungan antara kuning (pikiran) dan biru (spirit). Dan terletak persis ditengah keseimbangan warna. Warna hijau ini memiliki banyak variasi, dan variasinyalah yang paling banyak bisa ditangkap olej mata manusia.
Hijau akan membawa:
* Harmoni
* Simpati
* Kesehatan
* Kekayaan
* Keseimbangan
* Pertumbuhan.
Indigo: TANPA BATAS
Indigo memperkuat energi biru. Pada level fisik, biru akan menenangkan, dan indigo akan membuat kita tertidur. Indigo akan memperdalam efek warna biru dan mengarahkan energi biru ke dalam.
Indigo akan membawa
* Keterbukaan terhadap kesadaran
* Kemajuan spiritual
* Pengendalian diri
* Kebijaksanaan
* Kesadaran
* Intuisi
* Kemampuan supranatural.
Violet: PENGUASAAN SPIRITUAL TERTINGGI.
Violet adalah sinar penguasaan spiritual. Sebagai gabungan antara biru dan merah, energi yang dibawa oleh sinar violet bersifat stabil dan kuat. Violet akan membawa:
* Kesengsaraan – jika violet yang ada berwarna sangat gelap.
* Pencapaian spiritual tingkat tinggi
* Warna violet yang pucat, yang membawa rasa cinta akan kemanusiaan
* Warna violet yang mendekat ke biru akan membawa idealisme.
* Membawa imajinasi dan inspirasi.
* Menggabungkan energi lain untuk tujuan penyembuhan
Ternyata kita secara emosi akan menerima dan merespon cahaya yang ada. Dalam suatu penelitian, cahaya yang dibentuk mirip dngan sinar yang timbul akibat mendung di pagi hari atau cerahnya hari, ternyata mempengaruhi emosi kita. Kekurnagn sinar Matahari juga akan membuat mood kita jadi jelek, depresi, dan merasa kurang kuat.
Tujuh warna pelangi yang ada membantu kita memperkuat kekuatan spiritual kita. Tidak hanya mereka bergetar di permukaan bumi pada saat menjalar, tapi ketujuh warna ini menggetarkan semua bagian dari alam dengan energi yang tidak pernah berhenti. Getaran warna ini akan menciptakan kekuatan dengan fungsi dan tujuan masing-masing.
Kesatuan Warna Primer
Ketiga warna utama inilah yang merupakan unsur pembentu sinar putih. Merah, Kuning dan Biru. Ketika warna ini memiliki kontribusi terhadap kondisi perkembangan fisik, mental dan spiritual kita.
Sinar Biru (mendinginkan) dikaitkan dengan pusat spiritual di kepala kita, dan dikaitkan dengan pengetahuan mengenai nasib dan masa depan. arti sinar biru: TUJUAN
Sinar Kuning merangsang pertumbuhan mental dan otak. arti sinar kuning: KEBIJAKSANAAN
Sinar Merah (panas) memberikan kekuatan kepada fisik, dan diperkuat oleh napas. Arti sinar merah: AKTIVITAS.
Arti dari masing2 Sinar antara lain adalah:
Biru: SPIRITUALITAS
Warna benda yang jauh dari kita: lautan, angkasa, langit. Energi Warna biru akan membantu kita melihat lebih dari sekeliling kita, dan memperluas persepsi kita.
Biru adalah warna Nasib, yang membawa:
* Kedamaian dan Pengertian
* Memperbaiki komunikasi
* Menenangkan
Kuning: KEBIJAKSANAAN
Warna kuning biasanya diasosiasikan dengan matahari, sehingga warna ini akan membantu kita dalam kehidupan dan memperbaiki energi. Warna kuning memperkaya, meringankan dan mengaktifkan sistem2 dalam tubuh kita.
Kuning adalah warna matahari yang membawa:
* Kejelasan pikiran
* Keteraturan
* Perbaikan emosi
* Kemampuan dalam mengambil keputusan
* Mengurangi kebingunan.
Merah: VITALITAS
Warna merah adalah warna dengan panjang gelombang terjauh, dan paling mendekati sinar inframerah.
Merah akan memperbaiki kondisi fisik kita dan membawa:
* Energi
* Antusiasme
* Ketertarikan
* Rasa aman
Dari ketiga warna ini akan muncul harmonisasi yang menimbulkan warna-warna baru dalam tubuh anda. Dari ketiga warna utama ini lah akan ada beberapa warna sekunder berikutnya:
Oranye: ENERGI KREATIF
Oranye yang adalah gabungan antara merah dan kuning yang membawa kekuatan energi merah yang membara dan pengendalian dan kebijaksanaan kuning. Oranye, seperti halnya merah, adalah energi dinamis yang lenih terkendali dan lebih “terdidik”
Oranye akan membawa:
* Kreatifitas
* Keceriaan
* Kelepasan dari rasa bosan
* Keseimbangan
Hijau: KEHIDUPAN, KESEIMBANGAN, ALAM
Hijau adalah gabungan antara kuning (pikiran) dan biru (spirit). Dan terletak persis ditengah keseimbangan warna. Warna hijau ini memiliki banyak variasi, dan variasinyalah yang paling banyak bisa ditangkap olej mata manusia.
Hijau akan membawa:
* Harmoni
* Simpati
* Kesehatan
* Kekayaan
* Keseimbangan
* Pertumbuhan.
Indigo: TANPA BATAS
Indigo memperkuat energi biru. Pada level fisik, biru akan menenangkan, dan indigo akan membuat kita tertidur. Indigo akan memperdalam efek warna biru dan mengarahkan energi biru ke dalam.
Indigo akan membawa
* Keterbukaan terhadap kesadaran
* Kemajuan spiritual
* Pengendalian diri
* Kebijaksanaan
* Kesadaran
* Intuisi
* Kemampuan supranatural.
Violet: PENGUASAAN SPIRITUAL TERTINGGI.
Violet adalah sinar penguasaan spiritual. Sebagai gabungan antara biru dan merah, energi yang dibawa oleh sinar violet bersifat stabil dan kuat. Violet akan membawa:
* Kesengsaraan – jika violet yang ada berwarna sangat gelap.
* Pencapaian spiritual tingkat tinggi
* Warna violet yang pucat, yang membawa rasa cinta akan kemanusiaan
* Warna violet yang mendekat ke biru akan membawa idealisme.
* Membawa imajinasi dan inspirasi.
* Menggabungkan energi lain untuk tujuan penyembuhan
MEDITASI DAN KUANTUM ENERGI
Jika 14 abad yang lalu umat Islam meyakini peristiwa Isra’ Mi’raj
Nabi Muhammad, maka teori kuantum memberikan arahan yang berarti untuk
menjelaskan fenomena aneh itu. Bahkan untuk fenomena telepati, sihir,
pengobatan jarak jauh, dan teleportasi.
Meditasi Anand Krisna, misalnya, jika kita perhatikan tidak lain mengikuti konsep kuantum. Dengan melakukan penenangan batin serta diikuti ritme goyangan tubuh berirama, seseorang akan mengalami “kepuasan” tertentu. Teknik ini juga sering dilakukan pada penyembuhan alternatif dengan menggunakan energi prana, chi. Jika kita melihat sebentar pada pondok-pondok salaf, kita perhatikan para santri yang berzikir sambil goyang kepala. Juga dikisahkan, para waliullah dan kiai dapat terbang dengan kecepatan kilat.
Apa sesungguhnya yang sedang terjadi? Di manakah kuantum itu terjadi? Teori kuantum menjelaskan fenomena loncatan elektron (kuanta-kuanta energi) suatu partikel yang mengalami eksitasi, yang diakibatkan oleh pengaruh getaran, pemanasan, atau pemancaran. Efek fotolistrik dan Compton menjelaskan hal ini. Pada kasus logam yang dipanasi, ia dapat memancarkan elektron. Logam yang disinari, terjadi kuantum. Hal ini menyebabkan perubahan struktur atomik suatu partikel tertentu. Perubahan itu melibatkan pemindahan elektron yang sekaligus memancarkan energi foton. Pendek kata, fenomena di atas terjadi karena transfer energi elektromagnetik.
Richard Feyman, ilmuwan Amerika Serikat yang berhasil memenangkan Nobel Fisika atas temuannya, membuktikan bahwa suatu partikel masih dapat dipindahkan menembus batas dinding partikel tanpa mengalami kerusakan. Pada kesempatan yang lain, Dr Ivan Geiver (pemenang Nobel Fisika) dari Amerika juga semakin menguatkan khazanah ilmu kuantum ini.
Temuan Feyman dan Geiver ini memberikan pengertian kepada kita bahwa teleportasi-perpindahan fisik seseorang yang menembus ruang pembatas-adalah rasional. Begitu pula dengan Isra’ Mi’raj.
Dari sudut pandang teori kuantum ini maka jelaslah bahwa tabir Isra’ Mi’raj, telepati, teleportasi; sudah mendapatkan penjelasan fisik. Artinya, sebagian besar orang yang tidak mengakui fenomena ini-karena alasan tidak ada bukti fisiknya-dewasa ini sudah terbantahkan. Hal yang dulu dianggap metafisika dan gaib, berdasarkan teori kuantum telah mendapatkan pembenaran fisik. Senada dengan teori kuantum, maka teknik goyang ritmis berirama pada ritual meditasi, zikir, serta pengobatan alternatif.
Teknik goyangan tubuh berirama pada dasarnya merupakan cara untuk memicu eksitasi eletron tubuh kita agar dapat memancarkan gelombang cahaya dengan frekuensi tertentu. Jika teknik goyangan ini cukup kuat dan kontinu sampai derajad energi ambang terlampui.
Dari sudut pandang ilmiah, maka kita semakin meyakini bahwa ilmu-ilmu fisik (fisika) dewasa ini sudah menyatu dengan dimensi gaib dan spiritualitas. Jika kita sempat membaca tulisan Frictof Capra pada bukunya Titik Balik Peradaban, terang sudah bahwasanya khazanah ilmu barat dan timur dewasa ini sudah dalam tahap penyatuan. Khazanah barat yang unggul dalam riset, eksperimentasi, dan rasionalitas; serta timur yang lebih dominan dalam aspek spiritualitas.
Oleh karena itu, era pasca-Einstein telah menjadi pembuka tabir penyatuan paradigma timur dan barat. Dan, kuantum adalah laksana jembatan antara peradaban timur dan barat. Kuantum yang secara empiris ditemukan pada abad 20, maka di dunia timur sudah mengakar cukup kuat sejak peradaban Cina Kuno dan India Kuno, 25 abad yang lalu. Dunia timur mengenal hukum paradoks lebih awal. Kita tahu, salah satu hukum dalam teori kuantum adalah hukum paradoks.
TEORI KUANTUM
Sebagai rumusan dasar dalam ilmu sains, rumusan Newton, F=m.a, memberikan pengaruh dan kegunaan yang cukup besar. Kehadiran rumusan hukum kekekalan energi dan momentum, misalnya, tidak lain dikembangkan dari rumus dasar Newton.Berdasarkan rumusan Newton pula maka berkembang ilmu optika klasik, mekanika, dan mesin-mesin. Buah dari karya besar Newton itu antara lain termanifestasi dalam peradaban mesin-mesin industri. Sir Issac Newton dapat diakui sebagai ilmuwan besar abad 17 hingga abad 20.
Akan tetapi, dengan berawal dari ketidakpuasan para ilmuwan terhadap rumusan Newton untuk menjelaskan dinamika elektron-struktur atomik-maka berkembanglah teori baru. Berawal dari tesis Albert Einstein melalui rumusan E= mc2, lebih lanjut menjadi arahan bagi para ilmuwan untuk dapat memodelkan dinamika elektron dengan lebih tepat. Dari rumusan Einstein, ternyata terbukti bahwa rumusan Newton pada dasarnya merupakan pendekatan dari rumusan E=mc2. Hal ini terjadi karena dinamika gerak partikel masif adalah << (baca: jauh lebih kecil dari) kecepatan cahaya, c. Dengan kata lain, rumusan F=m.a adalah pendekatan dari E=mc2. Namun, kehadiran rumusan Einstein tidak secara otomatis meniadakan hukum-hukum yang dikembangkan berdasarkan Newton.
Seiring dengan pembuktian Einstein dan kawan-kawan dalam bidang fisika ini, maka berkembanglah cabang ilmu Fisika Kuantum. Dari namanya kuantum diambil dari kuanta-energi yang dipancarkan oleh loncatan elektron. Lebih lanjut, Scrodinger berhasil memberikan rumusan peluang elektron untuk dapat melakukan terobosan pada suatu dinding penghalang. Lebih lanjut, kuantum ini dimodelkan melalui sumur-sumur kuantum. Pada sumur itu digambarkan elektron yang hendak menembus dinding sumur pembatas dengan probabilitas tertentu.
Meditasi Anand Krisna, misalnya, jika kita perhatikan tidak lain mengikuti konsep kuantum. Dengan melakukan penenangan batin serta diikuti ritme goyangan tubuh berirama, seseorang akan mengalami “kepuasan” tertentu. Teknik ini juga sering dilakukan pada penyembuhan alternatif dengan menggunakan energi prana, chi. Jika kita melihat sebentar pada pondok-pondok salaf, kita perhatikan para santri yang berzikir sambil goyang kepala. Juga dikisahkan, para waliullah dan kiai dapat terbang dengan kecepatan kilat.
Apa sesungguhnya yang sedang terjadi? Di manakah kuantum itu terjadi? Teori kuantum menjelaskan fenomena loncatan elektron (kuanta-kuanta energi) suatu partikel yang mengalami eksitasi, yang diakibatkan oleh pengaruh getaran, pemanasan, atau pemancaran. Efek fotolistrik dan Compton menjelaskan hal ini. Pada kasus logam yang dipanasi, ia dapat memancarkan elektron. Logam yang disinari, terjadi kuantum. Hal ini menyebabkan perubahan struktur atomik suatu partikel tertentu. Perubahan itu melibatkan pemindahan elektron yang sekaligus memancarkan energi foton. Pendek kata, fenomena di atas terjadi karena transfer energi elektromagnetik.
Richard Feyman, ilmuwan Amerika Serikat yang berhasil memenangkan Nobel Fisika atas temuannya, membuktikan bahwa suatu partikel masih dapat dipindahkan menembus batas dinding partikel tanpa mengalami kerusakan. Pada kesempatan yang lain, Dr Ivan Geiver (pemenang Nobel Fisika) dari Amerika juga semakin menguatkan khazanah ilmu kuantum ini.
Temuan Feyman dan Geiver ini memberikan pengertian kepada kita bahwa teleportasi-perpindahan fisik seseorang yang menembus ruang pembatas-adalah rasional. Begitu pula dengan Isra’ Mi’raj.
Jika
seseorang sudah dapat melakukan suatu perlakuan khusus terhadap dirinya
sampai batas energi ambang, maka orang tersebut memungkinkan mengalami
derajat emanasi, eksitasi, atau kuantum. Sama persis dengan energi
ambang yang dibutuhkan suatu logam untuk dapat melakukan kuantum.
Manifestasi dari kuantum ini adalah memungkinkan
seseorang ini mengirimkan sinyal jarak jauh, sinyal yang berupa medan
elektromagnetik. Jika dapat mengubah partikel diri seolah menjadi
susunan-susunan elektron yang tereksitasi, maka terjadilah loncatan
secepat cahaya. Maka, tukar informasi-telepati-terjadi. Lihat juga
peristiwa kirim energi melalui televisi pada acara mingguan Dedy
Corbuzier. Jika kejadian ini sampai melibatkan pemindahan fisik
tubuhnya, maka orang ini mencapai derajat teleportasi.Dari sudut pandang teori kuantum ini maka jelaslah bahwa tabir Isra’ Mi’raj, telepati, teleportasi; sudah mendapatkan penjelasan fisik. Artinya, sebagian besar orang yang tidak mengakui fenomena ini-karena alasan tidak ada bukti fisiknya-dewasa ini sudah terbantahkan. Hal yang dulu dianggap metafisika dan gaib, berdasarkan teori kuantum telah mendapatkan pembenaran fisik. Senada dengan teori kuantum, maka teknik goyang ritmis berirama pada ritual meditasi, zikir, serta pengobatan alternatif.
Teknik goyangan tubuh berirama pada dasarnya merupakan cara untuk memicu eksitasi eletron tubuh kita agar dapat memancarkan gelombang cahaya dengan frekuensi tertentu. Jika teknik goyangan ini cukup kuat dan kontinu sampai derajad energi ambang terlampui.
Dari sudut pandang ilmiah, maka kita semakin meyakini bahwa ilmu-ilmu fisik (fisika) dewasa ini sudah menyatu dengan dimensi gaib dan spiritualitas. Jika kita sempat membaca tulisan Frictof Capra pada bukunya Titik Balik Peradaban, terang sudah bahwasanya khazanah ilmu barat dan timur dewasa ini sudah dalam tahap penyatuan. Khazanah barat yang unggul dalam riset, eksperimentasi, dan rasionalitas; serta timur yang lebih dominan dalam aspek spiritualitas.
Oleh karena itu, era pasca-Einstein telah menjadi pembuka tabir penyatuan paradigma timur dan barat. Dan, kuantum adalah laksana jembatan antara peradaban timur dan barat. Kuantum yang secara empiris ditemukan pada abad 20, maka di dunia timur sudah mengakar cukup kuat sejak peradaban Cina Kuno dan India Kuno, 25 abad yang lalu. Dunia timur mengenal hukum paradoks lebih awal. Kita tahu, salah satu hukum dalam teori kuantum adalah hukum paradoks.
TEORI KUANTUM
Sebagai rumusan dasar dalam ilmu sains, rumusan Newton, F=m.a, memberikan pengaruh dan kegunaan yang cukup besar. Kehadiran rumusan hukum kekekalan energi dan momentum, misalnya, tidak lain dikembangkan dari rumus dasar Newton.Berdasarkan rumusan Newton pula maka berkembang ilmu optika klasik, mekanika, dan mesin-mesin. Buah dari karya besar Newton itu antara lain termanifestasi dalam peradaban mesin-mesin industri. Sir Issac Newton dapat diakui sebagai ilmuwan besar abad 17 hingga abad 20.
Akan tetapi, dengan berawal dari ketidakpuasan para ilmuwan terhadap rumusan Newton untuk menjelaskan dinamika elektron-struktur atomik-maka berkembanglah teori baru. Berawal dari tesis Albert Einstein melalui rumusan E= mc2, lebih lanjut menjadi arahan bagi para ilmuwan untuk dapat memodelkan dinamika elektron dengan lebih tepat. Dari rumusan Einstein, ternyata terbukti bahwa rumusan Newton pada dasarnya merupakan pendekatan dari rumusan E=mc2. Hal ini terjadi karena dinamika gerak partikel masif adalah << (baca: jauh lebih kecil dari) kecepatan cahaya, c. Dengan kata lain, rumusan F=m.a adalah pendekatan dari E=mc2. Namun, kehadiran rumusan Einstein tidak secara otomatis meniadakan hukum-hukum yang dikembangkan berdasarkan Newton.
Seiring dengan pembuktian Einstein dan kawan-kawan dalam bidang fisika ini, maka berkembanglah cabang ilmu Fisika Kuantum. Dari namanya kuantum diambil dari kuanta-energi yang dipancarkan oleh loncatan elektron. Lebih lanjut, Scrodinger berhasil memberikan rumusan peluang elektron untuk dapat melakukan terobosan pada suatu dinding penghalang. Lebih lanjut, kuantum ini dimodelkan melalui sumur-sumur kuantum. Pada sumur itu digambarkan elektron yang hendak menembus dinding sumur pembatas dengan probabilitas tertentu.
TIGA LANGKAH APLIKASI LOA (THE SECRET)
The Secret dibuat dengan format “kuliah” dari para master dalam
bidang filsafat, spiritualitas, motivasi, pengusaha, ahli keuangan, ahli
fisika kuantum, dsb. Diselingi dramatisasi singkat atas topik yang
diulas. The Secret di Amerika Serikat cukup ramai dibicarakan. Selain
mendapat ulasan yang luas di media, the Secret juga antara lain pernah
tampil pada acara Larry King November lalu, dan awal Februari 2007 ini
akan tampil pada acara Oprah.
Film ini diawali dengan adegan seorang wanita yang sedang mengalami masalah hidup, kalau tidak salah diperankan Rhonda Byrne sendiri. Kemudian dia menemukan sebuah buku yang mengungkapkan rahasia terbesar sepanjang jaman. Yang merupakan jawaban atas segala persoalan yang sedang dia alami. Kemudian, karena penasaran, dimulailah pencarian akan the Secret itu sendiri, yang ternyata di masa lalu dikuasi oleh orang-orang yang telah memberikan sumbangan besar kepada dunia, seperti Newton, Emerson, Beethoven, Edison, Einstein, dsb. Byrne kemudian menemukan beberapa Secret Teacher masa kini, yang akan membeberkan rahasia tersebut.
Kemudian tampil-lah Bob Proctor memberikan pengantar tentang the Secret. Kemudian satu per satu Secret Teacher yang lain tampil memberikan penjelasan dari berbagai sudut pandang. Diantaranya John Assaraf, Rev. Michael Beckwith, John Demartini, Jack Canfield, James Arthur Ray, Joe Vitale, Lee Brower, Marie Diamond, Mike Dooley, Bob Doyle, Hale Dwoskin, Cathy Goodman, Morris E. Goodman, John Gray, John Hagelin, Bill Harris, Esther Hicks, Ben Johnson, Loral Langemeier, Lisa Nichols, David Schirmer, Marci Shimoff, Denis Waitley, Neale Donald Walsch, dan Fred Alan Wolf. Lengkap.
Jadi apakah sebenarnya the Secret yang konon di masa lalu dikubur, disembunyikan, bahkan dilarang untuk diedarkan ke publik itu? Rahasia terbesar itu adalah bahwa ternyata pikiran manusia akan membentuk realitas yang akan dia alami. Konsep ini disebut juga Law of Attraction. Bahwa pikiran kita sendiri yang selama ini menarik kejadian-kejadian yang kemudian kita alami. Like attracts like. Pikiran yang positif akan menarik hal-hal yang positif. Pikiran yang negative akan menarik hal-hal yang negative. Inilah rahasia terbesar itu. Kedengaran nya sederhana, namun membawa dampak yang luar biasa. Jika hal ini benar, maka kita akan dapat dengan mudah menentukan masa depan kita dengan mengatur pikiran kita. Pertanyaan nya bagaimana kita dapat mengatur pikiran kita. Perhatikan saja, dalam keseharian kita, betapa kita lebih sering berpikiran negatif dari pada positif. Betapa sering pikiran kita ada dalam kondisi “autopilot“, mengawang-awang, melayang-layang entah kemana. Memikirkan ketakutan-ketakutan akan masa depan, memikirkan penyesalan di masa lalu, yang akhirnya hal-hal negatif yang kita khawatirkan akan “ditarik“ ke dalam hidup kita. Manusia berpikir ribuan kali dalam sehari. Sebagian besar dilakukan tanpa kesadaran. Padahal setiap pikiran kita akan membawa “buah“ nya.
Lantas bagaimana menjaga agar kita selalu memiliki pikiran yang akan membawa hal-hal yang baik dalam hidup kita? Dalam hal ini perasaan memegang peran sangat penting. Misalnya pikiran yang membawa perasaan-perasaan marah akan membawa hal-hal yang menyebabkan rasa marah. Sementara pikiran yang membawa perasaan cinta, akan membawa hal-hal yang membuat kita tetap memiliki rasa cinta. Latar belakang “ilmiah” dari Law of Attraction ini adalah bahwa pikiran kita adalah gelombang, sebagaimana setiap partikel yang menyusun semesta ini. Sehingga pikiran kita selalu membangkitkan getaran yang akan direspon oleh semesta. Dalam fisika kuantum juga dikemukakan ide bahwa kejadian di luar sana hanyalah samudera kemungkinan-kemungkinan, yang menjadi “realitas” setelah dibentuk oleh pikiran. Jadi pikiranlah yang membentuk “dunia” kita.
Lantas bagaimana memanfaatkan the Secret? Sesederhana Aladdin menggunakan lampu wasiat nya. Kisah Aladdin adalah metafora interaksi antara manusia (Aladdin) dan semesta (digambarkan sebagai Jin). Disaat manusia sudah memutuskan permintaanya, maka semesta akan menjawab dengan: “Your wish is my command!”.
Untuk itu proses kreatif yang dapat kita lakukan adalah:
Rhonda Byrne mengakui dalam komentar pada film nya, bahwa film ini dibuat setelah dia memperoleh inspirasi dari dua buah buku self-help classic, yaitu: the Science of Getting Rich (1910) karya Wallace D. Wattles dan the Master Key System (1912) karya Charles F. Haanel. The Master Key System disebut-sebut sebagai buku yang memperngaruhi Bill Gates sewaktu drop out kuliah dan mulai membangun Microsoft. Buku ini mengupas dengan sangat detil tentang Law of Attraction, jauh sebelum penulis buku motivasi bermunculan di AS. The Master Key System asli nya adalah materi kursus tertulis yang diberikan oleh Haanel. Haanel adalah seorang industrialis sukses masa lalu. Dan orang bersedia membayar $1,500 (jumlah yang sangat besar masa itu) untuk mengikuti kursus tertulisnya. Konon didikan Haanel pun mengikutu kisah sukses guru nya.
Secara umum menonton film ini jelas bermanfaat. Anda disajikan intisari dari ratusan buku sukses yang pernah ada. Langsung dari pakarnya. Tahun 2005 saya sempat juga menyaksikan film sejenis, yang berjudul What the Bleep Do We know?. “Bleep” disini maksudnya adalah sensor dari “F word”. Beda nya, the Bleep lebih mengupas tentang Quantum Physics dan bagaimana pikiran manusia membangun realitas yang dia alami. Format nya pun hampir sama. Kuliah dari pakar yang diselingi drama. Bahkan dua pakar dalam the Bleep tampil juga dalam the Secret, yaitu John Hagelin dan Fred Alan Wolf. Keduanya pakar fisika kuantum. Hanya dramatisasi dalam the Bleep jauh lebih menarik karena ada jalinan cerita nya. Pemeran nya pun tidak tanggung-tanggung, aktris tuna rungu pemenang Oscar Marlee Matlin.
Banyak teman yang mengatakan pada saya, bahwa mereka umumnya sudah pernah mengalami sendiri berjalannya hukum Law of Attraction (LOA). Bahwa pikiran dan perasaan Anda, akan menarik hal-hal yang berkesuaian kedalam hidup Anda. Likes attract likes. Ini mungkin banyak yang sudah pernah mengalami. Dari sekedar Anda ingat seorang teman, tiba-tiba teman tadi menelpon. Hingga pada saat Anda berniat menjalankan bisnis, tiba-tiba ada kesempatan bisnis yang datang tidak terduga. Namun, hampir semua umumnya terjadi di luar kesadaran. Sementara untuk “menggunakan” LOA secara sadar, kelihatannya masih agak sulit.
Padahal menerapkan Law of Attraction (LOA) secara sadar, ternyata semudah 1,2,3. Paling tidak begitu kata Michael J. Losier. Beliau ini pengarang buku “Law of Attraction” (2006), yang pemikiran-pemikirannya banyak terinspirasi oleh Jerry dan Ester Hicks. Tidak hanya Losier, konsep yang diajarkan Joe Vitale pun banyak yang mirip dengan konsep dari Ester Hicks. Bahkan di Indonesia banyak praktisi LOA, pengajar, dan motivator yang sering mengajarkan ini. Namun sayangnya, karena buku dan tulisan yang banyak beredar di Indonesia jarang menyebut referensi nya dari mana, maka ketika ada beberapa detil yang hilang, jadi sedikit membingungkan. Selain itu, banyak teman saya yang mengalami kesulitan melakukan teknik-teknik visualisasi canggih seperti yang sering diajarkan. Saya juga begitu. Saya termasuk orang yang lebih mudah menulis daripada bervisualisasi. Jadi kadang niatnya saja bervisualisasi, tapi ujung-ujungnya malah ketiduran.
Nah, akan saya coba sampaikan 3 langkah mudah menerapkan LOA menurut Michael J. Losier, yang menurut saya cukup lengkap namun sederhana. Anda yang sudah mencoba LOA secara sadar silakan membandingkan dengan praktek Anda. Tiga langkah ini oleh Michael J. Losier disebut sebagai “Deliberate Attraction”. Maksudnya proses attraction yang kita lakukan secara sadar. Ah, jangan kepanjangan, mari kita mulai saja.
Satu.
Kalau Anda pernah nonton film the Secret, Anda pasti ingat wajah Pak Tua Bob Proctor, yang dengan muka serius bertanya: “what do you really want?” Di sampul DVD asli nya bahkan ada selembar kertas kosong, dimana Bob meminta kita menuliskan, apa sebetulnya yang kita mau. Memang langkah awal ini penting. Michael J. Losier menyebut langkah pertama ini sebagai langkah mengidentifikasikan hasrat kita (identify your desire). Mengidentifikasikan apa yang sebetulnya kita inginkan. Nah, ini yang gampang-gampang susah. Biasanya ketika ditanya “jadi sebetulnya kamu mau apa?”, mulut langsung terkunci, pikiran jadi blank. Atau sebaliknya, nyerocos tanpa henti dari A sampai Z, sampai gak jelas mau apa. Nah, supaya jelas gunakanlah “clarity through contrast worksheet”.
Caranya? Pertama, tentukan dulu di “prominent area” apa Anda ingin identifikasikan hasrat Anda ini. Misalnya, dalam area karir, keuangan, kesehatan, keluarga atau asmara juga boleh, kalau mau. Katakan Anda akan membuat worksheet untuk keuangan, maka ambil selembar kertas, tulis judulnya: Kondisi Keuangan Idealku. Ini contoh saja, Anda bisa kreatif sedikit lah. Misalnya kalau soal asmara, tulis saja: Pacar Idealku, dsb.
Di bawah judul, buat tabel dua kolom. Kolom sebelah kiri sebut saja kolom “contrast”. Di kolom ini cantumkan hal-hal yang Anda tidak mau terjadi. Karena manusia memang aneh. Ketika disuruh mengungkapkan hal-hal yang gak disukai biasanya lebih gampang. Tuliskan satu item untuk satu baris. Misalnya kalau dalam hal keuangan: 1. Selalu kekurangan uang, 2. Penghasilan pas-pas an, 3. Penghasilan gak naik-naik, 4. Cuma mengandalkan penghasilan dari satu sumber, 5. Penghasilan tidak cukup untuk menyekolahkan anak di sekolah terbaik, dst. Gampang kan? Sounds familiar? Hehehe … maaf ya, saya gak maksud nyinidir siapa2. Tuliskan sebanyak yang Anda mau.
Kemudian, baca setiap item. Dan kemudian tanyakan: “Jadi, apa yang kamu inginkan? Nah, lalu tulis jawabannya di kolom sebelah kanan, kita sebut saja kolom “clarity”. Misalnya item 1: “Selalu kekurangan uang”. Ini tidak Anda inginkan, jadi tanyakan: “Jadi, apa yang kamu inginkan?”, nah tulis jawaban Anda, misalnya: “Selalu memiliki uang dalam jumlah yang stabil dan melimpah”. Jawaban ini yang kita tulis di kolom clarity, dan kemudian jangan lupa coret kalimat di kolom contrast. Selesai satu item, ulangi untuk setiap item yang sudah Anda tulis.
Akhir dari langkah pertama ini, Anda akan memiliki daftar apa yang sebetulnya Anda inginkan. Anda bisa membuat beberapa worksheet sesuai prominent area yang sedang ingin Anda kerjakan.
Dua.
Nah, setelah jelas keinginan Anda. Langkah ke dua adalah memberi perhatian dan perasaan atas keinginan tadi, sehingga vibrasi nya akan semakin kuat. Michael J. Losier termasuk yang skeptis dengan efektifitas afirmasi tradisional, sehingga menganjurkan untuk memodifikasi. Alternatifnya? Dengan membuat “Desire statement”. Nah, ambil kertas kosong lagi. Hehehe … saya lupa mengingatkan ya, Anda harus sediakan alat tulis dan kertas banyak2. Kemudian tulis desire statement Anda dalam tiga bagian. Alinea pertama, adalah opening sentence, tuliskan: “Saya sedang dalam proses menarik segala sesuatu yang perlu saya lakukan, ketahui, dan miliki untuk menarik ….”Nah, titik2 nya silakan diisi sesuai judul prominent area yang sedang Anda kerjakan. Misalnya, dari contoh di atas adalah “situasi keuangan ideal saya”.
Bagian kedua adalah batang tubuh (body) desire statement itu sendiri. Disini Anda mulai berikan perhatian dan perasaan. Anda tuliskan kembali poin-poin keinginan yang sudah Anda identifikasikan di clarity through contrast worksheet, kedalam kalimat-kalimat positif yang penuh emosi. Caranya dengan menggunakan kata-kata seperti: “Saya sangat senang, bahwa …”, “Saya sangat bahagia dan bersemangat, mengetahui bahwa …”. Dan semacam itu. Contoh? Misalnya: “Saya sangat bahagia dan bersemangat bahwa kondisi keuangan ideal saya memungkinkan saya selalu memiliki uang dalam jumlah yang stabil dan melimpah”, dsb. Rasakan emosi nya sewaktu Anda menuliskan. Apalagi kalau sudah menyangkut keluarga. Misalnya, “Saya sangat berbahagia dan penuh semangat, bahwa kondisi keuangan ideal saya memungkinkan saya menyekolahkan anak saya di sekolah yang terbaik …”. Bagian ini bisa terdiri dari beberapa alinea sesuai jumlah desire yang sudah Anda identifikasikan.
Bagian ketiga adalah penutup. Tuliskan satu alinea yang menjadi closing sentence, misalnya: “Law of Attraction bekerja dan menggerakkan apa yang perlu terjadi untuk terwujudnya hasrat saya”. Oh ya, ini contoh saja dari Michael Losier. Anda mungkin kurang sreg dengan bunyi kalimatnya. Menurut saya, ya Anda harus sreg dengan apa yang Anda tuliskan, jadi silakan dimodifikasi sendiri. Point nya adalah memberi perhatian dan perasaan pada point2 yang sudah Anda identifikasikan.
Tiga.
Bagian ketiga adalah “allowing”. Ya meskipun Anda memiliki hasrat yang membara, namun jika disertai dengan keraguan yang kuat, sama saja anda tidak membiarkan LOA bekerja. Umumnya yang membatasi adalah keraguan bahwa apa yang sudah Anda tulis akan ditarik kedalam hidup Anda. Tapi tenang, karena sekali lagi Losier memberikan kita cara praktis. Nah, kalau Anda masih punya cukup persediaan kertas, ambil selembar lagi, dan siaplah menulis “allowing statement”. Tujuannya adalah menyingkirkan keraguan Anda.
Caranya? Pertama biarkan keraguan Anda muncul melalui pernyataan “tapi …” dan “karena …”. Biasanya setelah membaca Desire Statament Anda muncul berbagai keraguan, tuliskan saja. Misalnya, keragan Anda adalah: “Tapi … saya saat ini tidak punya uang sama sekali, karena … saya nyaris bangkrut …”. Tulis. Berapapun banyaknya keraguan Anda, tulis semua. Paling tidak selesai latihan ini, Anda jadi lebih pandai menulis, hehehe … Kemudian, atas pernyataan yang sudah Anda tulis, sampaikan pertanyaan: “Adakah di dunia ini orang yang (dalam kondisi seperti Anda), namun bisa mencapai (kondisi ideal Anda)?”. Misalnya dalam contoh ini, maka pertanyaannya adalah: “Adakah di dunia ini, orang yang nyaris bangkrut, namun kemudian bisa memiliki kondisi keuangan yang stabil dan berlimpah?”. Ingat baik-baik, apakah ada orang yang seperti itu. Saya yakin pasti ada. Nah, Jawab pertanyaan tadi secara tertulis. Misalnya, “Di dunia ini, banyak sekali orang yang pernah hampir bangkrut, namun bisa bangkit dan memiliki keuangan yang berlimpah …”. Anda akan rasakan bahwa keraguan Anda tidak beralasan sama sekali, karena ada orang lain yang pernah dalam kondisi seperti Anda namun bisa mewujudkan hasrat yang Anda inginkan.
Demikian beberapa latihan yang pernah saya baca dari buku Law of Attraction nya Michael J. Losier. Tentu tidak sampai disitu saja, ada beberapa latihan praktis lagi yang akan semakin memperkuat vibrasi untuk menarik yang Anda inginkan. Misalnya dengan membuat “book of proof”, dimana Anda catat semua kejadian yang menjadi bukti bahwa LOA yang Anda niatkan terjadi. Kemudian membuat “appreciation and gratitude statement”, dimana setiap hari Anda menulis jurnal yang isinya rasa syukur dan apresiasi Anda atas kejadian-kejadian positif yang mulai terjadi pada diri Anda. Sekecil apapun.
Film ini diawali dengan adegan seorang wanita yang sedang mengalami masalah hidup, kalau tidak salah diperankan Rhonda Byrne sendiri. Kemudian dia menemukan sebuah buku yang mengungkapkan rahasia terbesar sepanjang jaman. Yang merupakan jawaban atas segala persoalan yang sedang dia alami. Kemudian, karena penasaran, dimulailah pencarian akan the Secret itu sendiri, yang ternyata di masa lalu dikuasi oleh orang-orang yang telah memberikan sumbangan besar kepada dunia, seperti Newton, Emerson, Beethoven, Edison, Einstein, dsb. Byrne kemudian menemukan beberapa Secret Teacher masa kini, yang akan membeberkan rahasia tersebut.
Kemudian tampil-lah Bob Proctor memberikan pengantar tentang the Secret. Kemudian satu per satu Secret Teacher yang lain tampil memberikan penjelasan dari berbagai sudut pandang. Diantaranya John Assaraf, Rev. Michael Beckwith, John Demartini, Jack Canfield, James Arthur Ray, Joe Vitale, Lee Brower, Marie Diamond, Mike Dooley, Bob Doyle, Hale Dwoskin, Cathy Goodman, Morris E. Goodman, John Gray, John Hagelin, Bill Harris, Esther Hicks, Ben Johnson, Loral Langemeier, Lisa Nichols, David Schirmer, Marci Shimoff, Denis Waitley, Neale Donald Walsch, dan Fred Alan Wolf. Lengkap.
Jadi apakah sebenarnya the Secret yang konon di masa lalu dikubur, disembunyikan, bahkan dilarang untuk diedarkan ke publik itu? Rahasia terbesar itu adalah bahwa ternyata pikiran manusia akan membentuk realitas yang akan dia alami. Konsep ini disebut juga Law of Attraction. Bahwa pikiran kita sendiri yang selama ini menarik kejadian-kejadian yang kemudian kita alami. Like attracts like. Pikiran yang positif akan menarik hal-hal yang positif. Pikiran yang negative akan menarik hal-hal yang negative. Inilah rahasia terbesar itu. Kedengaran nya sederhana, namun membawa dampak yang luar biasa. Jika hal ini benar, maka kita akan dapat dengan mudah menentukan masa depan kita dengan mengatur pikiran kita. Pertanyaan nya bagaimana kita dapat mengatur pikiran kita. Perhatikan saja, dalam keseharian kita, betapa kita lebih sering berpikiran negatif dari pada positif. Betapa sering pikiran kita ada dalam kondisi “autopilot“, mengawang-awang, melayang-layang entah kemana. Memikirkan ketakutan-ketakutan akan masa depan, memikirkan penyesalan di masa lalu, yang akhirnya hal-hal negatif yang kita khawatirkan akan “ditarik“ ke dalam hidup kita. Manusia berpikir ribuan kali dalam sehari. Sebagian besar dilakukan tanpa kesadaran. Padahal setiap pikiran kita akan membawa “buah“ nya.
Lantas bagaimana menjaga agar kita selalu memiliki pikiran yang akan membawa hal-hal yang baik dalam hidup kita? Dalam hal ini perasaan memegang peran sangat penting. Misalnya pikiran yang membawa perasaan-perasaan marah akan membawa hal-hal yang menyebabkan rasa marah. Sementara pikiran yang membawa perasaan cinta, akan membawa hal-hal yang membuat kita tetap memiliki rasa cinta. Latar belakang “ilmiah” dari Law of Attraction ini adalah bahwa pikiran kita adalah gelombang, sebagaimana setiap partikel yang menyusun semesta ini. Sehingga pikiran kita selalu membangkitkan getaran yang akan direspon oleh semesta. Dalam fisika kuantum juga dikemukakan ide bahwa kejadian di luar sana hanyalah samudera kemungkinan-kemungkinan, yang menjadi “realitas” setelah dibentuk oleh pikiran. Jadi pikiranlah yang membentuk “dunia” kita.
Lantas bagaimana memanfaatkan the Secret? Sesederhana Aladdin menggunakan lampu wasiat nya. Kisah Aladdin adalah metafora interaksi antara manusia (Aladdin) dan semesta (digambarkan sebagai Jin). Disaat manusia sudah memutuskan permintaanya, maka semesta akan menjawab dengan: “Your wish is my command!”.
Untuk itu proses kreatif yang dapat kita lakukan adalah:
- Ask. Tentukan apa yang kita “minta”. Apa yang kita inginkan untuk wujudkan.
- Believe. Percaya bahwa apa yang kita inginkan sudah dikabulkan. Percaya total diluar apa yang saat ini kita sedang lihat ada alami.
- Receive. Yaitu Take Action untuk menerima apa yang semesta berikan kepada kita. Proses ini dapat menjadi lebih powerful dengan menerapkan dua hal, yaitu: Gratitude, rasa syukur atas apa yang telah kita dapatkan. Dan Visualisasi, yaitu melakukan visualisasi atas apa yang kita inginkan dalam bentuk gambaran mental yang kuat, dan disertai perasaan yang mendalam.
Rhonda Byrne mengakui dalam komentar pada film nya, bahwa film ini dibuat setelah dia memperoleh inspirasi dari dua buah buku self-help classic, yaitu: the Science of Getting Rich (1910) karya Wallace D. Wattles dan the Master Key System (1912) karya Charles F. Haanel. The Master Key System disebut-sebut sebagai buku yang memperngaruhi Bill Gates sewaktu drop out kuliah dan mulai membangun Microsoft. Buku ini mengupas dengan sangat detil tentang Law of Attraction, jauh sebelum penulis buku motivasi bermunculan di AS. The Master Key System asli nya adalah materi kursus tertulis yang diberikan oleh Haanel. Haanel adalah seorang industrialis sukses masa lalu. Dan orang bersedia membayar $1,500 (jumlah yang sangat besar masa itu) untuk mengikuti kursus tertulisnya. Konon didikan Haanel pun mengikutu kisah sukses guru nya.
Secara umum menonton film ini jelas bermanfaat. Anda disajikan intisari dari ratusan buku sukses yang pernah ada. Langsung dari pakarnya. Tahun 2005 saya sempat juga menyaksikan film sejenis, yang berjudul What the Bleep Do We know?. “Bleep” disini maksudnya adalah sensor dari “F word”. Beda nya, the Bleep lebih mengupas tentang Quantum Physics dan bagaimana pikiran manusia membangun realitas yang dia alami. Format nya pun hampir sama. Kuliah dari pakar yang diselingi drama. Bahkan dua pakar dalam the Bleep tampil juga dalam the Secret, yaitu John Hagelin dan Fred Alan Wolf. Keduanya pakar fisika kuantum. Hanya dramatisasi dalam the Bleep jauh lebih menarik karena ada jalinan cerita nya. Pemeran nya pun tidak tanggung-tanggung, aktris tuna rungu pemenang Oscar Marlee Matlin.
Banyak teman yang mengatakan pada saya, bahwa mereka umumnya sudah pernah mengalami sendiri berjalannya hukum Law of Attraction (LOA). Bahwa pikiran dan perasaan Anda, akan menarik hal-hal yang berkesuaian kedalam hidup Anda. Likes attract likes. Ini mungkin banyak yang sudah pernah mengalami. Dari sekedar Anda ingat seorang teman, tiba-tiba teman tadi menelpon. Hingga pada saat Anda berniat menjalankan bisnis, tiba-tiba ada kesempatan bisnis yang datang tidak terduga. Namun, hampir semua umumnya terjadi di luar kesadaran. Sementara untuk “menggunakan” LOA secara sadar, kelihatannya masih agak sulit.
Padahal menerapkan Law of Attraction (LOA) secara sadar, ternyata semudah 1,2,3. Paling tidak begitu kata Michael J. Losier. Beliau ini pengarang buku “Law of Attraction” (2006), yang pemikiran-pemikirannya banyak terinspirasi oleh Jerry dan Ester Hicks. Tidak hanya Losier, konsep yang diajarkan Joe Vitale pun banyak yang mirip dengan konsep dari Ester Hicks. Bahkan di Indonesia banyak praktisi LOA, pengajar, dan motivator yang sering mengajarkan ini. Namun sayangnya, karena buku dan tulisan yang banyak beredar di Indonesia jarang menyebut referensi nya dari mana, maka ketika ada beberapa detil yang hilang, jadi sedikit membingungkan. Selain itu, banyak teman saya yang mengalami kesulitan melakukan teknik-teknik visualisasi canggih seperti yang sering diajarkan. Saya juga begitu. Saya termasuk orang yang lebih mudah menulis daripada bervisualisasi. Jadi kadang niatnya saja bervisualisasi, tapi ujung-ujungnya malah ketiduran.
Nah, akan saya coba sampaikan 3 langkah mudah menerapkan LOA menurut Michael J. Losier, yang menurut saya cukup lengkap namun sederhana. Anda yang sudah mencoba LOA secara sadar silakan membandingkan dengan praktek Anda. Tiga langkah ini oleh Michael J. Losier disebut sebagai “Deliberate Attraction”. Maksudnya proses attraction yang kita lakukan secara sadar. Ah, jangan kepanjangan, mari kita mulai saja.
Satu.
Kalau Anda pernah nonton film the Secret, Anda pasti ingat wajah Pak Tua Bob Proctor, yang dengan muka serius bertanya: “what do you really want?” Di sampul DVD asli nya bahkan ada selembar kertas kosong, dimana Bob meminta kita menuliskan, apa sebetulnya yang kita mau. Memang langkah awal ini penting. Michael J. Losier menyebut langkah pertama ini sebagai langkah mengidentifikasikan hasrat kita (identify your desire). Mengidentifikasikan apa yang sebetulnya kita inginkan. Nah, ini yang gampang-gampang susah. Biasanya ketika ditanya “jadi sebetulnya kamu mau apa?”, mulut langsung terkunci, pikiran jadi blank. Atau sebaliknya, nyerocos tanpa henti dari A sampai Z, sampai gak jelas mau apa. Nah, supaya jelas gunakanlah “clarity through contrast worksheet”.
Caranya? Pertama, tentukan dulu di “prominent area” apa Anda ingin identifikasikan hasrat Anda ini. Misalnya, dalam area karir, keuangan, kesehatan, keluarga atau asmara juga boleh, kalau mau. Katakan Anda akan membuat worksheet untuk keuangan, maka ambil selembar kertas, tulis judulnya: Kondisi Keuangan Idealku. Ini contoh saja, Anda bisa kreatif sedikit lah. Misalnya kalau soal asmara, tulis saja: Pacar Idealku, dsb.
Di bawah judul, buat tabel dua kolom. Kolom sebelah kiri sebut saja kolom “contrast”. Di kolom ini cantumkan hal-hal yang Anda tidak mau terjadi. Karena manusia memang aneh. Ketika disuruh mengungkapkan hal-hal yang gak disukai biasanya lebih gampang. Tuliskan satu item untuk satu baris. Misalnya kalau dalam hal keuangan: 1. Selalu kekurangan uang, 2. Penghasilan pas-pas an, 3. Penghasilan gak naik-naik, 4. Cuma mengandalkan penghasilan dari satu sumber, 5. Penghasilan tidak cukup untuk menyekolahkan anak di sekolah terbaik, dst. Gampang kan? Sounds familiar? Hehehe … maaf ya, saya gak maksud nyinidir siapa2. Tuliskan sebanyak yang Anda mau.
Kemudian, baca setiap item. Dan kemudian tanyakan: “Jadi, apa yang kamu inginkan? Nah, lalu tulis jawabannya di kolom sebelah kanan, kita sebut saja kolom “clarity”. Misalnya item 1: “Selalu kekurangan uang”. Ini tidak Anda inginkan, jadi tanyakan: “Jadi, apa yang kamu inginkan?”, nah tulis jawaban Anda, misalnya: “Selalu memiliki uang dalam jumlah yang stabil dan melimpah”. Jawaban ini yang kita tulis di kolom clarity, dan kemudian jangan lupa coret kalimat di kolom contrast. Selesai satu item, ulangi untuk setiap item yang sudah Anda tulis.
Akhir dari langkah pertama ini, Anda akan memiliki daftar apa yang sebetulnya Anda inginkan. Anda bisa membuat beberapa worksheet sesuai prominent area yang sedang ingin Anda kerjakan.
Dua.
Nah, setelah jelas keinginan Anda. Langkah ke dua adalah memberi perhatian dan perasaan atas keinginan tadi, sehingga vibrasi nya akan semakin kuat. Michael J. Losier termasuk yang skeptis dengan efektifitas afirmasi tradisional, sehingga menganjurkan untuk memodifikasi. Alternatifnya? Dengan membuat “Desire statement”. Nah, ambil kertas kosong lagi. Hehehe … saya lupa mengingatkan ya, Anda harus sediakan alat tulis dan kertas banyak2. Kemudian tulis desire statement Anda dalam tiga bagian. Alinea pertama, adalah opening sentence, tuliskan: “Saya sedang dalam proses menarik segala sesuatu yang perlu saya lakukan, ketahui, dan miliki untuk menarik ….”Nah, titik2 nya silakan diisi sesuai judul prominent area yang sedang Anda kerjakan. Misalnya, dari contoh di atas adalah “situasi keuangan ideal saya”.
Bagian kedua adalah batang tubuh (body) desire statement itu sendiri. Disini Anda mulai berikan perhatian dan perasaan. Anda tuliskan kembali poin-poin keinginan yang sudah Anda identifikasikan di clarity through contrast worksheet, kedalam kalimat-kalimat positif yang penuh emosi. Caranya dengan menggunakan kata-kata seperti: “Saya sangat senang, bahwa …”, “Saya sangat bahagia dan bersemangat, mengetahui bahwa …”. Dan semacam itu. Contoh? Misalnya: “Saya sangat bahagia dan bersemangat bahwa kondisi keuangan ideal saya memungkinkan saya selalu memiliki uang dalam jumlah yang stabil dan melimpah”, dsb. Rasakan emosi nya sewaktu Anda menuliskan. Apalagi kalau sudah menyangkut keluarga. Misalnya, “Saya sangat berbahagia dan penuh semangat, bahwa kondisi keuangan ideal saya memungkinkan saya menyekolahkan anak saya di sekolah yang terbaik …”. Bagian ini bisa terdiri dari beberapa alinea sesuai jumlah desire yang sudah Anda identifikasikan.
Bagian ketiga adalah penutup. Tuliskan satu alinea yang menjadi closing sentence, misalnya: “Law of Attraction bekerja dan menggerakkan apa yang perlu terjadi untuk terwujudnya hasrat saya”. Oh ya, ini contoh saja dari Michael Losier. Anda mungkin kurang sreg dengan bunyi kalimatnya. Menurut saya, ya Anda harus sreg dengan apa yang Anda tuliskan, jadi silakan dimodifikasi sendiri. Point nya adalah memberi perhatian dan perasaan pada point2 yang sudah Anda identifikasikan.
Tiga.
Bagian ketiga adalah “allowing”. Ya meskipun Anda memiliki hasrat yang membara, namun jika disertai dengan keraguan yang kuat, sama saja anda tidak membiarkan LOA bekerja. Umumnya yang membatasi adalah keraguan bahwa apa yang sudah Anda tulis akan ditarik kedalam hidup Anda. Tapi tenang, karena sekali lagi Losier memberikan kita cara praktis. Nah, kalau Anda masih punya cukup persediaan kertas, ambil selembar lagi, dan siaplah menulis “allowing statement”. Tujuannya adalah menyingkirkan keraguan Anda.
Caranya? Pertama biarkan keraguan Anda muncul melalui pernyataan “tapi …” dan “karena …”. Biasanya setelah membaca Desire Statament Anda muncul berbagai keraguan, tuliskan saja. Misalnya, keragan Anda adalah: “Tapi … saya saat ini tidak punya uang sama sekali, karena … saya nyaris bangkrut …”. Tulis. Berapapun banyaknya keraguan Anda, tulis semua. Paling tidak selesai latihan ini, Anda jadi lebih pandai menulis, hehehe … Kemudian, atas pernyataan yang sudah Anda tulis, sampaikan pertanyaan: “Adakah di dunia ini orang yang (dalam kondisi seperti Anda), namun bisa mencapai (kondisi ideal Anda)?”. Misalnya dalam contoh ini, maka pertanyaannya adalah: “Adakah di dunia ini, orang yang nyaris bangkrut, namun kemudian bisa memiliki kondisi keuangan yang stabil dan berlimpah?”. Ingat baik-baik, apakah ada orang yang seperti itu. Saya yakin pasti ada. Nah, Jawab pertanyaan tadi secara tertulis. Misalnya, “Di dunia ini, banyak sekali orang yang pernah hampir bangkrut, namun bisa bangkit dan memiliki keuangan yang berlimpah …”. Anda akan rasakan bahwa keraguan Anda tidak beralasan sama sekali, karena ada orang lain yang pernah dalam kondisi seperti Anda namun bisa mewujudkan hasrat yang Anda inginkan.
Demikian beberapa latihan yang pernah saya baca dari buku Law of Attraction nya Michael J. Losier. Tentu tidak sampai disitu saja, ada beberapa latihan praktis lagi yang akan semakin memperkuat vibrasi untuk menarik yang Anda inginkan. Misalnya dengan membuat “book of proof”, dimana Anda catat semua kejadian yang menjadi bukti bahwa LOA yang Anda niatkan terjadi. Kemudian membuat “appreciation and gratitude statement”, dimana setiap hari Anda menulis jurnal yang isinya rasa syukur dan apresiasi Anda atas kejadian-kejadian positif yang mulai terjadi pada diri Anda. Sekecil apapun.
DNA ENERGI
Pada tahun 1982 terjadi suatu peristiwa yang menarik. Di Universitas
Paris, sebuah tim peneliti dipimpin oleh Alain Aspect melakukan suatu
eksperimen yang mungkin merupakan eksperimen yang paling penting di abad
ke-20. Anda tidak mendapatkannya dalam berita malam. Malah, kecuali
Anda biasa membaca jurnal-jurnal ilmiah, Anda mungkin tidak pernah
mendengar nama Aspect, sekalipun sementara orang merasa temuannya itu
mungkin akan mengubah wajah sains.
Aspect bersama timnya menemukan bahwa dalam lingkungan tertentu partikel-partikel subatomik, seperti elektron, mampu berkomunikasi dengan seketika satu sama lain tanpa tergantung pada jarak yang memisahkan mereka. Tidak ada bedanya apakah mereka terpisah 10 kaki atau 10 milyar km satu sama lain.
Entah bagaimana, tampaknya setiap partikel selalu tahu apa yang dilakukan oleh partikel lain. Masalah yang ditampilkan oleh temuan ini adalah bahwa hal itu melanggar prinsip Einstein yang telah lama dipegang, yakni bahwa tidak ada komunikasi yang mampu berjalan lebih cepat daripada kecepatan cahaya. Oleh karena berjalan melebihi kecepatan cahaya berarti menembus dinding waktu, maka prospek yang menakutkan ini menyebabkan sementara ilmuwan fisika mencoba menyusun teori yang dapat menjelaskan temuan Aspect. Namun hal itu juga mengilhami sementara ilmuwan lain untuk menyusun teori yang lebih radikal lagi.
Pakar fisika teoretik dari Universitas London, David Bohm, misalnya, yakin bahwa temuan Aspect menyiratkan bahwa realitas obyektif itu tidak ada; bahwa sekalipun tampaknya pejal [solid], alam semesta ini pada dasarnya merupakan khayalan, suatu hologram raksasa yang terperinci secara sempurna. Untuk memahami mengapa Bohm sampai membuat pernyataan yang mengejutkan ini, pertama-tama kita harus memahami sedikit tentang hologram. Sebuah hologram adalah suatu potret tiga dimensional yang dibuat dengan sinar laser. Untuk membuat hologram, obyek yang akan difoto mula-mula disinari dengan suatu sinar laser. Lalu sinar laser kedua yang dipantulkan dari sinar pertama ditujukan pula kepada obyek tersebut, dan pola interferensi yang terjadi (bidang tempat kedua sinar laser itu bercampur) direkam dalam sebuah pelat foto)
Ketika pelat itu dicuci, gambar terlihat sebagai pusaran-pusaran garis-garis terang dan gelap. Tetapi ketika foto itu disoroti oleh sebuah sinar laser lagi, muncullah gambar tiga dimensional dari obyek semula di situ. Sifat tiga dimensi dari gambar seperti itu bukan satu-satunya sifat yang menarik dari hologram. Jika hologram sebuah bunga mawar dibelah dua dan disoroti oleh sebuah sinar laser, masing-masing belahan itu ternyata masih mengandung gambar mawar itu secara lengkap (tetapi lebih kecil).
Bahkan, jika belahan itu dibelah lagi, masing-masing potongan foto itu ternyata selalu mengandung gambar semula yang lengkap sekalipun lebih kecil. Berbeda dengan foto yang biasa, setiap bagian sebuah hologram mengandung semua informasi yang ada pada hologram secara keseluruhan. Sifat “keseluruhan di dalam setiap bagian” dari sebuah hologram, memberikan kepada kita suatu cara pemahaman yang sama sekali baru terhadap organisasi dan order. Selama sebagian besar sejarahnya, sains Barat bekerja di bawah prinsip yang bias, yakni bahwa cara terbaik untuk memahami fenomena fisikal –baik seekor katak atau sebuah atom– adalah dengan memotong-motongnya dan meneliti bagian – bagiannya. Sebuah hologram mengajarkan bahwa beberapa hal dari alam semesta ini mungkin tidak akan terungkap dengan pendekatan itu. Jika kita mencoba menguraikan sesuatu yang tersusun secara holografik, kita tidak akan mendapatkan bagian-bagian yang membentuknya, melainkan kita akan mendapatkan keutuhan yang lebih kecil.
Pencerahan ini menuntun Bohm untuk memahami secara lain temuan Aspect. Bohm yakin bahwa alasan mengapa partikel-partikel subatomik mampu berhubungan satu sama lain tanpa terpengaruh oleh jarak yang memisahkan mereka adalah bukan karena mereka mengirimkan isyarat misterius bolak-balik di antara satu sama lain, melainkan oleh karena keterpisahan mereka adalah ilusi. Bohm berkilah, bahwa pada suatu tingkat realitas yang lebih dalam, partikel-partikel seperti itu bukanlah entitas-entitas individual, melainkan merupakan perpanjangan [extension] dari sesuatu yang esa dan fundamental.
Agar khalayak lebih mudah membayangkan apa yang dimaksudkannya, Bohm memberikan ilustrasi berikut: Bayangkan sebuah akuarium yang mengandung seekor ikan. Bayangkan juga bahwa Anda tidak dapat melihat akuarium itu secara langsung, dan bahwa pengetahuan Anda tentang akuarium itu beserta apa yang terkandung di dalamnya datang dari dua kamera televisi: yang sebuah ditujukan ke sisi depan akuarium, dan yang lain ditujukan ke sisinya. Ketika Anda menatap kedua layar televisi, Anda mungkin menganggap bahwa ikan yang ada pada masing-masing layar itu adalah dua ikan yang berbeda. Bagaimana pun juga, karena kedua kamera diarahkan dengan sudut yang berbeda, masing-masing gambar ikan itu sedikit berbeda satu sama lain. Tetapi sementara Anda terus memandang kedua ikan itu, akhirnya Anda akan menyadari bahwa ada hubungan tertentu di antara kedua ikan itu.
Kalau yang satu berbelok, yang lain juga membuat gerakan yang berbeda tapi sesuai; jika yang satu menghadap kamera, yang lain menghadap ke suatu sisi. Jika Anda tidak menyadari seluruh situasinya, Anda mungkin menyimpulkan bahwa kedua ikan itu saling berkomunikasi secara seketika, tetapi jelas bukan demikian halnya.
Menurut Bohm, inilah sesungguhnya yang terjadi di antara artikel-partikel subatomik dalam eksperimen Aspect itu. Menurut Bohm, hubungan yang tampaknya “lebih cepat dari cahaya” di antara partikel-partikel subatomik sesungguhnya mengatakan kepada kita bahwa ada suatu tingkat realitas yang lebih dalam, yang selama ini tidak kita kenal, suatu dimensi yang lebih rumit di luar dimensi kita, dimensi yang beranalogi dengan akuarium itu. Tambahnya, kita memandang obyek-obyek seperti partikel-partikel subatomik sebagai terpisah satu sama lain oleh karena kita hanya memandang satu bagian dari realitas sesungguhnya.
Partikel-partikel seperti itu bukanlah “bagian-bagian” yang terpisah, melainkan faset-faset dari suatu kesatuan (keesaan) yang lebih dalam dan lebih mendasar, yang pada akhirnya bersifat holografik dan tak terbagi-bagi seperti gambar mawar di atas. Dan oleh karena segala sesuatu dalam realitas fisikal terdiri dari apa yang disebut “eidolon-eidolon” ini, maka alam semesta itu sendiri adalah suatu proyeksi, suatu hologram. Di samping hakekatnya yang seperti bayangan, alam semesta itu memiliki sifat-sifat lain yang cukup mengejutkan. Jika keterpisahan yang tampak di antara partikel-partikel subatomik itu ilusif, itu berarti pada suatu tingkat realitas yang lebih dalam segala sesuatu di alam semesta ini saling berhubungan secara tak terbatas.
Elektron-elektron didalam atom karbon dalam otak manusia berhubungan dengan partikel-partikel subatomik yang membentuk setiap ikan salem yang berenang, setiap jantung yang berdenyut, dan setiap bintang yang berkilauan di angkasa. Segala sesuatu meresapi segala sesuatu; dan sekalipun sifat manusia selalu mencoba memilah-milah, mengkotak-kotakkan dan membagi-bagi berbagai fenomena di alam semesta, semua pengkotakan itu mau tidak mau adalah artifisial, dan segenap alam semesta ini pada akhirnya merupakan suatu jaringan tanpa jahitan.
Di dalam sebuah alam semesta yang holografik, bahkan waktu dan ruang tidak dapat lagi dipandang sebagai sesuatu yang fundamental. Oleh karena konsep-konsep seperti lokasi’ runtuh di dalam suatu alam semesta yang di situ tidak ada lagi sesuatu yang terpisah dari yang lain, maka waktu dan ruang tiga dimensional –seperti gambar-gambar ikan pada layar-layar TV di atas– harus dipandang sebagai proyeksi dari order yang lebih dalam lagi.
Pada tingkatan yang lebih dalam, realitas merupakan semacam superhologram yang di situ masa lampau, masa kini, dan masa depan semua ada (berlangsung) secara serentak. Ini mengisyaratkan bawah dengan peralatan yang tepat mungkin di masa depan orang bisa menjangkau ke tingkatan realitas superholografik itu dan mengambil adegan-adegan dari masa lampau yang terlupakan.
Apakah ada lagi yang terkandung dalam superhologram itu merupakan pertanyaan terbuka. Bila diterima –dalam diskusi ini– bahwa superhologram itu merupakan matriks yang melahirkan segala sesuatu dalam alam semesta kita, setidak-tidaknya ia mengandung setiap partikel subatomik yang pernah ada dan akan ada — setiap konfigurasi materi dan energi yang mungkin, dari butiran salju sampai quasar, dari ikan paus biru sampai sinar gamma. Itu bisa dilihat sebagai gudang kosmik dari “segala yang ada”.
Sekalipun Bohm mengakui bahwa kita tidak mempunyai cara untuk mengetahui apa lagi yang tersembunyi di dalam superhologram itu, ia juga mengatakan bahwa kita tidak mempunyai alasan bahwa superhologram itu tidak mengandung apa-apa lagi. Atau, seperti dinyatakannya, mungkin tingkat realitas superholografik itu “sekadar satu tingkatan”, yang di luarnya terletak “perkembangan lebih lanjut yang tak terbatas.”
Bohm bukanlah satu-satunya peneliti yang menemukan bukti-bukti bahwa alam semesta ini merupakan hologram. Dengan bekerja secara independen di bidang penelitian otak, pakar neurofisiologi Karl Pribram dari Universitas stanford, juga menerima sifat holografik dari realitas.
Pribram tertarik kepada model holografik oleh teka-teki bagaimana dan di mana ingatan tersimpan di dalam otak. Selama puluhan tahun berbagai penelitian menunjukkan bahwa alih-alih tersimpan dalam suatu lokasi tertentu, ingatan tersebar di seluruh bagian otak.
Dalam serangkaian penelitian yang bersejarah pada tahun 1920-an, ilmuwan otak Karl Lashley menemukan bahwa tidak peduli bagian mana dari otak tikus yang diambilnya, ia tidak dapat menghilangkan ingatan untuk melakukan tugas-tugas rumit yang pernah dipelajari tikus itu sebelum dioperasi. Masalahnya ialah tidak seorang pun dapat menjelaskan mekanisme ponyimpanan ingatan yang bersifat “semua di dalam setiap bagian” yang aneh ini.
Lalu pada tahun 1960-an Pribram membaca konsep holografi dan menyadari bahwa ia telah menemukan penjelasan yang telah lama dicari-cari oleh para ilmuwan otak. Pribram yakin bahwa ingatan terekam bukan di dalam neuron-neuron (sel-sel otak), melainkan di dalam pola-pola impuls saraf yang merambah seluruh otak, seperti pola-pola interferensi sinar laser yang merambah seluruh wilayah pelat film yang mengandung suatu gambar holografik. Dengan kata lain, Pribram yakin bahwa otak itu sendiri merupakan sebuah hologram!
Teori Pribram juga menjelaskan bagaimana otak manusia dapat menyimpan begitu banyak ingatan dalam ruang yang begitu kecil. Pernah diperkirakan bahwa otak manusia mempunyai kapasitas mengingat sekitar 10 milyar bit informasi selama masa hidup manusia rata-rata (atau kira-kira sebanyak informasi yang terkandung dalam lima set Encyclopaedia Britannica).
Demikian pula telah ditemukan bahwa di samping sifat-sifatnya yang lain, hologram mempunyai kapasitas untuk menyimpan informasi — hanya dengan mengubah sudut kedua sinar laser itu jatuh pada permukaan pelat film, dimungkinkan untuk merekam banyak gambar berbeda pada permukaan yang sama. Telah dibuktikan bahwa satu sentimeter kubik pelat film dapat menyimpan sebanyak 10 milyar bit informasi.
Kemampuan mengagumkan dari manusia untuk mengambil informasi yang diperlukan dari gudang ingatan yang amat besar itu dapat lebih dipahami jika otak berfungsi menurut prinsip-prinsip holografik.Jika seorang teman minta Anda mengatakan apa yang terlintas dalam pikiran ketika ia menyebut “zebra”, Anda tidak perlu tertatih-tatih melakukan sorting dan mencari dalam suatu file alfabetis raksasa dalam otak untuk sampai kepada suatu jawaban. Alih-alih, berbagai asosiasi seperti “bergaris-garis”, “macam kuda”, dan “binatang dari Afrika” semua muncul dikepala Anda dengan seketika.
Sesungguhnya, salah satu hal paling mengherankan tentang proses berpikir manusia adalah bahwa setiap butir informasi tampaknya dengan seketika berkorelasi-silang dengan setiap butir informasi lain– ini merupakan sifat intrinsik dari hologram. Oleh karena setiap bagian dari hologram saling berhubungan secara tak terbatas satu sama lain, ini barangkali merupakan contoh terbaik dari alam tentang suatu sistem yang saling berkorelasi.
Penyimpanan ingatan bukan satu-satunya teka-teki neurofisiologis yang lebih dapat dijelaskan dengan model otak holografik Pribram. Teka-teki lain adalah bagaimana otak mampu menerjemahkan serbuan frekuensi-frekuensi yang diterimanya melalui pancaindra (frekuensi cahaya, frekuensi suara, dan sebagainya) menjadi dunia konkrit dari persepsi manusia. Merekam dan menguraikan kembali frekuensi adalah sifat terunggul dari sebuah hologram. Seperti hologram berfungsi sebagai semacam lensa, alat yang menerjemahkan frekuensi-frekuensi kabur yang tak berarti menjadi suatungambar yang koheren, Pribram yakin bahwa otak juga merupakan sebuah lensa yang menggunakan prinsip-prinsip holografik untuk secara matematis mengubah frekuensi-frekuensi yang diterimanya melalui pancaindra menjadi persepsi di dalam batin kita.
Sejumlah bukti yang mengesankan mengisyaratkan bahwa otak menggunakan prinsip-prinsip holografik untuk menjalankan fungsinya. Sesungguhnya, teori Pribram makin diterima di kalangan pakar neurofisiologi. Peneliti argentina-Italia, Hugo Zucarelli, baru-baru ini memperluas model holografik ke dalam fenomena akustik. Menghadapi teka-teki bahwa manusia dapat menetapkan sumber suara tanpa menggerakkan kepalanya, bahkan jika mereka hanya memiliki pendengaran pada satu telinga saja, Zucarelli menemukan prinsip-prinsip holografik dapat menjelaskan kemampuan ini.
Zucarelli juga mengembangkan teknologi suara holofonik, suatu teknik perekaman yang mampu mereproduksi suasana akustik dengan realisme yang mengagumkan.
Keyakinan Pribram bahwa otak kita secara matematis membangun realitas “keras” dengan mengandalkan diri pada masukan dari suatu domain frekuensi juga telah mendapat dikungan sejumlah eksperimen.
Telah ditemukan bahwa masing-masing indra kita peka terhadap suatu bentangan frekuensi yang jauh lebih lebar daripada yang dianggap orang sebelum ini. Misalnya, para peneliti telah menemukan bahwa sistem penglihatankita peka terhadap frekuensi suara, bahwa indra penciuman kita sebagian bergantung pada apa yang sekarang dinamakan “frekuensi osmik”, dan bahkan sel-sel tubuh kita peka terhadap suatu bentangan luas frekuensi. Temuan-temuan seperti itu menandakan bahwa hanya di dalam domain kesadaran holografik saja frekuensi- frekuensi seperti itu dipilah-pilah dan dibagi-bagi menjadi persepsi konvensional.
Tetapi aspek yang paling membingungkan dari model otak holografik Pribram adalah apa yang terjadi apabila model itu dipadukan dengan teori Bohm. Oleh karena, bila kekonkritan alam semesta ini hanyalah realitas sekunder dan bahwa apa yang ada “di luar sana” sesungguhnya hanyalah kekaburan frekuensi holografik, dan jika otak juga sebuah hologram dan hanya memilih beberapa saja dari frekuensi-frekuensi yang kabur dan secara matematis mengubahnya menjadi persepsi sensorik, apa jadinya dengan realitas yang obyektif?
Secara sederhana, realitas obyektif itu tidak ada lagi. Seperti telah lama dinyatakan oleh agama-agama dari Timur, dunia materi ini adalah Maya, suatu ilusi, dan sekalipun kita mungkin berpikir bahwa kita ini makhluk fisikal yang bergerak di dalam dunia fisikal, ini juga suatu ilusi.
Kita ini sebenarnya adalah “pesawat penerima” yang mengambang melalui suatu lautan frekuensi kaleidoskopik, dan apa yang kita ambil dari lautan ini dan terjemahkan menjadi realitas fisikal hanyalah satu channel saja dari sekian banyak yang diambil dari superhologram itu.
Gambaran realitas yang baru dan mengejutkan ini, yakni sintesis antara pandangan Bohm dan Pribram, dinamakan paradigma holografik, dan sekalipun banyak ilmuwan memandangnya secara skeptik, paradigma itu menggairahkan sementara ilmuwan lain. Suatu lingkungan kecil ilmuwan –yang jumlahnya makin bertambah– percaya bahwa paradigma itu merupakan model realitas yang paling akurat yang pernah dicapai sains. Lebih dari itu, sementara kalangan percaya bahwa itu dapat memecahkan beberapa misteri yang selama ini belum dapat dijelaskan oleh sains, dan bahkan dapat menegakkan hal-hal paranormal sebagai bagian dari alam. Banyak peneliti, termasuk Bohm dan Pribram, mencatat bahwa banyak fenomena para-psikologis menjadi lebih dapat dipahami dalam kerangka paradigma holografik.
Dalam suatu alam semesta yang di situ otak individu sesungguhnya adalah bagian yang tak terbagi dari hologram yang lebih besar dan segala sesuatu saling berhubungan secara tak terbatas, maka telepati mungkin tidak lebih dari sekadar mengakses tingkat holografik itu. Jelas itu jauh lebih mudah dapat memahami bagaimana informasi dapat berpindah dari batin individu A kepada batin individu B yang berjauhan, dan memahami sejumlah teka-teki yang belum terpecahkan dalam psikologi. Khususnya, Grof merasa bahwa paradigma holografik menawarkan model untuk memahami banyak fenomena membingungkan yang dialami orang dalam keadaan “kesadaran yang berubah” [altered states of consciousness].
Pada tahun 1950-an, ketika melakukan penelitian terhadap anggapan bahwa LSD adalah alat penyembuhan psikoterapi, Grof mempunyai seorang pasien wanita yang tiba-tiba merasa yakin bahwa dia mempunyai identitas seekor reptil betina prasejarah. Selama halusinasinya, dia tidak hanya menguraikan secara amat mendetail tentang bagaimana rasanya terperangkap dalam wujud seperti itu, melainkan juga mengatakan bahwa bagian anatomi binatang jantan adalah sepetak sisik berwarna pada sisi kepalanya.
Yang mengejutkan Grof ialah bahwa, sekalipun wanita itu sebelumnya tidak mempunyai pengetahuan tentan hal-hal itu, suatu percakapan dengan seorang ahli zoologi belakangan menguatkan bahwa pada beberapa spesies reptilia tertentu bagian-bagian berwarna dari kepala memainkan peran penting untuk membangkitkan birahi.
Pengalaman wanita itu bukan sesuatu yang unik. Selama penelitiannya, Grof bertemu dengan pasien-pasien yang mengalami regresi dan mengenali dirinya sebagai salah satu spesies dalam deretan evolusi. Tambahan pula, ia mendapati bahwa pengalaman-pengalaman seperti itu sering kali mengandung informasi zoologis yang jarang diketahui yang belakangan ternyata akurat.
Regresi ke dalam dunia binatang bukanlah satu-satunya fenomena psikologis yang menjadi teka-teki yang ditemukan Grof. Ia juga mempunyai pasien-pasien yang tampak dapat memasuki alam bawah sadar kolektif atau rasial. Orang-orang yang tidak terdidik tiba-tiba memberikan gambaran yang terperinci tentang praktek penguburan Zoroaster dan adegan-adegan dari mitologi Hindu. Jenis pengalaman yang lain adalah orang-orang yang emberikan uraian yang meyakinkan tentang perjalanan di luar tubuh, atau melihat sekilas masa depan yang akan terjadi, atau regresi ke dalam inkarnasi dalam salah satu kehidupan lampau.
Dalam riset-riset lebih lanjut, Grof menemukan bentangan fenomena yang sama muncul dalam sesi-sesi terapi yang tidak menggunakan obat-obatan [psikotropika]. Oleh karena unsur yang sama dalam pengalaman-pengalaman seperti itu tampaknya adalah diatasinya kesadaran individu yang biasanya dibatasi oleh ego dan/atau dibatasi oleh ruang dan waktu, Grof menyebut fenomena itu sebagai “pengalaman transpersonal”, dan pada akhir tahun 1960-an ia membantu mendirikan cabang psikologi yang disebut “psikologi transpersonal” yang sepenuhnya mengkaji pengalaman-pengalaman seperti itu.
Sekalipun perhimpunan yang didirikan oleh Grof, Perhimpunan Psikologi Transpersonal [Association of Transpersonal Psychology], menghimpun sekelompok profesional yang jumlahnya semakin bertambah, dan telah menjadi cabang psikologi yang terhormat [di kalangan sains], selama bertahun-tahun Grof maupun rekan-rekannya tidak dapat memberikan suatu mekanisme yang dapat menjelaskan berbagai fenomena psikologis aneh yang mereka aksikan. Tetapi semua itu berubah dengan lahirnya paradigma holografik.
Sebagaimana dicatat Grof baru-baru ini, jika batin memang bagian dari suatu kontinuum, suatu labirin yang berhubungan bukan hanya dengan setiap batin lain yang ada dan yang pernah ada, melainkan berhubungan pula dengan setiap atom, organisme, dan wilayah di dalam ruang dan waktu yang luas itu sendiri, maka fakta bahwa batin kadang-kadang bisa menjelajah ke dalam labirin itu dan mengalami hal-hal transpersonal tidak lagi tampak begitu aneh.
Paradigma holografik juga mempunyai implikasi bagi sains-sains “keras” seperti biologi. Keith Floyd, seorang psikolog di Virginia Intermont College, mengatakan bahwa jika realitas yang konkrit tidak lebih dari sekadar ilusi holografik, maka tidak benar lagi pernyataan yang mengklaim bahwa otak menghasilkan kesadaran. Alih-alih, justru kesadaranlah yang menciptakan perwujudan dari otak — termasuk juga tubuh dan segala sesuatu di sekitar kita yang kita tafsirkan sebagai fisikal.
Pembalikan cara melihat struktur-struktur biologis seperti itu menyebabkan para peneliti mengatakan bahwa ilmu kedokteran dan pemahaman kita mengenai proses penyembuhan juga dapat mengalami transformasi berkat paradigma holografik ini. Jika struktur yang tampaknya fisikal dari badan ini tidak lain daripada proyeksi holografik dari kesadaran, maka jelas bahwa asing-masing dari kita jauh lebih bertanggung-jawab bagi kesehatan diri kita daripada yang dinyatakan oleh pengetahuan kedokteran masa kini. Apa yang sekarang kita lihat sebagai penyembuhan penyakit yang bersifat “mukjizat” mungkin sesungguhnya disebabkan oleh perubahan-perubahan dalam kesadaran yang pada gilirannya mempengaruhi perubahan-perubahan dalam hologram badan jasmani.
Demikian pula, teknik-teknik penyembuhan baru yang kontroversial, seperti visualisasi, mungkin berhasil baik oleh karena dalam domain pikiran yang holografik gambar-gambar pada akhirnya sama nyatanya dengan “realitas”.
Bahkan berbagai visiun dan pengalaman yang menyangkut realitas yang “tidak biasa” dapat dijelaskan dengan paradigma holografik. Dalam bukunya “Gifts of Unknown Things”, pakar biologi Lyall Watson menceritakan pertemuannya dengan seorang dukun perempuan Indonesia yang, dengan melakuan semacam tarian ritual, mampu melenyapkan sekumpulan pepohonan. Watson mengisahkan, sementara ia dan seorang pengamat lain terus memandang perempuan itu dengan takjub, ia membuat pepohonan itu muncul kembali, lalu melenyapkannya dan memunculkannya lagi beberapa kali berturut – turut.
Sekalipun pemahaman saintifik masa kini tidak mampu menjelaskan peristiwa-peristiwa seperti itu, berbagai pengalaman seperti ini menjadi lebih mungkin jika realitas “keras” tidak lebih dari sekadar proyeksi holografik.
Mungkin kita sepakat tentang apa yang “ada” atau “tidak ada” oleh karena apa yang disebut “realitas konsensus” itu dirumuskan dan disahkan di tingkat bawah sadar manusia, yang di situ semua batin saling berhubungan tanpa terbatas.
Jika ini benar, maka ini adalah implikasi paling dalam dari paradigma holografik, oleh karena hal itu berarti bahwa pengalaman-pengalaman sebagaimana dialami oleh Watson adalah tidak lazim hanya oleh karena kita tidak memprogram batin kita dengan kepercayaan-kepercayaan yang membuatnya lazim. Di dalam alam semesta yang holografik, tidak ada batas bagaimana kita dapat mengubah bahan-bahan realitas.
Yang kita lihat sebagai ‘realitas’ hanyalah sebuah kanvas yang menunggu kita gambari dengan gambar apa pun yang kita inginkan. Segala sesuatu adalah mungkin, mulai dari melengkungkan sendok dengan kekuatan batin sampai peristiwa-peristiwa fantastik yang dialami oleh Castaneda selama pertemuannya dengan dukun Indian bangsa Yaqui, Don Juan, oleh karena sihir adalah hak asasi kita, tidak lebih dan tidak kurang adikodratinya daripada kemampuan kita menghasilkan realitas yang kita inginkan etika kita bermimpi.
Sesungguhnya, bahkan paham-paham kita yang paling mendasar tentang realitas patut dipertanyakan, oleh karena di dalam alam semesta holografik, sebagaimana ditunjukkan oleh Pribram, bahkan perisitiwa yang terjadi secara acak [random] harus dilihat sebagai berdasarkan prinsip holografik dan oleh karena itu bersifat determined. ‘Sinkronisitas’ atau peristiwa-peristiwa kebetulan yang bermanfaat, tiba-tiba masuk akal, dan segala sesuatu dalam realitas harus dilihat sebagai metafora, oleh karena bahkan peristiwa yang paling kacau mengungkapkan suatu simetri tertentu yang mendasarinya.
Apakah paradigma holografik Bohm dan Pribram akan diterima oleh sains atau tenggelam begitu saja masih akan kita lihat, tetapi pada saat ini agaknya dapat dikatakan bahwa paradigma itu telah berpengaruh terhadap pemikiran sejumlah ilmuwan. Dan bahkan jika kelak terbukti bahwa model holografik tidak memberikan penjelasan terbaik bagi komunikasi seketika yang tampaknya berlangsung bolak-balik di antara partikel-partikel subatomik, setidak-tidaknya, sebagaimana dinyatakan oleh Basil Hiley, seorang pakar fisika di Birbeck College di London, temuan Aspect “menunjukkan bahwa kita harus siap mempertimbangkan paham-paham baru yang radikal mengenai realitas.”
Terjemahan dari artikelnya Michael Talbot
The Universe as a Hologram: Does Objective Reality Exist, or is the Universe a Phantasm?
Michael Talbot adalah Pengarang buku The Holographic Universe
Komentar Red:
setelah memosting dan membaca ulang artikel ini Gue teringat bahwa orang-orang tempoe doeloe (para nabi, buddha, para kudus dan avatara-avatara) telah berbicara mengenai konsep ini. Kita adalah puzzle kecil yang menyusun alam semesta itu sendiri. Rumi juga pernah mengatakan jika sesungguhnya kita ini seperti tumbuhan air yang di permukaan nampak berbeda-beda tapi ketika ditilik di kedalaman, maka semuanya adalah satu, berakar satu, berasal dari sumber yang sama. Keterpisahan yang dirasakan oleh tiap mahluk
Aspect bersama timnya menemukan bahwa dalam lingkungan tertentu partikel-partikel subatomik, seperti elektron, mampu berkomunikasi dengan seketika satu sama lain tanpa tergantung pada jarak yang memisahkan mereka. Tidak ada bedanya apakah mereka terpisah 10 kaki atau 10 milyar km satu sama lain.
Entah bagaimana, tampaknya setiap partikel selalu tahu apa yang dilakukan oleh partikel lain. Masalah yang ditampilkan oleh temuan ini adalah bahwa hal itu melanggar prinsip Einstein yang telah lama dipegang, yakni bahwa tidak ada komunikasi yang mampu berjalan lebih cepat daripada kecepatan cahaya. Oleh karena berjalan melebihi kecepatan cahaya berarti menembus dinding waktu, maka prospek yang menakutkan ini menyebabkan sementara ilmuwan fisika mencoba menyusun teori yang dapat menjelaskan temuan Aspect. Namun hal itu juga mengilhami sementara ilmuwan lain untuk menyusun teori yang lebih radikal lagi.
Pakar fisika teoretik dari Universitas London, David Bohm, misalnya, yakin bahwa temuan Aspect menyiratkan bahwa realitas obyektif itu tidak ada; bahwa sekalipun tampaknya pejal [solid], alam semesta ini pada dasarnya merupakan khayalan, suatu hologram raksasa yang terperinci secara sempurna. Untuk memahami mengapa Bohm sampai membuat pernyataan yang mengejutkan ini, pertama-tama kita harus memahami sedikit tentang hologram. Sebuah hologram adalah suatu potret tiga dimensional yang dibuat dengan sinar laser. Untuk membuat hologram, obyek yang akan difoto mula-mula disinari dengan suatu sinar laser. Lalu sinar laser kedua yang dipantulkan dari sinar pertama ditujukan pula kepada obyek tersebut, dan pola interferensi yang terjadi (bidang tempat kedua sinar laser itu bercampur) direkam dalam sebuah pelat foto)
Ketika pelat itu dicuci, gambar terlihat sebagai pusaran-pusaran garis-garis terang dan gelap. Tetapi ketika foto itu disoroti oleh sebuah sinar laser lagi, muncullah gambar tiga dimensional dari obyek semula di situ. Sifat tiga dimensi dari gambar seperti itu bukan satu-satunya sifat yang menarik dari hologram. Jika hologram sebuah bunga mawar dibelah dua dan disoroti oleh sebuah sinar laser, masing-masing belahan itu ternyata masih mengandung gambar mawar itu secara lengkap (tetapi lebih kecil).
Bahkan, jika belahan itu dibelah lagi, masing-masing potongan foto itu ternyata selalu mengandung gambar semula yang lengkap sekalipun lebih kecil. Berbeda dengan foto yang biasa, setiap bagian sebuah hologram mengandung semua informasi yang ada pada hologram secara keseluruhan. Sifat “keseluruhan di dalam setiap bagian” dari sebuah hologram, memberikan kepada kita suatu cara pemahaman yang sama sekali baru terhadap organisasi dan order. Selama sebagian besar sejarahnya, sains Barat bekerja di bawah prinsip yang bias, yakni bahwa cara terbaik untuk memahami fenomena fisikal –baik seekor katak atau sebuah atom– adalah dengan memotong-motongnya dan meneliti bagian – bagiannya. Sebuah hologram mengajarkan bahwa beberapa hal dari alam semesta ini mungkin tidak akan terungkap dengan pendekatan itu. Jika kita mencoba menguraikan sesuatu yang tersusun secara holografik, kita tidak akan mendapatkan bagian-bagian yang membentuknya, melainkan kita akan mendapatkan keutuhan yang lebih kecil.
Pencerahan ini menuntun Bohm untuk memahami secara lain temuan Aspect. Bohm yakin bahwa alasan mengapa partikel-partikel subatomik mampu berhubungan satu sama lain tanpa terpengaruh oleh jarak yang memisahkan mereka adalah bukan karena mereka mengirimkan isyarat misterius bolak-balik di antara satu sama lain, melainkan oleh karena keterpisahan mereka adalah ilusi. Bohm berkilah, bahwa pada suatu tingkat realitas yang lebih dalam, partikel-partikel seperti itu bukanlah entitas-entitas individual, melainkan merupakan perpanjangan [extension] dari sesuatu yang esa dan fundamental.
Agar khalayak lebih mudah membayangkan apa yang dimaksudkannya, Bohm memberikan ilustrasi berikut: Bayangkan sebuah akuarium yang mengandung seekor ikan. Bayangkan juga bahwa Anda tidak dapat melihat akuarium itu secara langsung, dan bahwa pengetahuan Anda tentang akuarium itu beserta apa yang terkandung di dalamnya datang dari dua kamera televisi: yang sebuah ditujukan ke sisi depan akuarium, dan yang lain ditujukan ke sisinya. Ketika Anda menatap kedua layar televisi, Anda mungkin menganggap bahwa ikan yang ada pada masing-masing layar itu adalah dua ikan yang berbeda. Bagaimana pun juga, karena kedua kamera diarahkan dengan sudut yang berbeda, masing-masing gambar ikan itu sedikit berbeda satu sama lain. Tetapi sementara Anda terus memandang kedua ikan itu, akhirnya Anda akan menyadari bahwa ada hubungan tertentu di antara kedua ikan itu.
Kalau yang satu berbelok, yang lain juga membuat gerakan yang berbeda tapi sesuai; jika yang satu menghadap kamera, yang lain menghadap ke suatu sisi. Jika Anda tidak menyadari seluruh situasinya, Anda mungkin menyimpulkan bahwa kedua ikan itu saling berkomunikasi secara seketika, tetapi jelas bukan demikian halnya.
Menurut Bohm, inilah sesungguhnya yang terjadi di antara artikel-partikel subatomik dalam eksperimen Aspect itu. Menurut Bohm, hubungan yang tampaknya “lebih cepat dari cahaya” di antara partikel-partikel subatomik sesungguhnya mengatakan kepada kita bahwa ada suatu tingkat realitas yang lebih dalam, yang selama ini tidak kita kenal, suatu dimensi yang lebih rumit di luar dimensi kita, dimensi yang beranalogi dengan akuarium itu. Tambahnya, kita memandang obyek-obyek seperti partikel-partikel subatomik sebagai terpisah satu sama lain oleh karena kita hanya memandang satu bagian dari realitas sesungguhnya.
Partikel-partikel seperti itu bukanlah “bagian-bagian” yang terpisah, melainkan faset-faset dari suatu kesatuan (keesaan) yang lebih dalam dan lebih mendasar, yang pada akhirnya bersifat holografik dan tak terbagi-bagi seperti gambar mawar di atas. Dan oleh karena segala sesuatu dalam realitas fisikal terdiri dari apa yang disebut “eidolon-eidolon” ini, maka alam semesta itu sendiri adalah suatu proyeksi, suatu hologram. Di samping hakekatnya yang seperti bayangan, alam semesta itu memiliki sifat-sifat lain yang cukup mengejutkan. Jika keterpisahan yang tampak di antara partikel-partikel subatomik itu ilusif, itu berarti pada suatu tingkat realitas yang lebih dalam segala sesuatu di alam semesta ini saling berhubungan secara tak terbatas.
Elektron-elektron didalam atom karbon dalam otak manusia berhubungan dengan partikel-partikel subatomik yang membentuk setiap ikan salem yang berenang, setiap jantung yang berdenyut, dan setiap bintang yang berkilauan di angkasa. Segala sesuatu meresapi segala sesuatu; dan sekalipun sifat manusia selalu mencoba memilah-milah, mengkotak-kotakkan dan membagi-bagi berbagai fenomena di alam semesta, semua pengkotakan itu mau tidak mau adalah artifisial, dan segenap alam semesta ini pada akhirnya merupakan suatu jaringan tanpa jahitan.
Di dalam sebuah alam semesta yang holografik, bahkan waktu dan ruang tidak dapat lagi dipandang sebagai sesuatu yang fundamental. Oleh karena konsep-konsep seperti lokasi’ runtuh di dalam suatu alam semesta yang di situ tidak ada lagi sesuatu yang terpisah dari yang lain, maka waktu dan ruang tiga dimensional –seperti gambar-gambar ikan pada layar-layar TV di atas– harus dipandang sebagai proyeksi dari order yang lebih dalam lagi.
Pada tingkatan yang lebih dalam, realitas merupakan semacam superhologram yang di situ masa lampau, masa kini, dan masa depan semua ada (berlangsung) secara serentak. Ini mengisyaratkan bawah dengan peralatan yang tepat mungkin di masa depan orang bisa menjangkau ke tingkatan realitas superholografik itu dan mengambil adegan-adegan dari masa lampau yang terlupakan.
Apakah ada lagi yang terkandung dalam superhologram itu merupakan pertanyaan terbuka. Bila diterima –dalam diskusi ini– bahwa superhologram itu merupakan matriks yang melahirkan segala sesuatu dalam alam semesta kita, setidak-tidaknya ia mengandung setiap partikel subatomik yang pernah ada dan akan ada — setiap konfigurasi materi dan energi yang mungkin, dari butiran salju sampai quasar, dari ikan paus biru sampai sinar gamma. Itu bisa dilihat sebagai gudang kosmik dari “segala yang ada”.
Sekalipun Bohm mengakui bahwa kita tidak mempunyai cara untuk mengetahui apa lagi yang tersembunyi di dalam superhologram itu, ia juga mengatakan bahwa kita tidak mempunyai alasan bahwa superhologram itu tidak mengandung apa-apa lagi. Atau, seperti dinyatakannya, mungkin tingkat realitas superholografik itu “sekadar satu tingkatan”, yang di luarnya terletak “perkembangan lebih lanjut yang tak terbatas.”
Bohm bukanlah satu-satunya peneliti yang menemukan bukti-bukti bahwa alam semesta ini merupakan hologram. Dengan bekerja secara independen di bidang penelitian otak, pakar neurofisiologi Karl Pribram dari Universitas stanford, juga menerima sifat holografik dari realitas.
Pribram tertarik kepada model holografik oleh teka-teki bagaimana dan di mana ingatan tersimpan di dalam otak. Selama puluhan tahun berbagai penelitian menunjukkan bahwa alih-alih tersimpan dalam suatu lokasi tertentu, ingatan tersebar di seluruh bagian otak.
Dalam serangkaian penelitian yang bersejarah pada tahun 1920-an, ilmuwan otak Karl Lashley menemukan bahwa tidak peduli bagian mana dari otak tikus yang diambilnya, ia tidak dapat menghilangkan ingatan untuk melakukan tugas-tugas rumit yang pernah dipelajari tikus itu sebelum dioperasi. Masalahnya ialah tidak seorang pun dapat menjelaskan mekanisme ponyimpanan ingatan yang bersifat “semua di dalam setiap bagian” yang aneh ini.
Lalu pada tahun 1960-an Pribram membaca konsep holografi dan menyadari bahwa ia telah menemukan penjelasan yang telah lama dicari-cari oleh para ilmuwan otak. Pribram yakin bahwa ingatan terekam bukan di dalam neuron-neuron (sel-sel otak), melainkan di dalam pola-pola impuls saraf yang merambah seluruh otak, seperti pola-pola interferensi sinar laser yang merambah seluruh wilayah pelat film yang mengandung suatu gambar holografik. Dengan kata lain, Pribram yakin bahwa otak itu sendiri merupakan sebuah hologram!
Teori Pribram juga menjelaskan bagaimana otak manusia dapat menyimpan begitu banyak ingatan dalam ruang yang begitu kecil. Pernah diperkirakan bahwa otak manusia mempunyai kapasitas mengingat sekitar 10 milyar bit informasi selama masa hidup manusia rata-rata (atau kira-kira sebanyak informasi yang terkandung dalam lima set Encyclopaedia Britannica).
Demikian pula telah ditemukan bahwa di samping sifat-sifatnya yang lain, hologram mempunyai kapasitas untuk menyimpan informasi — hanya dengan mengubah sudut kedua sinar laser itu jatuh pada permukaan pelat film, dimungkinkan untuk merekam banyak gambar berbeda pada permukaan yang sama. Telah dibuktikan bahwa satu sentimeter kubik pelat film dapat menyimpan sebanyak 10 milyar bit informasi.
Kemampuan mengagumkan dari manusia untuk mengambil informasi yang diperlukan dari gudang ingatan yang amat besar itu dapat lebih dipahami jika otak berfungsi menurut prinsip-prinsip holografik.Jika seorang teman minta Anda mengatakan apa yang terlintas dalam pikiran ketika ia menyebut “zebra”, Anda tidak perlu tertatih-tatih melakukan sorting dan mencari dalam suatu file alfabetis raksasa dalam otak untuk sampai kepada suatu jawaban. Alih-alih, berbagai asosiasi seperti “bergaris-garis”, “macam kuda”, dan “binatang dari Afrika” semua muncul dikepala Anda dengan seketika.
Sesungguhnya, salah satu hal paling mengherankan tentang proses berpikir manusia adalah bahwa setiap butir informasi tampaknya dengan seketika berkorelasi-silang dengan setiap butir informasi lain– ini merupakan sifat intrinsik dari hologram. Oleh karena setiap bagian dari hologram saling berhubungan secara tak terbatas satu sama lain, ini barangkali merupakan contoh terbaik dari alam tentang suatu sistem yang saling berkorelasi.
Penyimpanan ingatan bukan satu-satunya teka-teki neurofisiologis yang lebih dapat dijelaskan dengan model otak holografik Pribram. Teka-teki lain adalah bagaimana otak mampu menerjemahkan serbuan frekuensi-frekuensi yang diterimanya melalui pancaindra (frekuensi cahaya, frekuensi suara, dan sebagainya) menjadi dunia konkrit dari persepsi manusia. Merekam dan menguraikan kembali frekuensi adalah sifat terunggul dari sebuah hologram. Seperti hologram berfungsi sebagai semacam lensa, alat yang menerjemahkan frekuensi-frekuensi kabur yang tak berarti menjadi suatungambar yang koheren, Pribram yakin bahwa otak juga merupakan sebuah lensa yang menggunakan prinsip-prinsip holografik untuk secara matematis mengubah frekuensi-frekuensi yang diterimanya melalui pancaindra menjadi persepsi di dalam batin kita.
Sejumlah bukti yang mengesankan mengisyaratkan bahwa otak menggunakan prinsip-prinsip holografik untuk menjalankan fungsinya. Sesungguhnya, teori Pribram makin diterima di kalangan pakar neurofisiologi. Peneliti argentina-Italia, Hugo Zucarelli, baru-baru ini memperluas model holografik ke dalam fenomena akustik. Menghadapi teka-teki bahwa manusia dapat menetapkan sumber suara tanpa menggerakkan kepalanya, bahkan jika mereka hanya memiliki pendengaran pada satu telinga saja, Zucarelli menemukan prinsip-prinsip holografik dapat menjelaskan kemampuan ini.
Zucarelli juga mengembangkan teknologi suara holofonik, suatu teknik perekaman yang mampu mereproduksi suasana akustik dengan realisme yang mengagumkan.
Keyakinan Pribram bahwa otak kita secara matematis membangun realitas “keras” dengan mengandalkan diri pada masukan dari suatu domain frekuensi juga telah mendapat dikungan sejumlah eksperimen.
Telah ditemukan bahwa masing-masing indra kita peka terhadap suatu bentangan frekuensi yang jauh lebih lebar daripada yang dianggap orang sebelum ini. Misalnya, para peneliti telah menemukan bahwa sistem penglihatankita peka terhadap frekuensi suara, bahwa indra penciuman kita sebagian bergantung pada apa yang sekarang dinamakan “frekuensi osmik”, dan bahkan sel-sel tubuh kita peka terhadap suatu bentangan luas frekuensi. Temuan-temuan seperti itu menandakan bahwa hanya di dalam domain kesadaran holografik saja frekuensi- frekuensi seperti itu dipilah-pilah dan dibagi-bagi menjadi persepsi konvensional.
Tetapi aspek yang paling membingungkan dari model otak holografik Pribram adalah apa yang terjadi apabila model itu dipadukan dengan teori Bohm. Oleh karena, bila kekonkritan alam semesta ini hanyalah realitas sekunder dan bahwa apa yang ada “di luar sana” sesungguhnya hanyalah kekaburan frekuensi holografik, dan jika otak juga sebuah hologram dan hanya memilih beberapa saja dari frekuensi-frekuensi yang kabur dan secara matematis mengubahnya menjadi persepsi sensorik, apa jadinya dengan realitas yang obyektif?
Secara sederhana, realitas obyektif itu tidak ada lagi. Seperti telah lama dinyatakan oleh agama-agama dari Timur, dunia materi ini adalah Maya, suatu ilusi, dan sekalipun kita mungkin berpikir bahwa kita ini makhluk fisikal yang bergerak di dalam dunia fisikal, ini juga suatu ilusi.
Kita ini sebenarnya adalah “pesawat penerima” yang mengambang melalui suatu lautan frekuensi kaleidoskopik, dan apa yang kita ambil dari lautan ini dan terjemahkan menjadi realitas fisikal hanyalah satu channel saja dari sekian banyak yang diambil dari superhologram itu.
Gambaran realitas yang baru dan mengejutkan ini, yakni sintesis antara pandangan Bohm dan Pribram, dinamakan paradigma holografik, dan sekalipun banyak ilmuwan memandangnya secara skeptik, paradigma itu menggairahkan sementara ilmuwan lain. Suatu lingkungan kecil ilmuwan –yang jumlahnya makin bertambah– percaya bahwa paradigma itu merupakan model realitas yang paling akurat yang pernah dicapai sains. Lebih dari itu, sementara kalangan percaya bahwa itu dapat memecahkan beberapa misteri yang selama ini belum dapat dijelaskan oleh sains, dan bahkan dapat menegakkan hal-hal paranormal sebagai bagian dari alam. Banyak peneliti, termasuk Bohm dan Pribram, mencatat bahwa banyak fenomena para-psikologis menjadi lebih dapat dipahami dalam kerangka paradigma holografik.
Dalam suatu alam semesta yang di situ otak individu sesungguhnya adalah bagian yang tak terbagi dari hologram yang lebih besar dan segala sesuatu saling berhubungan secara tak terbatas, maka telepati mungkin tidak lebih dari sekadar mengakses tingkat holografik itu. Jelas itu jauh lebih mudah dapat memahami bagaimana informasi dapat berpindah dari batin individu A kepada batin individu B yang berjauhan, dan memahami sejumlah teka-teki yang belum terpecahkan dalam psikologi. Khususnya, Grof merasa bahwa paradigma holografik menawarkan model untuk memahami banyak fenomena membingungkan yang dialami orang dalam keadaan “kesadaran yang berubah” [altered states of consciousness].
Pada tahun 1950-an, ketika melakukan penelitian terhadap anggapan bahwa LSD adalah alat penyembuhan psikoterapi, Grof mempunyai seorang pasien wanita yang tiba-tiba merasa yakin bahwa dia mempunyai identitas seekor reptil betina prasejarah. Selama halusinasinya, dia tidak hanya menguraikan secara amat mendetail tentang bagaimana rasanya terperangkap dalam wujud seperti itu, melainkan juga mengatakan bahwa bagian anatomi binatang jantan adalah sepetak sisik berwarna pada sisi kepalanya.
Yang mengejutkan Grof ialah bahwa, sekalipun wanita itu sebelumnya tidak mempunyai pengetahuan tentan hal-hal itu, suatu percakapan dengan seorang ahli zoologi belakangan menguatkan bahwa pada beberapa spesies reptilia tertentu bagian-bagian berwarna dari kepala memainkan peran penting untuk membangkitkan birahi.
Pengalaman wanita itu bukan sesuatu yang unik. Selama penelitiannya, Grof bertemu dengan pasien-pasien yang mengalami regresi dan mengenali dirinya sebagai salah satu spesies dalam deretan evolusi. Tambahan pula, ia mendapati bahwa pengalaman-pengalaman seperti itu sering kali mengandung informasi zoologis yang jarang diketahui yang belakangan ternyata akurat.
Regresi ke dalam dunia binatang bukanlah satu-satunya fenomena psikologis yang menjadi teka-teki yang ditemukan Grof. Ia juga mempunyai pasien-pasien yang tampak dapat memasuki alam bawah sadar kolektif atau rasial. Orang-orang yang tidak terdidik tiba-tiba memberikan gambaran yang terperinci tentang praktek penguburan Zoroaster dan adegan-adegan dari mitologi Hindu. Jenis pengalaman yang lain adalah orang-orang yang emberikan uraian yang meyakinkan tentang perjalanan di luar tubuh, atau melihat sekilas masa depan yang akan terjadi, atau regresi ke dalam inkarnasi dalam salah satu kehidupan lampau.
Dalam riset-riset lebih lanjut, Grof menemukan bentangan fenomena yang sama muncul dalam sesi-sesi terapi yang tidak menggunakan obat-obatan [psikotropika]. Oleh karena unsur yang sama dalam pengalaman-pengalaman seperti itu tampaknya adalah diatasinya kesadaran individu yang biasanya dibatasi oleh ego dan/atau dibatasi oleh ruang dan waktu, Grof menyebut fenomena itu sebagai “pengalaman transpersonal”, dan pada akhir tahun 1960-an ia membantu mendirikan cabang psikologi yang disebut “psikologi transpersonal” yang sepenuhnya mengkaji pengalaman-pengalaman seperti itu.
Sekalipun perhimpunan yang didirikan oleh Grof, Perhimpunan Psikologi Transpersonal [Association of Transpersonal Psychology], menghimpun sekelompok profesional yang jumlahnya semakin bertambah, dan telah menjadi cabang psikologi yang terhormat [di kalangan sains], selama bertahun-tahun Grof maupun rekan-rekannya tidak dapat memberikan suatu mekanisme yang dapat menjelaskan berbagai fenomena psikologis aneh yang mereka aksikan. Tetapi semua itu berubah dengan lahirnya paradigma holografik.
Sebagaimana dicatat Grof baru-baru ini, jika batin memang bagian dari suatu kontinuum, suatu labirin yang berhubungan bukan hanya dengan setiap batin lain yang ada dan yang pernah ada, melainkan berhubungan pula dengan setiap atom, organisme, dan wilayah di dalam ruang dan waktu yang luas itu sendiri, maka fakta bahwa batin kadang-kadang bisa menjelajah ke dalam labirin itu dan mengalami hal-hal transpersonal tidak lagi tampak begitu aneh.
Paradigma holografik juga mempunyai implikasi bagi sains-sains “keras” seperti biologi. Keith Floyd, seorang psikolog di Virginia Intermont College, mengatakan bahwa jika realitas yang konkrit tidak lebih dari sekadar ilusi holografik, maka tidak benar lagi pernyataan yang mengklaim bahwa otak menghasilkan kesadaran. Alih-alih, justru kesadaranlah yang menciptakan perwujudan dari otak — termasuk juga tubuh dan segala sesuatu di sekitar kita yang kita tafsirkan sebagai fisikal.
Pembalikan cara melihat struktur-struktur biologis seperti itu menyebabkan para peneliti mengatakan bahwa ilmu kedokteran dan pemahaman kita mengenai proses penyembuhan juga dapat mengalami transformasi berkat paradigma holografik ini. Jika struktur yang tampaknya fisikal dari badan ini tidak lain daripada proyeksi holografik dari kesadaran, maka jelas bahwa asing-masing dari kita jauh lebih bertanggung-jawab bagi kesehatan diri kita daripada yang dinyatakan oleh pengetahuan kedokteran masa kini. Apa yang sekarang kita lihat sebagai penyembuhan penyakit yang bersifat “mukjizat” mungkin sesungguhnya disebabkan oleh perubahan-perubahan dalam kesadaran yang pada gilirannya mempengaruhi perubahan-perubahan dalam hologram badan jasmani.
Demikian pula, teknik-teknik penyembuhan baru yang kontroversial, seperti visualisasi, mungkin berhasil baik oleh karena dalam domain pikiran yang holografik gambar-gambar pada akhirnya sama nyatanya dengan “realitas”.
Bahkan berbagai visiun dan pengalaman yang menyangkut realitas yang “tidak biasa” dapat dijelaskan dengan paradigma holografik. Dalam bukunya “Gifts of Unknown Things”, pakar biologi Lyall Watson menceritakan pertemuannya dengan seorang dukun perempuan Indonesia yang, dengan melakuan semacam tarian ritual, mampu melenyapkan sekumpulan pepohonan. Watson mengisahkan, sementara ia dan seorang pengamat lain terus memandang perempuan itu dengan takjub, ia membuat pepohonan itu muncul kembali, lalu melenyapkannya dan memunculkannya lagi beberapa kali berturut – turut.
Sekalipun pemahaman saintifik masa kini tidak mampu menjelaskan peristiwa-peristiwa seperti itu, berbagai pengalaman seperti ini menjadi lebih mungkin jika realitas “keras” tidak lebih dari sekadar proyeksi holografik.
Mungkin kita sepakat tentang apa yang “ada” atau “tidak ada” oleh karena apa yang disebut “realitas konsensus” itu dirumuskan dan disahkan di tingkat bawah sadar manusia, yang di situ semua batin saling berhubungan tanpa terbatas.
Jika ini benar, maka ini adalah implikasi paling dalam dari paradigma holografik, oleh karena hal itu berarti bahwa pengalaman-pengalaman sebagaimana dialami oleh Watson adalah tidak lazim hanya oleh karena kita tidak memprogram batin kita dengan kepercayaan-kepercayaan yang membuatnya lazim. Di dalam alam semesta yang holografik, tidak ada batas bagaimana kita dapat mengubah bahan-bahan realitas.
Yang kita lihat sebagai ‘realitas’ hanyalah sebuah kanvas yang menunggu kita gambari dengan gambar apa pun yang kita inginkan. Segala sesuatu adalah mungkin, mulai dari melengkungkan sendok dengan kekuatan batin sampai peristiwa-peristiwa fantastik yang dialami oleh Castaneda selama pertemuannya dengan dukun Indian bangsa Yaqui, Don Juan, oleh karena sihir adalah hak asasi kita, tidak lebih dan tidak kurang adikodratinya daripada kemampuan kita menghasilkan realitas yang kita inginkan etika kita bermimpi.
Sesungguhnya, bahkan paham-paham kita yang paling mendasar tentang realitas patut dipertanyakan, oleh karena di dalam alam semesta holografik, sebagaimana ditunjukkan oleh Pribram, bahkan perisitiwa yang terjadi secara acak [random] harus dilihat sebagai berdasarkan prinsip holografik dan oleh karena itu bersifat determined. ‘Sinkronisitas’ atau peristiwa-peristiwa kebetulan yang bermanfaat, tiba-tiba masuk akal, dan segala sesuatu dalam realitas harus dilihat sebagai metafora, oleh karena bahkan peristiwa yang paling kacau mengungkapkan suatu simetri tertentu yang mendasarinya.
Apakah paradigma holografik Bohm dan Pribram akan diterima oleh sains atau tenggelam begitu saja masih akan kita lihat, tetapi pada saat ini agaknya dapat dikatakan bahwa paradigma itu telah berpengaruh terhadap pemikiran sejumlah ilmuwan. Dan bahkan jika kelak terbukti bahwa model holografik tidak memberikan penjelasan terbaik bagi komunikasi seketika yang tampaknya berlangsung bolak-balik di antara partikel-partikel subatomik, setidak-tidaknya, sebagaimana dinyatakan oleh Basil Hiley, seorang pakar fisika di Birbeck College di London, temuan Aspect “menunjukkan bahwa kita harus siap mempertimbangkan paham-paham baru yang radikal mengenai realitas.”
Terjemahan dari artikelnya Michael Talbot
The Universe as a Hologram: Does Objective Reality Exist, or is the Universe a Phantasm?
Michael Talbot adalah Pengarang buku The Holographic Universe
Komentar Red:
setelah memosting dan membaca ulang artikel ini Gue teringat bahwa orang-orang tempoe doeloe (para nabi, buddha, para kudus dan avatara-avatara) telah berbicara mengenai konsep ini. Kita adalah puzzle kecil yang menyusun alam semesta itu sendiri. Rumi juga pernah mengatakan jika sesungguhnya kita ini seperti tumbuhan air yang di permukaan nampak berbeda-beda tapi ketika ditilik di kedalaman, maka semuanya adalah satu, berakar satu, berasal dari sumber yang sama. Keterpisahan yang dirasakan oleh tiap mahluk
Langganan:
Postingan (Atom)