Dalam sebuah kisah tiongkok dikisahkan, ada seorang pemuda yang hendak belajar kungfu. Datanglah dia pada sebuah perguruan kungfu.
Dia menghadap gurunya dan berkata “guru ajarilah saya kungfu!”. Sang guru menerima dia menjadi murid, namun keesokan harinya sang guru menugaskan dia menjadi seorang juru masak perguruan. Sambil menyerahkan sebuah cerobong kecil yang terbuat dari besi kasar beliau berkata “tugasmu menjadi juru masak dan setiap engkau meniup api dengan cerobong besi ini, tekan dan remas dengan kuat cerobong ini. Aku akan mengajarkan kungfu jika cerobong ini sudah halus dan bayanganku terlihat jelas”.
Bertahun-tahun berlalu, sang murid mulai tak sabar terus-terusan menjadi juru masak. Setiap tahun dia menanyakan kapan dia belajar kungfu, namun sang guru tetap mengatakan sampai cerobong besi itu halus. Sampai akhirnya dia menunjukkan cerobong besi yang sudah halus itu pada gurunya. Sang guru tersenyum dan memerintahkan “carikan aku bambu yang paling keras di hutan!”.
Berangkatlah sang murid ke hutan. Sambil berjalan diremasnya bambu demi bambu di hutan itu. Herannya tak satupun bambu itu keras.Sampai sore haripun dia tak menemukan bambu yang keras di hutan itu. Akhirnya sang murid itu pulang dengan tangan hampa.
Dengan kelelahan dia berkata pada gurunya “guru, maafkan saya, ternyata tidak ada bambu yang keras di hutan, mungkin esok saya akan pergi ke hutan lain”. Sang guru tersenyum sambil berkata “muridku, saat ini engkau telah menguasai dua hal. Yang pertama kesabaran dan yang ke dua adalah jurus tangan peremuk tulang. Siapapun lawanmu engkau bisa remukkan tulangnya dalam sekejap. Saat ini engkau adalah salah satu pesilat tangguh, namun aku jamin, dengan kesabaran engkau tidak akan mudah dikalahkan, karena dengan kesabaran engkau akan bisa belajar ribuan jurus-jurus lainnya”.
Kesabaran dalam terminologi masyarakat kita banyak di salahartikan. Masyarakat kita banyak mengartikan sabar sebagai diam, tidak membalas, menerima ataupun pasrah. Pengertian ini sangat berlainan dengan arti dalam bahasa arab. Sabar dalam bahasa arab diartikan tetap berusaha, tetap berjuang dan tetap berharap.
Sabar adalah kombinasi yang harmonis antara rasa syukur, optimisme dan persistensi.
Rasa syukur dapat mengkonversi kondisi terburuk menjadi mempunyai hikmah dan kebaikan.
Optimisme adalah kemampuan kita menciptakan harapan.
Dan persistensi adalah kesadaran diri untuk tetap bergerak, berusaha dan berjuang.
Jikalau ini yang disebut kesabaran, maka dengan kesabaran kita bisa meraih kesuksesan. Mari kita rubah peta arti kesabaran di benak kita, boleh jadi anda sedang menghadapi tantangan besar, bersabar, bersyukur, be optimistic and keep moving forward.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar